Sifilis: Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Klinik Apollo
3 min readJun 2, 2023

Klinik Apollo, JakartaSifilis atau penyakit raja singa merupakan salah satu penyakit menular seksual yang biasa disebabkan oleh bakteri yang bernama Treponema Pallidum.

Penyakit ini biasanya berawal dari gejala munculnya luka pada sekitar area alat kelamin dan mulut, namun tidak merasa sakit atau nyeri.

Kebanyakan orang-orang tidak menyadari, penyakit ini bisa menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit ke kulit atau selaput lendir yang terdapat pada luka.

Jika kondisi seperti ini tidak segera mendapat pengobatan, maka bisa menimbulkan komplikasi yang lebih serius, seperti kerusakan otak, jantung dan saraf lainnya.

Pada awal terinfeksi, bakteri yang ada di dalam tubuh tidak akan aktif selama beberapa tahun, tetapi dapat aktif kembali.

Cara mencegahnya yaitu dengan penanganan cepat dan pemberian antibiotik yang sudah diresepkan oleh dokter di klinik kulit kelamin.

Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5

Apa itu Sifilis?

Sifilis: Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Img: klinikapollojakarta.com

Seseorang yang terinfeksi penyakit ini, biasanya jarang menyadarinya. Karena luka yang terdapat di sekitar alat kelamin, rektum, dubur dan mulut, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Pada akhirnya, orang yang terinfeksi penyakit sifilis tidak segera melakukan pengobatan dan dapat menimbulkan risko komplikasi penyakit lainnya yang berbahaya.

Misalnya, jika infeksi yang tidak segera mendapat pengobatan secara cepat, dapat merusak sistem organ tubuh lainnya, seperti saraf, otak dan jantung.

Ada baiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kelamin. Selanjutnya, dokter jadi bisa menentukan metode pengobatan apa yang akan ditentukan.

Gejala

Gejala penyakit sifilis terbagi menjadi 5 tahap, antara lain:

  • Tahap Primer

Pada tahap primer, biasanya luka akan muncul sekitar 10 hingga 90 hari setelah bakteri masuk dan menginfeksi tubuh. Untuk waktu pemulihannya, biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 6 minggu.

  • Tahap Sekunder

Pada tahap ini, setelah luka menghilang dalam beberapa minggu, dengan ruam yang terdapat pada bagian tubuh mana saja, termasuk pada telapak tangan dan kaki.

Gejala pada tahap sekunder yaitu seperti flu, kelelahan, sakit kepala, sendi terasa nyeri, dan juga demam. Segera lakukan penanganan cepat, agar infeksi tidak berlanjut ke tahap yang lebih parah.

  • Tahap Laten

Dalam 12 bulan pertama, infeksi tahap laten tidak menimbulkan gejala apapun. Tetapi, infeksi tetap dapat menular walaupun tidak ada gejala. Jika dibiarkan begitu saja, maka infeksi sifilis bisa berlanjut ke tahap selanjutnya.

  • Tahap Tersier

Pada tahap ini, infeksi bisa menjadi ganas dan berbahaya. Gejala yang akan muncul tergantung dari bagian tubuh mana yang terinfeksi bakteri.

Dampaknya bisa berakibat fatal dan bisa merusak organ tubuh, seperti mata, otak, jantung, tulang, pembuluh darah, hati dan persendian.

Akibat dari infeksi yang tidak segera mendapat pengobatan, bisa terjadi komplikasi yang berbahaya dapat menyebabkan kebutaan dan stroke.

Jika gejala infeksi terjadi pada ibu yang sedang hamil, maka bayi dalam kandungan juga dapat tertular.

Risiko tersebut dapat berkurang dengan melakukan pengobatan, sebelum usia kandungan memasuki bulan ke-4.

Jika pengobatan terlambat, maka akan berdampak buruk pada bayi. Kemungkinan yang akan terjadi adalah keguguran, kelahiran prematur, kematian bayi dan bayi lahir tetapi terinfeksi sifilis dari ibunya.

Penyebab

Penyebab sifilis adalah karena bakeri yang disebut Treponema Pallidum. Penyebaran penyakit secara umum, biasanya karena kontak kulit atau luka seseorang yang terinfeksi selama hubungan seksual.

Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh orang lain dengan masuk melalui luka kecil atau lecet serta selaput lendir.

Penyakit ini biasanya sangat menular pada tahap primer, sekunder dan periode awal tahap laten.

Pada ibu yang sedang hamil, dalam kondisi ini bayi bisa tertular bakteri sifilis dari ibunya jika tidak segera melakukan pengobatan.

Sifilis tidak dapat menyebar melalui pakaian, peralatan makan yang sama, dan juga peralatan pada toilet.

Jika sudah sembuh dari infeksi, bakteri tidak akan aktif kembali, kecuali jika berhubungan dengan orang yang terinfeksi penyakit raja singa ini.

Cara Mengobati

Pada tahap primer dan sekunder, biasanya dapat teratasi hanya dengan pengobatan antibiotik, seperti pemberian suntikan yang dilakukan selama kurun waktu 14 hari.

Sedangkan pada ibu yang sedang hamil, dokter biasanya memberikan pengobatan antibiotik bukan melalui suntikan, tetapi infus.

Seseorang yang terinfeksi sifilis, akan melakukan tes darah untuk memastikan infeksi telah sembuh total setelah mendapat pengobatan dari dokter.

Perlu diingat, selama masa pengobatan, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual hingga dokter memastikan infeksi telah hilang.

Untuk mencegah terinfeksi kembali, lakukan aktifitas seksual yang aman, seperti menggunakan pengaman atau kondom saat berhubungan seksual dan tidak memiliki banyak pasangan seksual.

Lakukan pemeriksaan atau skrining secara rutin dengan dokter spesialis kelamin, untuk menghindari infeksi bakteri yang berbahaya.

Blog:
> Klinik Apollo
> Klinik Apollo

--

--