Paraphalaenopsis Si Anggrek Ekor Tikus: Jenis-jenis, Asal Usul, Perawatan, Trus Worth It Gak Yah?!

--

Paraphalaenopsis dikenal juga sebagai anggrek ekor tikus. Ya, spesies anggrek ini termasuk ke dalam spesies dari genus yang sama dengan phalaenopsis alias anggrek bulan. Seperti yang bisa kalian tebak, yang membedakan phalaenopsis dengan paraphalaenopsis adalah bentuk daun paraphalaenopsis yang kurus dan panjang menyerupai ekor tikus.

Di dunia, hanya ada 4 jenis paraphalaenopsis yang ditemukan dan teridentifikasi, lho!

Di antaranya adalah:
1. Paraphalaenopsis Labukensis
2. Paraphalaenopsis Serpentillingua
3. Paraphalaenopsis Laycockii
4. Paraphalaenopsis Denevei

Namun sekarang sudah mulai ada usaha untuk mengembangkan jenis-jenis hibrid yang semoga ke depannya paraphalaenopsis bisa semakin banyak (tidak langka) dan tidak semahal sekarang. Saat ini, harga paraphalaenopsis relatif tinggi, yaitu mulai dari Rp.400.000 untuk tanaman yang belum berbunga dan bisa mencapai harga jutaan rupiah untuk yang sudah dewasa dan berbunga.

Bunga dari paraphalaenopsis cenderung gak tahan lama, yaitu bunganya cepat mekar dan membesar, tapi cepat layu juga dalam kurun waktu beberapa hari saja.

Dari keempat jenis paraphalaenopsis, jenis paraphalaenopsis denevei adalah yang paling langka. Harganya bahkan bisa sampai puluhan juta rupiah karena sangat sulit ditemukan di alam dan terancam punah. Harus benar-benar dilestarikan dan dibudidayakan yah! Jadi lebih baik diambil oleh para pencinta anggrek dari habitat in-situ daripada sewaktu-waktu punah karena pembalakan/penebangan hutan untuk dijadikan kawasan komersil.

Paraphalaenopsis sendiri berasal asli dari Pulau Kalimantan. Di sana, bunga ini tumbuh di hutan hujan tropis yang ternaungi pohon-pohon rindang yang sejuk walau suhu relatif tinggi di siang hari. Tentunya, paraphalaenopsis menyukai kelembapan yang konsisten sepanjang hari sehingga kamu bisa memanfaatkan sphagnum moss jika ingin menanamnya di rumah.

Perawatan paraphalaenopsis relatif mudah. Kamu tinggal meletakkannya di lingkungan yang lembap dan partial shade. Berikan paparan sinar matahari pagi dan sore saja, jangan dibiarkan di bawah teriknya sinar matahari siang. Atau setidaknya kamu bisa berikan paranet atau letakkan di bawah pohon rindang yang lembap dan sejuk. Tapi tetap harus terkena sinar matahari agar bisa ada energi buat tanaman untuk memekarkan bunga-bunga cantiknya.

Karena saya gak punya gambar yang free copyright untuk paraphalaenopsis dan juga belum memilikinya di rumah (pengen!), maka saya jelaskan saja ciri-ciri dari setiap jenis paraphalaenopsis ya:
1. Paraphalaenopsis Labukensis: daun silinder ekor tikus panjang sekali. Bunganya kecil-kecil berwarna oranye gelap dengan pinggiran berwarna kuning keemasan.
2. Paraphalaenopsis Serpentillingua: daun silinder ekor tikus pendek. Bunganya berwarna putih, kecil, lidah warna oranye
3. Paraphalaenopsis Laycockii: daun silinder ekor tikus lumayan panjang. Bunganya berwarna pink muda, besar dan rimbun, lidah berwarna kuning.
4. Paraphalaenopsis Denevei: daun silinder ekor tikus pendek. Bunganya berwarna kuning kehijauan dengan lidah campuran warna merah dan putih.

Worth it? Kalau menurut saya worth it tapi beli satu saja. Gak perlu beli setiap jenisnya. Apalagi jenis Denevei yang bisa seharga puluhan juta rupiah karena kelangkaannya! Kalau saya pribadi merekomendasikan jenis Labukensis karena daunya bisa sangat panjang dan bunganya juga bagus: oranye keemasan. Karena berbunganya jarang (tipikal anggrek spesies), maka saya sarankan kamu dapatkan estetika dari daunnya saja seperti yang bisa didapatkan dari jenis Labukensis.

--

--

Stephen Kuwadi: Blooms and Stories
0 Followers

Hi... let's escape to a world of vibrant blooms and lush greenery!