Apakah Manusia Perlu Memiliki Tujuan Hidup?

Kurniawati
3 min readJul 14, 2023

--

Tidak sedikit orang yang berkata bahwa seorang manusia harus memiliki tujuan hidup. Jika memiliki tujuan hidup, maka manusia dapat menjalani hidup secara lebih teratur dan terarah. Begitupun sebaliknya, ketika manusia tidak memiliki tujuan hidup, kemungkinan mereka akan menjalankan hidup yang kurang teratur dan kurang terarah.

Tujuan hidup tidak hanya harus dimiliki, tapi harus dicapai juga. Benar kata pepatah “Hidup tanpa tujuan, ibaratkan berkendara tanpa tau tujuan”. Orang yang berkendara tanpa tujuan, akan mengalami banyak kerugian, seperti menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia, terfokus pada hal yang tidak jelas, tidak mendapatkan benefit yang sesuai dengan yang sedang dijalankan.

Sama seperti hidup —

Ketika manusia hidup tanpa adanya sebuah tujuan, pasti manusia tersebut akan menghabiskan waktu untuk melakukan hal yang tidak jelas, kurang bermanfaat dan tentunya tidak sejalan dengan apa yang seharusnya.

Lantas Perlukan Manusia Memiliki Tujuan Hidup?

Jawabannya adalah “PERLU”. Salah satu konsep tujuan hidup yang menurut saya menarik adalah Konsep Filosofi Ikigai.

Secara garis besar, Filosofi Ikigai adalah konsep yang mendasari makna dan tujuan hidup dalam budaya Jepang yang berarti reason to live atau alasan untuk hidup. Filosofi ini merangkum keyakinan bahwa setiap individu harus memiliki alasan yang kuat untuk hidup dan merasa bahagia.

Ikigai dapat diaplikasikan dengan cara menggabungkan empat elemen penting, yaitu: what you LOVE (apa yang kamu CINTAI), what you are GOOD at (apa KEAHLIAN kamu), what the WORLD needs (apa yang dibutuhkan DUNIA), dan what you can be PAID for (apa sesuatu yang bisa kamu dapatkan untuk FINANSIAL)

Filosofi ikigai mengajarkan bahwa hidup yang memenuhi keempat elemen ini akan membawa kehidupan yang bermakna dan penuh kepuasan. Maksudnya, ketika harus mengejar dan menggabungkan passion (dari apa yang kamu CINTAI) dengan mission (untuk apa yang DUNIA ini butuhkan) demi memenuhi vocation (yang bisa memenuhi FINANSIAL kamu) dan profession (yang menjadi KEAHLIAN kamu). Keempat aspek cinta, dunia, finansial, dan keahlian harus kamu miliki untuk mencapai cara hidup ikigai yang utuh.

‘’Kurang lebih penjelasan detail dari buku Finding Ikigai in My Journey karyaVita Wahid’’

Penutup

Selain penjelasan diatas, Vita Wahid pernah berkata: “Sebagian orang mengartikan menjalani ikigai artinya bisa meraih kesuksesan dan kebahagiaan sejati dalam hidup. Padahal sebenarnya, ikigai sangat bisa dirasakan dalam keseharian tanpa perlu dikaitkan dengan sebuah pencapaian. Bahkan, dalam situasi hidup yang sedang tidak berpihak kepada kita, ikigai dapat membantu kita untuk tetap menjalani hidup dengan bermakna.”

Menurut saya pribadi, memiliki tujuan hidup yang besar adalah sebuah keharusan, tapi jangan pernah terlalu menggilai tujuan tersebut sampai melupakan kebahagian-kebahagian kecil atau moment-moment tertentu yang bisa digapai saat itu. Jangan sampai menjadi manusia yang menyesal karena terlalu fokus pada tujuan besar, sampai melupakan atau melewatkan kebahagiaan yang ada dihadapan.

Ketika memiliki tujuan yang besar, maka akan ada pengorbanan besar yang harus dilakukan juga. Tidak masalah menggila dengan tujuan besar, yang terpenting jangan pernah lupa bahwa, akan ada moment yang tidak akan pernah terulang. So, nikmati moment yang ada saat ini, sambil tetap fokus pada tujuan besar, dan jangan lupa secangkir kopi hangat dan pisang goreng.

Sama seperti kalimat yang disampaikan Vita Wahid, bahwa Ikigai tidak selamanya tentang pencapaian dan uang.

Dan satu lagi, mengejar tujuan hidup, bukan berarti mengorbankan segala sesuatu yang sudah diberikan Tuhan di dalam hidup.

Waktu, keluarga, dan moment tertentu adalah pemberian Tuhan, jangan sampai kita terlalu sering mengorbankan semua hal itu untuk sesuatu yang disebut “Tujuan Hidup”. Karena secara tidak sadar sebenarnya kita sedang mengorbankan apa yang menjadi “Tujuan Hidup” itu sendiri.

Kurniawati

Jakarta, 14 Juli 2023

--

--