UIUX Case Study : Jago Last Wish

Laokta Roymarley
5 min readSep 28, 2022

--

⚠️ Disclaimer
Semua yang ada di sini merupakan bagian dari program pelatihan UI/UX yang diselenggarakan oleh kolaborasi antara Skilvul, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak terikat kontrak kerja dengan Bank Jago.

Semua proses dilakukan secara bersama dengan kelompok yang beranggotakan saya, Ellanda, Dulfi, Nur, dan Deden.

🤷 The problem

Photo by Arif Riyanto on Unsplash

Kurangnya minat orang-orang untuk memiliki Asuransi Jiwa dikarenakan produk Asuransi Jiwa yang mereka temui berkonotasi negatif (tindak pencegahan dari bencana atau hal buruk yang akan terjadi di masa depan).

😍 Objective

Photo by Shaurya Sagar on Unsplash

Menghadirkan fitur yang memudahkan user untuk membuat perencanaan yang mengantisipasi kejadian yang tak terduga di masa depan, mencapai tujuan hidup, serta mendukung gaya hidup.

✈️ The Process

Design Thinking Process

Melakukan approach menggunakan Design Thinking karena “Human-centered” atau mengutamakan/memprioritaskan kebutuhan user diatas segalanya, mulai dari melakukan empati terhadap user, memantau cara user berinteraksi dengan produk, sampai melakukan validasi dengan cara melakukan test ke user. Di samping itu, Design Thingking dipilih karena proses yang terstruktur serta mampu menghasilkan inovasi yang iterative.

1. Empathize

Untuk empathize, ada 2 hal yang kita lakukan :

A. User Review

Untuk mencari tahu pengalaman user, kita menggali informasi lebih dalam melalui review aplikasi Asuransi Jiwa di Google Play dan App Store. Berikut hal-hal yang ditemukan :
1. Proses registrasi yang sulit
2. Proses klaim yang tidak sesuai ekspetasi
3. Proses mengunggah dokumen penting yang sulit
4. Bingung ketika ada kendala

B. Data Analytics

Dengan menggunakan data analitik dari riset yang dilakukan individu maupun organisasi di luar, dapat disimpulkan bahwa :
1. Orang-orang lebih memilih platform digital untuk melakukan pencarian, pembelian, dan klaim
2. Jumlah pembeli produk Asuransi Jiwa menempati urutan kedua terbanyak dari beberapa kategori asuransi

2. Define

A. Pain points

Melakukan brainstorm dengan anggota kelompok menggunakan data hasil riset di tahap Empathize.

B. How Might We

Setelah mendapatkan data Pain points tadi, kita melakukan voting untuk generate How Might We. Berikut hasil votingnya :

How Might We vote

Berdasarkan hasil voting, kita setuju “Membuat user percaya atas produk, alur yang mudah, dan kebebasan dalam membuat asuransi” menjadi goal utama yang perlu dicapai.

3. Ideate

Setelah mendefine masalah, kita lanjut mencari ide untuk solusi.

A. Solution Idea & Affinity Diagram

Sesi diskusi dilakukan untuk mencari solusi atas How Might We yang sudah disetujui pada tahap sebelumnya. Karena banyak solusi yang diajukan, kita lakukan pengelompokan ide-ide solusi tadi.

Solution Idea & Affinity Diagram

B. Prioritization

Karena banyaknya ide, kita setuju untuk memprioritaskan ide solusi yang akan kita pilih berdasarkan Most Valuable dan Low Effort.

Prioritization Matrix

Sampai titik ini, kita setuju untuk memilih Wasiat feature, Asuransi feature, dan User Friendly sebagai hal utama untuk dikerjakan karena memiliki value yang tinggi dengan effort yang rendah.

C. User Flow

Untuk mengetahui proses apa saja yang perlu user lakukan untuk mencapai goalnya, kita mengadakan sesi brainstorming untuk mencari flow yang efisien.

Wasiat flow
Asuransi flow

D. Wireframe

Dari user flow yang sudah disetujui, kita melakukan sesi brainstorming untuk pembuatan wireframe.

E. Design System

Untuk mendapatkan konsistensi di product design dan memudahkan dalam kolaborasi pembuatan UI, kita membuat design system yang hasilnya seperti berikut :

4. Prototype

A. High Fidelity

Berikut adalah tampilah High Fidelity yang kita buat bersama

B. Prototyping

Berikut adalah prototype yang kita buat menggunakan Figma yang mana kita gunakan nantinya untuk melakukan Testing.

5. Testing

Testing dilakukan kepada user untuk mendapatkan feedback serta mengetahui pengalaman user atas prototype yang kita buat. Metode yang kita gunakan untuk melakukan testing adalah survey melalui Google Form dan Maze.

A. Research Objectives

B. Respondent Criteria

C. Research Scenario

D. Info Respondent

E. Hasil Research

F. Usability Metrics

6. Iteration

Setelah mendapat feedback dan mengetahui pengalaman user, kita menggunakan hasil riset tersebut sebagai acuan untuk melakukan iterasi terhadap ide solusi yang kita buat. Berikut beberapa hasil iterasinya :

✍️ Kesimpulan

Apa yang didapat?

Perbanyak insight, empathize terhadap user dan selalu validasi ide solusi ke user. Karena hal tersebut sangat membantu dalam melakukan iterasi dan meningkatkan keberhasilan desain yang kita buat.

What’s next?

Melakukan iterasi dan testing untuk memvalidasi ide solusi hingga mendapatkan tingkat keberhasilan yang mendekati sempurna.

👋 Terimakasih atas waktunya folks!

--

--