DevOps | Memahami DevOps Maturity Model

Lilik Supriyadi
3 min readApr 26, 2024

--

DevOps maturity Model”adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menilai tingkat kematangan organisasi dalam mengadopsi dan menerapkan praktik DevOps. Biasanya terdiri dari beberapa tahapan atau level yang mewakili berbagai tingkat kematangan, mulai dari adopsi awal hingga pengoptimalan lanjutan. Tingkatan ini sering kali mencakup berbagai aspek manusia, proses, dan teknologi.

Jika kita mengacu pada keilmuan yang berkembang, sebuah perusahaan sudah kematangan DevOps dapat diukur dengan beberapa bidang

Menurut data dari puppet tahun 2021, sebanyak 78% praktisi DevOps terjebak dalam evolusi mereka. Dimana angak itu menunjukan, beberapa perusahaan “sedang dalam perjalanan” menuju “DevOps Maturity Model”. Namun bukan berarti manfaat dari DevOps tidak dinikmati, secara manfaat dapat dicapai seperti

  • Kemudahan dalam perubahan
  • scability
  • efisiensi
  • quality , etc

Namun dalam berkembangnya bisnis, kita perlu untuk mempertimbangkan atau mengarah proses “mature” sehingga manfaat dari DevOps akan lebih maksimal

_WHAT

Mengacu pada sebagaiaman langkah kita dalam menerapkan DevOps dan memetakan “Rute” selanjutnya.

DevOps Maturity Level

DevOps Maturity Level (llilkzone)

Dalam prosesnya, DevOps sendiri adalah sebuah tidakan yang harus dibiasakan dan dilakukan secara berkala. Sebuah perusahaan, tidak dapat hanya satu dan menganggap selesai dengan tindakan tersebut. Layaknya sebuah petualangan, tidak dapat hanya kita nilai hanya dengan satu langkah awal, namun berjalan berkelanjutan, pelajari kebutuhan dan kekurangan yang akhirnya DevOps mencapai level “Mature” yang dampaknya dapat dirasakan oleh semua tim dalam perusahaan.

Pengecekan (chekclist) DevOps Maturity

Automation (CI/CD) :

Mengacu seberapa jauh kita sudah implementasi proses CI/CD dalam proses build, testing dan deploy. Semakin optimal penerapan automation akan menmpercepat proses deployment, mengurangi kesalahan manusia.

Dokumentasi:

Pembuatan, penataan serta akses bersama (dibatasi) pada dokumen tentang proses yang berjalan akan membantu menyelesaikan masalah serta menambah efektifitas proses dalam jangka panjang. Pastikan selalu memperbaharui dokumen setiap terjadi perubahan atau penambahan, proses ini dapat dilakukan oleh siapa saja dalam tim yang mempunyai akses dengan tujuan kebersamaan untuk keberlanjutan :)

Disaster Recovery:

Apapun bisa terjadi, selalu ada celah ke gagalan dan kerusakan. Seberapa siap tim untuk menanganani jika kondisi tersebut terjadi, dan bagaiaman mengagani proses recover jika terjadi anomali/bencana secara efiesien

Business metrics monitoring

Hal yang tidak bisa diabaikan adalah proses monitoring terhadap bisnis yang berjalan. Kecepatan dalam merespon maslalah yang terjadi akan berdampak pada kelangsungan bisnis yang berjalan.

Security

Seberapa amankah kita dalam mengembangkan software (perangkat lunak)?, mungkin itu akan menjadi pertanyaan dan perimbangan. perlu di ingat, bahwa kita membuat namun tidak selalu kita juga pemakainya, bisa jadi masyarakat umum sebagai pemakainya. Keamanan menjadi hal penting untuk menjaga dari ancaman yang dapat melangar kerahasiaan, integritas bahkan keberlangsungan, DevSecOps menjadi solusi yang baik untuk diimplemntasikan

DevOps Maturity | Assestment Tools

Untuk mendukung proses “Maturity”, ada beberapa alat yang bisa kita pakai untuk mendukung/membantu menyelesaikan pekerjaan kita. Perlu di ingat, tidak semua Tool (alat) sesuai dengan apa yang terjadi di perusahaan, jadi pilih tools yang sesuai kebutuhan

DevOps Tools | Source : symphony-solutions

_Simpulan

DevOps maturity pada akhirnya adalah proses untuk mendapatkan kualitas produk yang baik, efisien dan pengembangan berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kualitsa layanan yang baik kepada pelanggan.

Selamat hari Jum’at :)

--

--

Lilik Supriyadi

"urip iku laku, sing wes klakon di sinauni, sing ono di sukuri, sing hurung, usahane seko saiki"