Their First Conversation

Ini adalah kedua kalinya mereka bermain bersama, dan Xavier masih mencoba untuk mengajak Rere mengobrol. Rere yang tadinya diam, akhirnya menyalakan micnya dan mulai berbicara.

“Wihh, akhirnya on mic juga lo re.”

“Hahahah, kalo gue off mic terus nanti kasian dong lo gaada temen ngobrol.”

“Nah itu tauu, dari kemaren gitu Ree onmicnyaa.”

“Males ngobrol Xav.”

Itu adalah kalimat terakhir Rere sebelum mereka kembali terdiam. Canggung? jelas. Rere yang sudah tidak tahan dengan kecanggungan tersebut akhrinya angkat bicara.

“Lo mau lanjut kuliah mana Xav?”

“Gue mah pengennya UNAIR Re, ekonomi bisnis heheheh.”

“Oh, berarti lo ambil snm?”

“Kalo dapet eligible mah ya coba aja yakann, siapa tau keterima. Tapi gue juga udah nyiapin buat sbm kok Re.”

Percakapan mereka kembali terputus karena ada musuh yang mendatangi mereka.

“Re sini aja Re ke tempat gue, tempat lo open banget gitu.”

“Iya-iya otw ngab.”

Saat ini mereka sudah bisa kabur dari tempat yang ramai tadi.

“Kalo lo mau lanjut mana Re?”

“Gue mah mau lanjut swasta Xav wkwk, Ciputra.”

“Oo Ciputra, mau ambil jurusan apa?”

“Gue rencananya mau ambil psikologi sih. Tapi ya as you know lah Ciputra termasuk univ mahal jadi gue tetep kejar beasiswa.”

“Well goodluck apply beasiswanya.”

“Thanks, goodluck juga sbmnya!”

“Hahahah thank you Re.”

Tak lama setelah itu mereka berdua harus kalah karena terkena sandwich — re : dikepung musuh. Setelah itu mereka pun menyudahi permainan mereka.