latikyut
2 min readOct 9, 2023

••

Erika tidak tahu kenapa dia selalu gugup ketika pergi berdua dengan Jenaka. Apakah karena memang mereka sejarang itu pergi berdua?

Padahal kalau dilihat lagi, mereka cukup akrab karena memang satu lingkup pertemanan. Ditambah lagi, Jenaka adalah teman SMAnya.

Erika membetulkan tasnya sekali sebelum suara klakson terdengar. Erika menyiapkan senyumannya agar tidak terlihat canggung. Erika melambaikan tangan pada Jenaka saat laki-laki itu membuka kaca jendela mobil.

“cepet banget sampenya…”

Erika memulai percakapan agar rasa gugup dalam hatinya hilang.

“Nanti kalo lama lo bete lagi.” Jenaka menjawab sambil melirik sinis ke arah Erika.

“Eh eh ulang dong Jen. Haha ekspresi lo tuh ya.”

Erika tertawa sambil mengeluarkan handphonenya dan memencet kamera untuk mengabadikan ekspresi sinis Jenaka. Lelaki itu juga dengan maunya mengulang dan sesudahnya ikut tertawa.

“By the way, thanks ya Jen udah mau gue ajak mendadak. Nanti gue traktir deh sebagai ganti Nasgor waktu itu.”

“Santai aja Er. Kan udah gue bilang ajak gue aja kalo bingung main sama siapa.”

Erika menengok ke arah Jenaka sambil mengangkat jempol.

“Tapi kalo ga bingung juga boleh loh ajak gue.”

Kalimat terakhir Jenaka yang dikatakan sambil menatap lurus ke arah jalanan kota membuat Erika entah kenapa cukup membuat degup jantungnya berdetak cepat. Erika hanya menjawab dengan oke singkat sebelum akhirnya mereka mengalihkan topik tentang Bakmi kesukaan Erika yang mereka akan kunjungi malam itu.