Rese

car
2 min readJan 23, 2022

--

Hari kedua PLS. Hari pertama aja kayak mau resign aja dar hidup. Ini malah masih hari kedua. Apa kabar nyawaku hari ini? Jujur rasanya kayak mau melayang di angkasa aja. Kemarin, setelah kejadian Jordan. Kelompok kami dimarahin habis-habisan di depan semua kelompok karena ada yang tidak mengikuti perintah kakaknya.

“Kamu ini gimana sih? Kan saya suruh kamu berdiri saat menyanyikan lagu daerah.”

“Berdiri yang tegak.”

“Kalian gimana sih? Satu kena semua kena. Yang merasa dirinya kelompok Swiss beridiri.”

“Matanya gak usah jelalatan.”

Kata-kata yang mereka lontarkan tiba-tiba terputar kembali di dalam otakku. Jujur saja, sampai ekspresi muka mereka pun dapat kubayangkan. Salah satunya adalah Kak Kinan.

“Itu orang kalo bukan kakak kelas udah gue betot anjir.”

Ucapku dengan penuh kekesalan sambil mengunyah bakpao yang ada didalam mulutku dengan cepat.

“AWW SAKIT”

“Mampus kegigit. Makanya makannya jangan kayak orang kebelet. Disini ada toilet kok. Lo tinggal ngibrit kesana.”

“Apaan sih ci. Lo bawel banget asli. Jauh-jauh sana.”

Memakan sisa bakpaoku dengan cepat. Aku langsung bergegas menuju kamar untuk bersiap menjalani hari ini. Semoga berjalan dengan lancar deh.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

“Kamu ketua kelompok Swiss kan?”

“Iya, Kak.”

“Saya punya nama loh. Padahal kemarin sudah dikasih tau harus panggil kakaknya pake nama.”

“Maaf, Kak Kinan.”

“Hari ini Jordan telat lagi. Ada masalah apa ya?”

“Maaf saya kurang tau, Kak Kinan.”

“Loh? Kok kamu nggak tau? Dia satu kelompok sama kamu loh.”

Lah mana saya tau dia kenapa telat. Emang saya mamaknya?

“Kalo orang tanya tuh dijawab.”

“Eh, iya maaf Kak Kinan.”

“Hmm.. Nama kamu siapa?”

“Clara, Kak Kinan.”

“Okay, Clara. It seems like I need to communicate this with you.”

Apaan sih? Mau communicate apaan. Cuma masalah beginian doang.

“May I have your number?”

Nggak? Ngapain gue kasih nomor gue ke lo? Males bgt punya nomer orang nyebelin.

“Iya boleh, Kak Kinan. Aku sebutin aja ya.”

“Gausah. Mana hp kamu? Aku aja yang sebutin”

Dih. Dia yang minta kok dia yang ngatur? Bossy banget.

“Hp.”

“Eh. Iya maaf, Kak Kinan.”

Mengeluarkan hpku yang terpasang casing BT21 yang baru saja sampai ke rumahku kemarin malam dari saku. Aku segera membuka aplikasi notes di handphone untuk mulai mengetik.

“081201091997. Itu nomorku.”

“Makasih, Kak Kinan.”

Eh? Ngapain aku makasih? Emang dia siapa sampe aku perlu makasih gara-gara dapet nomor dia doang.

Ia hanya mengangguk pelan kemudian mempersilakan aku untuk meninggalkan zoom. Iya tadi aku ditahan sama dia gara-gara “permasalahan ini”.

--

--

car
0 Followers

hello! i write my halu moments for fun. update suka suka 🥰