c
3 min readNov 11, 2023
By abangsaleh

Sang Arunika telah memunculkan dirinya yang bersinar dari arah Timur.

Begitu juga dengan sosok lelaki yang sedang berdiri di depan barak sambil memegang linting kretek yang sudah menyala.

Dengan senyumnya yang sangat cerah melihat burung burung yang beterbangan dengan riuh kicaunya bersama sama.

“Sepertinya mentari kalah dengan senyumu, Vier”

Pandangannya teroleh saat mendapatkan ucapan itu. Dirinya tersenyum untuk menjawabnya.

“Belum pulang, mas?” Tanyanya.

Soekaryo tersenyum lalu menggeleng, “Ini, aku sudah ingin pulang. Tapi setelah melihatmu tersenyum aku jadi merasa tertarik lagi” Ucapnya.

Javier tertawa kecil sebelum menghisap kreteknya, “Memangnya salah jika aku tersenyum?”

Soekaryo menggelengkan kepalanya, “Ndak, cuman aneh saja” bisiknya lalu tangannya menebuk pundak yang lebih muda.

“Oiya, jangan lupa besok malam ada pesta ulang tahun anak Jendral Daryono kau harus datang, ya?” Ucap Soekardi

“Entah lah, aku tak yakin” Jawab Javier.

“Ayolah! Siapa tahu kau bisa menemukan gadis cantik di sana. Lagipula kau orang terpercaya Jendral Daryono.”

“Gadis ya? Siapa tahu aku sudah menemukan gadis cantik tapi bukan di pesta ulang tahun, bagaimana?” Tanya Javier yang membuat Soekardi tertawa.

“Wah wah… aku anggap kau berbohong tentang kau tidak tertarik dengan cinta, ya?” Ucap Soekardi sambil tertawa.

“Memangnya siapa gadis yang bisa memikat hatimu?”

“Namanya, Darmayu…”

“Ayu! Ayu! Ada yang mencarimu!” Ucap Rukayyah dengan antusias menemui Darmayu lengkap dengan senyumnya.

Namun, Darmayu tetap terfokus pada catatannya tanpa memedulikan pembicaraan Rukayyah.

“Tampan sekali loh, yu! Kau tidak ingin menemuinya?” Tanya Rukayyah

“Aku tidak memiliki kekasih, yah. Sudah deh, lebih baik kau fokus mencatat kondisi pasien di sini, dokter Yanti sudah menunggu ‘loh” Jawab Darmayu.

“Kamu ini! Aku serius! Ada sosok tentara tampan yang mencarimu! Sungguh! Aku sedang Ndak berbohong!”

Darmayu langsung menaruh catatannya setelah mendengar ucapan dari Rukayyah. Pikirannya menangkap sosok yang ia temui tadi malam sebelum kakinya mengajak untuk berlari meninggalkan Rukayyah.

Kaki itu terus berlari dengan kencang sampai pada ruangan yang sangat luas dengan beberapa orang yang terbaring lemas di sana.

“Anda mencari saya, Nona?”

Tubuh perempuan berkepang itu membalikkan badannya dengan cepat lalu tersenyum, “Sepertinya kamu yang mencari saya.” jawabnya.

Keduanya tersenyum lalu sama sama mendekat satu sama lain.

“Kenapa kau mencari saya? Apa kamu terluka lagi?” Tanya Darmayu dengan muka yang khawatir.

“Tidak… saya Ndak terluka” jawab Javier.

“Lalu? Kenapa kau mencari saya? Dan bagaimana kamu bisa mengetahui kalau saya bekerja di sini?”

Javier tertawa kecil sambil menunduk, “Bagaimana kalau aku mencarimu dengan menulusuri pusat kesehatan di kota ini satu persatu?” Tanya Javier membalik.

“Berarti kau terlalu niat untuk menemui ku" Jawab Darmayu

“Ya.. aku memang sangat niat menemuimu, Nona”

Mendengar itu Darmayu langsung memasang muka yang bingung.

“Aku ingin mengajakmu untuk pergi ke pesta ulang tahun dari anak teman kerjaku. Aku.. hanya merasa sepi, teman temanku mengajak kekasihnya, tapi aku tidak ada-”

“mana mungkin? Kau itu terlalu tampan untuk tidak memilik kekasih” sahut Darmayu memotong pembicaraan Javier.

“Kau tidak percaya?”

Darmayu menggelengkan kepalanya.

“Lalu untuk apa aku pergi mencarimu ke sini?”

Darmayu terdiam sebentar, “benarkah?” Tanyanya yang langsung di anggukan oleh Javier.

“Baiklah, aku akan menemanimu”

Javier langsung mengembangkan senyumnya, “Sampai jumpa di stasiun besok malam, Nona”.