— Chapter #7

iciw hehoh
5 min readDec 18, 2023

--

.

.

[Hari ini kami sudah menyiapkan permainan untuk misi kedua para permata]

“Wah permainan..” seru Topaz yang bersemangat.

[Pemenang dari permainan ini ada dua, dan masing-masing akan mendapatkan “Tiket Kencan Laut” yang romantis]

Karena terlalu fokus, Ruby sampai tak sadar kalau apel yang ia pegang terlepas dari genggamannya.

Tapi dengan cepat berhasil di tangkap oleh Obsidian yang duduk disebelahnya.

[Mulai sekarang para permata dipersilahkan untuk berkumpul di pantai]

Mereka pun langsung segera pergi ke pantai, dan burung hologram Moon Owl kembali muncul disana.

[Permainan kali ini adalah untuk permata pria]

[Dua permata pria yang memenangkan permainan ini, dapat memilih satu permata wanita untuk diajak menghabiskan waktu romantis di laut]

Para permata pria melirik satu sama lain, kelimanya semakin bersemangat untuk memenangkan permainan kali ini.

Moon Owl menjelaskan tentang permainan yang akan dilakukan di lingkaran sihir di atas laut.

Caranya kelima permata pria harus menjatuhkan seluruh lawan ke laut, dan dua orang terakhir yang bertahan adalah pemenangnya.

“Jadi kita harus menunggu para permata pria yang melakukan misi?” tanya Spinel.

“Sepertinya begitu..” balas Amethyst.

“Bukankah lebih baik kita menyemangati mereka?” usul Galena.

“Itu tidak buruk, siapa tau karena kita menyemangati mereka, kita akan dipilih nantinya” balas Topaz.

“Aku akan menyemangati semuanya!” seru Ruby dengan semangat.

Permainan segera dimulai, para permata pria juga mulai bersiap dan mengambil pedang imitasi yang telah disiapkan.

Beberapa permata pria meminta baju ganti yang memudahkan mereka untuk bergerak dalam permainan.

Obsidian, Fluorite dan Garnet memakai baju hitam polos sedangkan Blue Calcite dan Howlite memutuskan untuk tidak memakai atasan.

“Ternyata pedang imitasi? Kalau begitu aku tidak perlu menahan diri” ucap Obsidian dengan percaya diri.

“Haruskah kita mulai?” seru Howlite yang sudah bersiap.

Kini kelima permata pria sudah berada di lingkaran sihir atas laut dengan posisi berada diujung melingkar.

Masing-masing telah memegang pedang imitasi dan juga perisai, Moon Owl pun langsung memulai permainan tersebut.

“Kemarilah, jangan takut!” seru Howlite dengan percaya diri.

“Kaalau begitu jangan menghindar!” balas Obsidian dengan seringai-nya.

Lelaki bersurai hitam pekat itu langsung menyerang Howlite dengan gesit.

Howlite tidak menyangka pergerakan cepat dari Obsidian, untungnya ia dapat menahannya dengan perisai.

Fluorite masih mengamati para permata lainnya.

Kini Howlite masih melawan Obsidian, dan Blue Calcite mulai mencoba menyerang Garnet.

Siapa sangka dengan tubuh yang tidak terlalu besar itu, Garnet mampu menahan semua serangan Blue Calcite.

Bahkan lelaki bersurai putih itu sedikit kewalahan melawannya.

Fluorite menghindar dengan cepat saat Howlite terlemlar dengan keras karena serangan Obsidian.

Ia mengira gerakan Obsidian sangat ahli dan gesit seperti seorang kesatria.

Sedangkan Garnet cukup mahir menggunakan pedangnya maupun perisainya yang juga ia gunakan sebagai senjata.

Setrlah cukup lama Obsidian berhasil menjatuhkan Howlite, dan ia pun berhenti sejenak untuk beristirahat.

Sedangkan Fluorite kini bergabung bersama Garnet untuk menjatuhkan Blue Calcite.

Karena Fluorite telah memperhatikan berbagai macam serangan lawan, tak butuh waktu lama Blue Calcite pun terjatuh ke dalam laut.

“Ya ampun, permainannya semakin seru ya!” ucap Topaz yang semakin antusias melihat diatas lingkaran sihir tersisa tiga permata.

“Berarti hanya perlu menyingkirkan satu permata lagi untuk mengakhiri permainan?” tanya Ruby kepada mereka semua.

“Benar, ku rasa ada baiknya dua permata pria bekerja sama untuk menyingkirkan satu permata lain” balas Spinel dengan seringai tipis.

“Sepertinya mereka akan melakukan itu” tambah Galena.

Amethyst memperhatikan Fluorite yang masih tenang menghadapi permata lain, apakah Obsidian dan Garnet akan bersatu untuk melawannya?

“Fluorite, sampai kapan kau akan terus memperhatikan? Siapapun lawan aku!” seru Obsidian dengan percaya diri.

“Hah.. percaya diri sekali kau!”

Lain dengan yang permata wanita pikirkan, Garnet malah langsung menyerang Obsidian.

Tampaknya mereka tidak terpikirkan untuk bekerja sama dan hanya fokus dengan bertahan untuk diri sendiri.

“Dari pergerakannya, Obsidian pasti seorang kesatria, tapi Garnet mampu mengimbangi pergerakan Obsidian. Hanya marquess yang mampu mengimbangi pergerakan seorang kesatria” batin Amethyst yang masih diam memmperhatikan.

Sama dengan Amethyst, Fluorite juga memikirkan hal yang sama.

Ia berpikir untuk bersatu dengan seorang yang setara dengannya akan lebih mudah untuk mengalahkan seorang kesatria.

Akhirnya Fluorite bergabung dengan Garnet untuk melawan Obsidian.

“Jadi kalian bekerja sama untuk melawanku? Kalau begitu akan ku selesaikan sekaligus!” seru Obsidian yang mulai tertantang.

Para permata wanita mulai memandang Obsidian dengan takjub.

Apalagi Galena, Topaz dan Ruby. Mereka berpikir Obsidian adalah lawan yang tangguh.

“Fluorite, mari kita beraliansi sementara untuk melawan Obsidian!” bisik Garnet.

“Jadikan aku pijakan, serang dia dari atas” balas Fluorite dengan tenang.

“Begitu rupanya.. jika dia terbiasa dengan tubuh yang besar dan berat pasti akan sulit menghadapi serangan kuat dari atas!”

Garnet yang mengerti langsung menjadikan Fluorite sebagai pijakan, lalu dengan cepat ia menyerang Obsidian dengan kuat.

Obsidian yang terkejut pun langsung goyah.

“FLUORITE SEKARANG!”

Seperti yabg diperkirakan, keseimbangannya menurun saat lelaki itu mulai goyah.

Dengan cepat Fluorite menyerang Obsidian dengan mudah dan menjatuhkannya ke laut.

Tapi sebelum jatuh kelaut, Obsidian sempat menarik Garnet hingga lelaki itu juga hampir terjatuh.

Tapi untungnya Fluorite menahan Garnet dan akhirnya mereka berdua yang memenangkan permainan.

“Arghh sialan, bisa-bisanya dia menarikku sebelum jatuh. Terima kasih sudah menahanku!”

Fluorite hanya berdeham membalasnya, sedangkan Garnet masih sedikit terengah karena melawan dua permata yang cukup tangguh seperti Blue Calcite dan Obsidian tadi.

Ruby segera menghampiri Obsidian yang terjatuh dari lingkaran sihir tadi.

Dengan tubuh yang basah kuyup, Obsidian masih tidak terima kalau dirinya berhasil dikalahkan.

“Anda baik-baik saja? Apakah ada yang terluka?” tanya Ruby.

“Kalau aku sampai terluka gara-gara anak ingusan itu, aku akan merasa malu sampai tidak bisa makan” jawab Obsidian sambil membuka bajunya yang sudah basah.

“Kau keren sekali Obsidian!” seru Topaz yang juga menghampiri lelaki itu.

“Menurutmu siapa yang akan menang jika mereka berdua bertarung? Sebagai pihak yang sudah bertarung secara langsung” tanya Spinel penasaran.

Pergerakan Obsidian yang sedang memeras bajunya itu terhenti dan menatap ke arah gadis itu.

“Garnet lebih cepat sedangkan Fluorite lebih kuat, tapi.. Fluorite dapat memperhitungkan serangannya agar bisa lebih berhati-hati” jelas Garnet.

“Tapi Garnet juga bukan lawan yang bisa diremehkan, padahal dia sudah melawan Blue Calcite, tapi dia masih sanggup melawanmu” tambah Howlite yang saat ini sudah berganti baju.

“Kalian semua hebat! Jangan berkecil hati..” seru Galena karena melihat Blue Calcite yang terus terdiam sedari tadi.

[Pemenang terakhir dari permainan ini adalah “Garnet” dan “Fluorite”]

[Kedua permata pria yang menang silahkan memilih masing-masing satu permata wanita dan pergi berkencan dengan mereka]

--

--

iciw hehoh

% Writing List ; [bsd - fkzw cuya tcho bram aktgw] [bllk - ngrobchr] [sk8 - cherry reki] [free - rin ksmi ntsya] [orv - kdj kyrgs hsy jhw]