Get a Sneak Peek into Bangkit Academy’s Program!
Halo! saya Leisha Novea, peserta Machine Learning Bangkit Academy 2023. Bangkit merupakan program studi independen yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan bekerja sama dengan Google, GoTo, Traveloka, serta DeepTech Foundation. Lulusan Bangkit diharapkan dapat memiliki kompetensi yang baik saat berkecimpung dalam dunia teknologi.
Terdapat beberapa tahapan sebelum menjadi peserta Bangkit, yaitu pengajuan surat rekomendasi, pengerjaan Quiz, dan survei kebhinekaan. Pada bulan Februari lalu, setelah melalui seluruh tahapan tersebut, akhirnya saya menerima konfirmasi bahwa saya telah diterima menjadi peserta Bangkit 2023
Perasaan senang dan insecure sungguh saya miliki pada saat itu. Senang karena diterima sebagai peserta Bangkit (Cohort), sekaligus insecure karena takut tidak dapat mengerjakan seluruh tugas dengan baik. Namun, selama empat bulan ini, saya masih dapat menghadapinya dan telah memperoleh beberapa poin milestone yang mana ini diberikan kepada cohort yang selalu tepat waktu dalam pengisian form dan pengerjaan course. Nantinya, poin milestone tersebut dapat ditukar dengan internet credits atau merchandise Bangkit. Milestone merupakan istilah pada Bangkit yang bermakna “target” atau “goals”.
Aktivitas wajib yang harus saya lakukan selama menjadi peserta Bangkit adalah melihat Google Calendar, dimana pada calendar inilah terdapat informasi terkait apakah kita memiliki sesi pada esok hari atau minggu depan. Apabila tidak dapat menghadiri sesi tertentu, maka pengerjaan abstrak harus dilaksanakan dengan merangkum seluruh materi sesi tertinggal sekaligus kehilangan kesempatan untuk mendapatkan milestone. Sesi yang harus saya hadiri terbagi menjadi tiga, yaitu sesi Softskill, Tech-skill, dan English. Sesi softskill berfokus pada perkembangan kemampuan non teknis diantaranya bagaimana cara memiliki growth mindset dan critical thinking, Tech-skill pada Advanced Technique in Deeplearning serta Introduction to Machine Learning, dan sesi English yang mengajarkan bagaimana cara memberikan opini dan berkomunikasi dengan baik. Instruktor tersedia sangat ahli dalam bidangnya, bahkan sesi English menghadirkan native speaker yang tentu dapat meningkatkan kemampuan kami dengan baik.
Selain itu, terdapat weekly consultation setiap minggu bersama mentor dan bersifat wajib. Pada sesi inilah waktu untuk saling bonding, menanyakan kendala atau gangguan pada proses pembelajaran, serta pemberian reminder dari mentor terkait tugas yang harus dikerjakan. Selanjutnya, kegiatan selama program Bangkit adalah pengerjaan tugas secara mandiri pada laman Coursera atau dicoding, pengisian logbook pada laman Kampus Merdeka serta fakultas saya, dan Google Form sebagai bukti telah melaporkan progres kepada dosen MBKM. Mengerjakan course setiap harinya pun merupakan kegiatan wajib dilakukan selama program Bangkit. Untuk menyelesaikan tugas tersebut sebelum deadline, saya membagi tugas menjadi beberapa bagian dan menetapkan goal per harinya. Contoh, waktu pengerjaan diberikan selama tujuh hari dan terdapat empat course dengan masing-masing empat modul. Maka, saya akan berusaha untuk mengerjakan minimal dua hingga tiga modul setiap hari. Dengan demikian, waktu yang tersisa akan saya gunakan untuk memahami materi kembali.
Menjelang akhir program Bangkit, peserta akan diberikan proyek akhir (Capstone Project), dimana inilah bentuk pengimplementasian seluruh pengetahuan yang telah kami dapatkan. Proyek ini dikerjakan secara berkelompok dengan waktu kurang lebih satu bulan. Bangkit menerapkan perpaduan antara sistem F2F learning (Face-to-face) dan self-teaching yang mana murid akan dibebaskan belajar mandiri melalui wadah yang diberikan kapanpun dan dimanapun dengan tetap menghadiri kelas daring setiap minggu.
Mendaftar Bangkit merupakan salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya dikarenakan manfaat yang saya peroleh sungguh besar. Pertama, mendapatkan banyak kursus gratis dari Coursera atau dicoding dimana harga aslinya cukup merogoh kocek bagi mahasiswa. Kedua, memperoleh ilmu pengetahuan baru terutama pada bidang Machine Learning (ML). Ketiga, mendapatkan relasi yang memiliki minat dalam bidang ML.
Pengalaman yang saya peroleh mulai dari kelas Bahasa Inggris bersama native speaker, bertemu dengan orang hebat sesuai dengan bidangnya, dan mendalami ilmu baru terkait learning path yang diambil pastinya tidak akan pernah tergantikan. Mentor yang siap membantu kapanpun serta tim Bangkit yang selalu fast response sungguh menunjukkan bahwa Bangkit bukanlah sekedar studi independen belaka serta klaim Bangkit sebagai “supportive learning environment” adalah benar.
#LifeAtBangkit
