Sifilis pada Orang Dewasa: Perbedaan Gejala Pria dan Wanita
Klinik Apollo, Jakarta — Sifilis merupakan penyakit yang menyerang anak-anak, remaja, hingga dewasa dengan gejala yang berbeda. Adapun gejala sifilis pada orang dewasa, misalnya, antara wanita dan pria itu berbeda.
Hal ini begitu mempengaruhi tingkat kesadaran akan adanya infeksi. Oleh karena itu, memahami perbedaan gejala sifilis pada pria dan wanita sangatlah penting. Hal tersebut agar Anda dapat mengenali ciri awal dan segera memperoleh terapi yang tepat.
Bakteri yang Menyebabkan Sifilis pada orang Dewasa
Penyakit menular seksual adalah istilah yang merujuk pada infeksi dengan penularan yang disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun parasit. Penyakit seksual ini memiliki jenis dan gejala yang berbeda. Salah satu penyakit seksual yang umum terjadi ialah penyakit raja singa atau sifilis.
Treponema pallidum merupakan bakteri yang termasuk dalam kelompok bakteri spirochetes, menyebabkan sifilis pada pria dan perempuan, baik yang tergolong usia muda hingga orang dewasa.
Bakteri ini menyebarluaskan infeksi melalui kontak dengan lesi yang terinfeksi–biasanya muncul pada organ kemaluan, oral, atau anus. Sifilis juga dapat meluaskan penularan melalui kontak dengan darah, darah menstruasi, atau air susu ibu yang terinfeksi.
Setelah seseorang mengalami infeksi, Treponema pallidum mulai berkembang di tubuh, kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada tingkat kekebalan tubuh secara individu dan seberapa cepat bakteri ini dapat berkembang biak.
Orang dewasa atau siapa pun yang bersetubuh tanpa pengaman, mudah berganti-ganti pasangan seksual, atau terlibat hubungan intim dengan penderita, maka sifilis akan menginfeksi dengan mudah.
Terlebih, individu yang berusia 15 hingga 39 tahun, sering bersenggama, biseksual, homo seksual, pemakai obat-obatan terlarang, atau pernah menderita penyakit raja singa, maka dia akan lebih mudah terserang sifilis juga. Artinya, aspek-aspek tersebut merupakan faktor risiko sifilis yang harus dihindari.
Jika tidak, berbagai gejala dari tahapan pertama akan muncul dan pengidap harus mengobatinya segera. Sifilis dapat mencapai tahap akhir dan menghasilkan tanda-tanda yang berbahaya apabila penderita tidak bertindak cepat.
Perbedaan Gejala Sifilis pada Pria dan Wanita
Gejala sifilis terbagi atas empat tahap, yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Masing-masing tahapan sifilis memiliki masa dan tanda yang berbeda bagi pengidap, remaja dan orang dewasa, laki-laki atau perempuan.
Meskipun gejala sifilis pada pria dan wanita segala, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah perbedaan gejala sifilis pada pria dan wanita:
Gejala pada pria
Berikut gejala sifilis pada pria:
- Tumbuh luka terbuka di penis atau anus.
- Perih pada saat berhubungan seksual atau buang urine.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di sekujur tubuh.
- Ruam kulit di telapak tangan, kaki, ataupun bagian tubuh lain.
- Demam, pusing, kelelahan, dan gejala flu lainnya.
- Masalah di buah zakar, yakni terasa nyeri di bagian tersebut.
Gejala pada wanita
Inilah gejala sifilis pada wanita:
- Chancre terbentuk di vagina atau anus.
- Sakit saat berhubungan suami-istri atau buang air kecil (BAK).
- Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh.
- Ruam kulit, terutama pada telapak tangan dan kaki.
- Muncul tanda berupa penyakit, seperti demam dan pusing.
- Nyeri di bagian bawah perut.
Sifilis pada anak kecil, individu muda, atau orang dewasa dapat berkembang tanpa gejala pada tahap awal.
Bila tidak ada pengobatan medis, infeksi bisa berkembang menjadi tahap lanjut dan menimbulkan komplikasi serius, di antaranya kerusakan jantung, syaraf, dan lain sebagainya.
Sebaiknya, Anda perlu melakukan konsultasi dan pemeriksaan rutin dengan dokter ahli untuk memastikan bahwa kondisi tubuh baik-baik saja.
Konsultasi Online Gratis Disini > http://bit.ly/3Y112N5
