UI/UX Case Study : Jago Last Wish

Lorenza Widia
7 min readOct 24, 2021

--

Disclamer ⚠️

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago. Terima kasih.

Bank Jago merupakan layanan finansial digital yang menyediakan kebutuhan keseharian pengguna dan telah menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia (berkolaborasi dengan GoPay, Tokopedia dll). Saat ini, bank Jago ingin membuat dan memperkenalkan sebuah fitur baru yang terkait dengan asuransi jiwa dan perencenaan jangka panjang yaitu Last Wish. Namun, jika melihat produk asuransi jiwa yang ada sekarang, produk tersebut dijual sebagai bentuk tindak pencegahan dari bencana ataupun hal buruk yang akan terjadi di masa depan. Selain itu, asuransi jiwa biasanya digunakan orang untuk menghidupi keluarga yang dinafkahi sebelum waktunya orang tersebut meninggal. Sehingga dengan hal ini, biasanya orang memiliki kesan negatif terhadap asuransi jiwa karena takut akan kematian sehingga tidak melakukannya untuk lebih optimis dan tidak terlalu berpikiran negatif. Oleh karena itu, melalui fitur Last Wish, Bank Jago ingin membuat fitur asuransi jiwa yang menyenangkan untuk digunakan dan menjamin kehidupan yang seru daripada khawatir tentang kematian.

Tujuan

  1. Membuat desain aplikasi mobile fitur Jago Last Wish terkait asuransi jiwa.
  2. Langkah pembuatan wasiat yang mudah agar pengguna dapat memasukkan berbagai permintaan sesuai keinginan
  3. Membuat fitur yang mudah untuk menghitung pembayaran yang diperlukan atas wasiat yang dipilih.

My Team , Role & Scope 👩‍💻

Pada pembuatan Jago Last Wish ini, saya berkolaborasi dengan rekan saya yaitu :

  1. Lorenza Widia R
  2. Eko Ardyanto
  3. Muhammad Solihin
  4. Romi Julianto

Peran : UI/UX Designer

Lingkup : Research, User Flow, Design System, Wireframe, Interaction Design, Prototyping dan Usability Testing

Tools : Figma, Figjam, Google Docs, Google Spreadsheet.

Design Process 💡

Apa itu Design Process?

Design Process adalah proses berulang yang meningkatkan kegunaan dan tampilan suatu desain agar lebih optimal. Macam-macam metode dalam Design Process yaitu User Centered Design, Design Thinking, Design Sprint, dan Lean UX. Pada Case Study ini, kami menerapkan metode Design Thinking dimana metode ini menjadi salah satu metode paling populer digunakan saat ini. Sebelum membahas lebih lanjut, apa itu Design Thinking?

Design Thinking adalah suatu metode desain yang memberikan pendekatan berdasarkan solusi dalam memecahkan suatu masalah. Untuk lebih jelasnya, Design Thinking yaitu cara memecahkan suatu masalah yang mengutamakan user. Maka dari itu, salah satu paling penting yaitu menempatkan diri kita pada posisi user agar hasil yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan user. Metode Design Thinking memiliki 5 tahapan yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Testing.

1-Empathize 👀

Pada tahap empathize, kami diberikan brief terkait fitur Last Wish yang akan dibuat. Brief tersebut berisi tujuan, permasalahan, dan profile user. Setelah mengetahui tujuan, permasalahan, profile user dan kebutuhan dari Bank jago. Tahap selanjutnya, kami berempati pada user dengan melakukan user research, metode yang dapat digunakan antara lain interview, survey, card sorting dan masih banyak lagi. Disini saya menempatkan diri saya sebagai user untuk merasakan apa yang menjadi masalah terkait dalam asuransi jiwa. Kemudian ada beberapa permasalahan yang muncul di benak saya yaitu tidak membuat asuransi jiwa, belum membutuhkan asuransi jiwa, kalau memang saya membutuhkan apakah ribet jika ingin mendaftar asuransi jiwa. Permasalahan yang muncul dibenak saya tersebut membantu untuk mengetahui pandangan dan kebutuhan user dalam membuat asuransi jiwa.

Profile User

2 — Define 🕵️‍♂️

Setelah mengetahui permasalahan saat ingin membuat asuransi jiwa, kami melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap Define. Pada tahap ini, kami mendefinisikan permasalahan user berdasarkan hasil dari Emptahize. Daftar permasalahan tersebut, kami masukkan ke dalam pain point dan di dapatkan hasil sebagai berikut :

Pain Points

Setelah melakukan tahap Pain Points, kami melakukan tahap How-Might We yaitu pengelompokkan permasalahan yang serupa dan melakukan votting untuk memilih permasalahan mana yang akan kami prioritaskan untuk membuat solusinya. Selesai melakukan voting, kami memperoleh hasil sebagai berikut :

  1. Bagaimana kita bisa membuat pendaftaran yang online dan mudah.
  2. Bagaimana kita bisa membuat user mewariskan kepada siapa saja, tidak harus ke keluarga.
  3. Bagaimana kita bisa membuat pengguna dapat mengatur biaya yang harus dibayarkan.
How-Might We

3 — Ideate 🤓

Hasil voting kami dari How Might We terdapat tiga permasalahan, tetapi disini kami memilih salah satu dari permasalahan yaitu mempermudah user dalam pendaftaran dan penambahan wasiat agar tertarik untuk menggunakan Jago Last Wish. Sehingga pada tahap Ideate, kami menuangkan ide-ide untuk memberikan solusi dari permasalahan yang kami pilih.

Solution Idea

Ada begitu banyak solusi ide yang kami tuangkan dan kami mengelompokkan ide yang memiliki kesamaan fitur ke dalam Affinity Diagram. Sehingga pengelompokan tersebut menjadi 6 yaitu seperti gambar di bawah ini :

Affinity Diagram

Tidak berhenti disini, kami mengelompokkan ide-ide ke dalam prioritization idea dimana kami mengelompokkan ide mana yang harus dikerjakan sekarang, dikerjakan selanjutnya, dikerjakan terakhir dan dikerjakan nanti seperti gambar di bawah ini :

Setelah mengelompokkan, kami melakukan voting kembali prioritas mana yang harus dikerjakan sekarang sehingga kami memperoleh hasil voting sebagai berikut :

  1. Membuat fitur wasiat digital.
  2. Membuat fitur pendaftar asuransi jiwa yang mudah.

Untuk memperoleh gambaran dari fitur yang telah diprioritaskan, kami melakukan metode Crazy 8’s. Metode Crazy 8’s ini metode membuat wireframe menggunakan sebuah kertas yang dibagi menjadi 8 bagian dalam waktu 8 menit.

Hasil Crazy 8's

4 — Prototype 👩‍💻

Sebelum melakukan tahap Prototype, kami melakukan beberapa tahapan sebagai berikut :

  • User Flow

User Flow adalah diagram langkah-langkah yang harus dilakukan user
untuk menyelesaikan sebuah task. Kami membuat dua User Flow yaitu pendaftaran & penambahan Last Wish dan Pembayaran Last Wish.

User Flow
  • Wireframe

Wireframe adalah sebuah layout dalam versi Low-fidelity (Lo-Fi) sehingga dapat membantu menyajikan informasi dalam tampilan, memberikan struktur dan tata letak tampilan serta mempercepat proses ide yang muncul. Kami membuat Wireframe sesuai dengan User Flow yang telah dibuat.

Beberapa contoh Wireframe
  • Design System

Design System adalah sebuah kumpulan komponen design yang dapat digunakan kembali untuk perancangan, pengembangan dan mempunyai aturan yang jelas sehingga menjadi sebuah produk baik dari sisi desain dan kode pemrograman. Kami membuat Design Sytem berbasis aplikasi mobile Bank Jago yang akan menjadi panduan kami.

Design System
  • UI Design

Pada tahap ini, kami membuat UI design (high-fidelity) berdasarkan wireframe yang telah kami buat sebelumnya. Saat membuat UI design ini, kami mengaplikasikan Design Sytem sehingga terbantu menjadi lebih konsisten.

Beberapa contoh UI Design
Beberapa Contoh UI Design
  • Prototype

Prototype adalah simulasi dari semua suatu produk atau fitur dengan memberikan animasi yang akan dikembangkan. Prototype ini dibuat menggunakan Software Figma.

Prototype

5 — Testing 📲

Setelah menyelesaikan proses prototype, kami melakukan testing kepada user melalui zoom dan mempersiapkan beberapa dokumen pendukung yaitu :

1.Stimulus User Research Document (.docx)

Metode yang digunakan pada research ini yaitu In-depth Interview & Usability Testing. Stimulus user research document ini terdapat beberapa bagian yaitu Research Objective, Responden Criteria, List of Questions dan Research Scenario. Dalam pelaksanaan wawancara, pertanyaan yang kami ajukan berupa pertanyaan tentang profile user, seputar tentang asuransi jiwa dan wasiat. Kami juga meminta user untuk melakukan task berupa penambahan Last Wish dan pembayaran pada figma prototype serta memberikan pertanyaan mengenai task tersebut.

2. Record Data User Research (.xlxs)

Pada record data user research ini, kami merekap informasi dari user yang berisi tentang hasil dari wawancara, tanggapan saat menjalankan tentang task penambahan last wish dan pembayaran pada figma prototype. Pada setiap task kami menggunakan Single Ease Question sehingga kami menanyakan skore dengan skala 1–7. Hasil yang kami peroleh dari tanggapan user pada setiap task saat menjalankan prototype sebagai berikut :

Task #1 : Penambahan Last Wish

  • Kurang pas dibagian edit profile, nama lengkap, nik, ktp dan tanggal lahir autofill
  • Untuk nama penerima wasiat, baiknya dropdown bukan teks fill
  • Keterangan “anggarkan” terlalu tidak bisa dimengerti
  • Form Last Wish baiknya dibuat 3 atau lima agar lebih mempermudah user

Task #2 : Pembayaran

  • Rincian pembayaran masih terdapat beberapa kata yang salah
  • Pada form pembayaran terdapat kata-kata “target saya” baiknya diganti menjadi “progress saya”
  • Pada pilihan metode pembayaran alangkah baiknya langsung dari saldo Bank Jago

Setelah melakukan kedua task dan memberikan masukan mengenai fitur tersebut, kami bertanya kepada user menggunakan Single Ease Question (SEQ) dan memberikan skor fitur secara keseluruhan yaitu 6 dari skala 1 hingga 7. Hasil dari masukan dan skor yang diberikan user membantu kami untuk mengevaluasi fitur Last Wish agar dapat mempermudah dan memberikan manfaat kepada user.

3. Figma Prototype

Pada Figma Prototype, kami memberikan link Figma Prototype kepada user dan meminta user untuk melakukan share screen agar kami dapat melihat saat user menggunakan fitur Last Wish, apakah ada kesulitan atau tidak dan kami bisa membantu saat user kebingungan atau kesulitan saat menggunakan fitur tersebut.

Kesimpulan

Dari keseluruhan ide, proses, dan prototype fitur Last Wish yang telah dibuat dan dicoba oleh user, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti perbaikan penulisan UX di fitur Last Wish, pilihan metode pembayaran, form rincian pembayaran dan penambahan form Last Wish. Namun dengan kekurangan yang diberikan, user mengklaim bahwa solusi ide ini baik dan fitur mudah digunakan.

Thank you, Cheers!🥰

-Lorenza Widia-

--

--