“Azkara”
“Hmm”
Tak ia lanjut. Annacia hanya senang saja panggil nama Alan Azkara sembari perhatikan gerak-gerik Azkara yang tuang wine ke dalam gelas mereka.
“Masakan kamu enak”
“I know. Resep nya dari Reyhan”
“Reyhan itu bisa masak ya?”
“Mengharuskan diri, karena hidup sendirian”
“Sekalian ngehidupin kamu sama temen kamu yang lain kan?”
Tertawa Azkara dibuatnya. sembari istirahatkan punggung nya di sandaran sofa tunggal yang Azkara seret dari kamar menuju balkon.
Sementara itu, ada Annacia yang tadi pilih untuk duduk di ayunan pear — Azkara baru beli kemarin, katanya.
“Anna”
“Iya”
“Kita rayain natal disini”
Tersenyum Annacia. Muncul ingatan dirinya dan Alan Azkara yang dekorasi kue untuk natal dan berakhir di balkon dengan dua gelas wine.
“Azkara”
“Iya”
“Waktu itu, first kiss?”
“Menurut kamu?”
Kebiasaan, pikir Annacia. Ditanyai malah balik bertanya. Dengan tatapan jahil pula. Pakai senyum ganteng.
“Enggak”
Tersenyum ia sambil mengangguk jawab Annacia.
“Aku gak se-innocent itu”
“I know. Mana ada cowok innocent yang jago godain cewek di twitter”
Terkekeh Alan Azkara. Dibanding menuding dengan santai, Annacia malah lebih terdengar kesal dan menggebu saat ujarkan tingkah Alan Azkara di media sosial.
“Kamu mantau aku banget, ya?”
“Naksir soalnya”
Lepas kekehan nya dengar jujur Annacia. Sedikit menunduk untuk sembunyikan wajah yang masih tersenyum lebar.
Ah, gadis ini mampu sekali buat Alan Azkara tersipu berulang kali dalam sehari.