Business Model Canvas

Lili Rahmawati
3 min readJun 7, 2022

--

Apa itu Business Model Canvas atau BMC?

Business Model Canvas adalah salah satu alat yang dapat membantu kita memvisualisasikan bisnis kita saat ini atau masa depan dengan lebih jelas. Dengan alat ini, kita dapat melihat bisnis dari perspektif gambaran secara luas namun tetap menyeluruh dan spesifik tentang faktor-faktor utama yang relevan dengan bisnis kita. Hasilnya, kita dapat melihat gambaran yang sangat berguna dalam menjawab pertanyaan tentang perusahaan kita. Dengan menilai bagian-bagian penting satu per satu, BMC memberikan kemudahan untuk mengidentifikasi apa yang tidak berfungsi dan, pada akhirnya, kita dapat mengambil tindakan untuk mencapai tujuan bisnis.

Untuk lebih memahami, bagaimana BMC ini diterapkan, akan ada contoh study case yang bisa pakai yakni Pembangunan Coffee Shop di dekat Terminal Yogjakarta. Prianka Coffee, merupakan coffee shop yang direncanakan dibangun di dekat stasiun Lempuyangan Kota Yogyakarta, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Maliobro.

Dalam bukunya Business Model Generation (2014), Alexander Osterwalder merancang Business Model Canvas, kerangka dasar yang mudah dipahami untuk menggambarkan bisnis kita. Business Model Canvas merupakan representasi visual dari model bisnis yang dipisahkan menjadi 9 Aspek Bisnis, yang meliputi:

  1. Customer segments

Menemukan klien atau konsumen adalah aspek paling kritis dalam memulai bisnis. Karena sebuah bisnis dikatakan ada jika terdapat konsumen/pembeli. Banyak pemilik bisnis membuat kesalahan ini: mereka memulai sebuah bisnis tanpa mengetahui siapa konsumen mereka nantinya.

Ketika bertanya siapa pelanggan yang akan membeli? sering kali kita mendengar jawaban “Semua orang akan membeli, karena produk saya dapat diterima dan dapat digunakan oleh semua orang.” Menjadi orang yang positif dan antusias dalam berbisnis tidak ada salahnya. Tapi, sebenarnya terkadang, tidak ada satu produk pun yang menarik bagi semua orang.

Pelanggan yang cocok dengan kedai kopi “Prianka”, yang seperti artinya yang akan menjadi favorit ketika turun dari kereta api. Perusahaan berfokus pada duakelompok pelanggan:

Pelanggan Ritel:

  • Pria dan wanita berusia 17–50 tahun yang sedang berwisata di jogja, baik mereka yang berhenti di stasiun Lempuyangan atau sekitarnya. Dengan penghasilan 500 ribu-5juta yang menyukai suasana bising dengan konsep vintage.
  • Pelajar dan Mahasiswa yang menyukai suasana kota dengan melihat hiruk pikuk keramaian stasiun dengan pengahsilan perbulan 500 ribu-5juta

2. Value proposition

Value proposition kedai kopi “Prianka” adalah manfaat yang diingat pelanggan dan karakteristik yang membedakan dengan pesaing.

Kedai kopi “Prianka” menawarkan berbagai pilihan kopi tradisional dari jogja. Selain kopi, kami akan menawarkan berbagai makanan tradisional seperti jajan pasar.

Semua kopi dan makanan ringan dibuat menggunakan produk ramah lingkungan dan bebas pengawet.

3. Channel

pendistribusian Channel untuk kedai kopi “Prinaka” adalah sebagai berikut:

  • Pelanggan “Prianka” Coffee Shop, dapat menikmati kopi dan makanan ditempat
  • Pelanggan “Prianka” Coffee Shop, dapat reservasi makanan dan kopi sebelum tiba di jogja melalui app website

Dengan menentukan segmen pelanggan, kita dimudahkan untuk menentukan Channel distribusi, serta dengan kegiatan pemasaran dan promosi.

4. Manajemen Hubungan Pelanggan

Kedai kopi “Prianka” berharap dapat mengubah konsumen menjadi pelanggan setia dengan mendorong pembelian ulang. Kedai kopi “Prianka” ingin membuat pelanggan kembali 2–4 kali setiap bulan. Untuk itu, dapat akan menawarkan kartu anggota berupa satu cangkir kopi gratis untuk setiap lima cangkir yang dibeli.

Selain itu, ada promo snack bulanan berbagai jenis untuk memperkenalkan kembali makanan khas Yogyakarta.

5. Aliran Pendapatan

  • Sumber pendapatan utama kedai kopi “Prianka” adalah penjualan berbagai minuman kopi tradisional khas Yogyakarta, yang merupakan kekuatan yang dari kedai.
  • Mendapatkan uang tambahan dengan menjual makanan ringan.
  • Keuntungan lain dari penjualan bubuk kopi
  • Ekspansi bisnis melalui penggunaan model bisnis waralaba.

6. Important Resources

Yang paling signifikan bagi Kedai kopi “Prianka” dalam menjalankan usaha adalah tempat usaha atau lokasi, yang akan mempengaruhi keberhasilan usaha.

Sumber daya manusia yang terampil, khususnya staf layanan toko yang dapat melayani pelanggan secara langsung

7. Important Activities

Perlunya memperhatikan kualitas produk sambil menyediakan kopi dan makanan ringan yang enak dan berkualitas tinggi. Jajanan yang tidak laku atau sudah kadaluarsa harus segera disingkirkan.

Memberikan pelayanan produk yang baik, sopan, dan bermanfaat.

8. Important Partners

  • Pemasok kopi dari berbagai lokasi yang juga merupakan produsen kopi karenanya harus mengembangkan kemitraan dengan petani untuk memahami kondisi dan keberlanjutan mereka.
  • Pemasok makanan ringan

9. Cost Structure

Banyak pengusaha baru tidak mengevaluasi pengeluaran bisnis mereka dengan benar, hanya menghitung pendapatan dan kemudian biaya bahan baku untuk operasi sehari-hari, sehingga ketika perusahaan berdiri dan berjalan, pengusaha bingung mengapa bisnis mereka tampak sibuk tetapi tidak menguntungkan.

Berikut Contoh BMC dari Prianka Coffee Shop

--

--