Untuk ibu, ayah, paman, tante, kakek, nenek (Canadian Version — Indonesian Translation)

Letters4BlackLives-Canada
4 min readJun 20, 2017

--

Ini adalah versi Bahasa Indonesia untuk surat terbuka yang dibuat oleh Letters for Black Lives, sebuah proyek untuk orang-orang di Amerika dan Kanada untuk membuat dan menerjemahkan sumber-sumber pengetahuan mengenai diskriminasi terhadap orang kulit hitam untuk komunitas mereka dalam solidaritas dengan #BlackLivesMatter dan gerakan-gerakan lain untuk pembebasan orang hitam. Surat-surat ini ditulis dan diterjemahkan secara bersama-sama oleh ratusan orang yang ingin berdiskusi secara terbuka dan sopan denga keluarga mereka.
English version ​of the Canadian letter​ is
here.

Untuk ibu, ayah, paman, tante, kakek, nenek:

Ada yang sudah lama ingin saya sampaikan. Orang hitam adalah bagian penting dari hidup saya: mereka adalah teman-teman saya, pasangan/kolega saya, dan keluarga saya. Sekarang, saya khawatir untuk mereka.

Polisi di Amerika membunuh seorang pria berkulit hitam bernama Alton Sterling saat dia sedang menjual CD di depan sebuah toko pada Juli 2016. Keesokan harinya, polisi membunuh seorang pria berkulit hitam lain, Philando Castile, setelah menyuruh dia berhenti di jalan karena lampu mobilnya rusak sementara kekasih dan anak perempuannya yang berumur 4 tahun berada di mobil.

Pada tahun 2016, dari 500 lebih orang sudah terbunuh oleh polisi Amerika, 25% adalah orang kulit hitam, meskipun orang hitam merupakan 13% populasi Amerika. Di Kanada, orang hitam juga dicap secara negatif, ditargetkan dan diperlakukan secara kasar oleh polisi, dan jumlah orang yang di penjara sangat tinggi. Polisi Kanada baru-baru ini membunuh Andrew Loku, Jermaine Corby, Abdi Hirsi, Jean-Perry Bony, dan banyak orang hitam lainnya. Namun, polisi seringkali tidak menerima hukuman untuk pembunuhan-pembunuhan ini.

Ini adalah realita yang sungguh menyeramkan yang dihadapi teman-teman saya yang berkulit hitam setiap hari.

Bahkan saat kita mendengar berita mengenai bahaya yang dihadapi orang kulit hitam, naluri kita seringkali adalah untuk menjabarkan perbedaan kita dari mereka, dan untuk menutup pikiran kita dari realita mereka, bukannya berempati. Ketika seorang polisi menembak seseorang yang berkulit hitam, sungguh mudah untuk berpikir bahwa itu dikarenakan kesalahan sang korban, karena kita mendengar sungguh banyak stigma negatif mengenai mereka di media, dan di rumah kita sendiri.

Saya ingin berbagi pandanganku mengenai masalah ini. Saya rasa ibu/ayah/kakek/nenek/paman/tante memiliki pandangan seperti saya.

Kita menghadapi diskriminasi sebagai orang Asia di negeri ini. Terkadang orang menghakimi kita secara negatif karena logat kita yang berbeda, atau tidak memberikan kita suatu kesempatan karena mereka tidak berpikir bahwa kita bisa menjadi sosok pemimpin. Banyak dari kaum tetua kita yang tidak bisa melakukan pekerjaan mereka karena pendidikan mereka dari negara asal tidak dianggap cukup. Beberapa dari kita termasuk kaum miskin. Beberapa dari kita dianggap teroris, dan tidak disambut secara baik.

Tapi polisi tidak membunuh anak-anak dan orangtua kita tanpa alasan seperti halnya mereka memperlakukan orang hitam dan orang pribumi disini. Pemilik usaha, pemilik rumah, dan berbagai institusi juga seringkali memperlakukan kita lebih baik dari perlakuan mereka terhadap orang hitam dan pribumi.

Ada banyak alasan mengapa teman-teman kita yang berkulit hitam memiliki pengalaman yang berbeda. Seperti yang mungkin diketahui, orang Eropa menjajah benua ini, merampok tanah dan sumber daya alam dari orang pribumi, dan membawa paksa orang hitam dari Afrika sebagai budak. Selama berabad-abad, keturunan, komunitas, keluarga, dan tubuh mereka dipergunakan untuk keuntungan pribadi. Bahkan setelah penjajahan, mereka terus diperlakukan secara tidak manusiawi dan diberikan bantuan yang sangat sedikit untuk membangun kehidupan mereka kembali. Orang hitam harus memperjuangkan hak untuk pemilihan umum atau memiliki rumah, dan menghadapi ancaman kekerasan terus-menerus, yang berlanjut hingga hari ini.

Dalam memperjuangkan hak-hak mereka, aktivis kulit hitam telah memimpin gerakan untuk persamaan hak tidak hanya untuk kaum mereka sendiri, tapi untuk kita juga. Mereka telah dipukuli, dipenjara, dan bahkan dibunuh, karena memperjuangkan hak-hak yang kini dinikmati orang Asia di Kanada. Kita berhutang sangat banyak terhadap mereka sebagai balasannya. Kita semua memperjuangkan sistem yang tidak adil yang lebih memilih kita bersaing dengan satu sama lain. Banyak orang hitam datang ke Kanada sebagai imigran atau pengungsi, demi mencari kehidupan yang lebih baik dan keamanan untuk mereka dan keluarga, seperti layaknya kita. Permasalahan yang kita hadapi, meski tidak semuanya sama, tetap terhubung satu sama lain.

Untuk alasan-alasan ini, saya mendukung gerakan Black Lives Matter dan gerakan-gerakan lain untuk pembebasan orang hitam. Salah satu jalan adalah untuk ikut berbicara ketika saya melihat orang-orang di komunitas saya — atau keluarga saya — mengatakan atau melakukan hal-hal yang kurang manusiawi mengenai orang hitam. Saya memberitahu ini karena rasa sayang, karena saya tidak mau isu ini memecah belah kita.

Saya harap kalian bisa bergabung dengan saya dalam berempati dengan kemarahan dan kesedihan dari para orang tua, saudara kandung, pasangan, dan anak-anak yang telah kehilangan orang-orang mereka yang tercinta karena kekerasan oleh polisi. Saya minta kalian juga membagi surat ini dengan teman-teman kalian, dan mendorong mereka untuk lebih berempati dan bersuara juga. Saya tahu bahwa berbicara secara terbuka terasa sungguh menakutkan. Namun, kita tidak bisa tinggal diam saat nyawa manusia-manusia lain berada dalam bahaya setiap hari, apalagi dikarenakan sistem yang seharusnya menjaga kita.

Sebagai anak kalian, saya bangga dan selalu menghargai perjuangan kalian yang panjang dan sulit untuk kesini, dan karena kalian telah bekerja keras dan tinggal di sebuah tempat yang tidak memperlakukan kalian secara baik. Kalian tidak pernah mengharapkan bahwa saya juga harus berjuang secara keras seperti kalian, tapi kalian telah berkorban sungguh banyak dalam diskriminasi di Kanada untuk memberi saya kehidupan yang lebih baik dari kehidupan kalian. Kita berjuang bersama-sama, dan kita tidak bisa merasa aman sampai semua dari teman-teman, tetangga, dan orang-orang tercinta kita juga aman. Kita mencari sebuah tempat dimana orang-orang di Kanada bisa hidup tanpa rasa takut karena kekerasan polisi, rasisme, dan diskriminasi. Ini adalah masa depan yang saya inginkan — saya harap kalian menginginkan hal yang sama.

Penuh cinta dan harapan,
Anak-anakmu

--

--