PENGABDIAN PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI SABUN CUCI PIRING DI DESA JATIDUKUH

KKN UNTAG SBY
3 min readFeb 7, 2024

--

Rafi Arya Lingga Satya

Mojokerto, 17 Januari 2024 — Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan program pengabdian. Ini merupakan program mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat. pengabdian sendiri merupakan perwujudan Tri Dharma dalam Universitas 17 Agustus 1945.

Rafi Arya Lingga Satya dan rekan-rekan yang merupakan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan program pengabdian. Pada Periode ini Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengusung tema “Pengembangan IPTEKS” di Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Program pengabdian ini berlangsung pada tanggal 13 Januari 2024 sampai dengan 24 Januari 2024 untuk mengolah limbah kulit pisang menjadi sabun cuci piring.

Desa Jatidukuh merupakan salah satu Desa di Kecamatan Gondang dengan berbagai potensi alam, seperti memproduksi berbagai macam olahan keripik. Salah satunya adalah keripik pisang.

Pisang merupakan salah satu jenis tanaman yang popular dan telah banyak dimanfaatkan menjadi berbagai olahan makanan khususnya bagian daging buahnya. Seiring dengan tingginya produktivitas buah pisang, maka jumlah limbah kulit pisang pun akan meningkat. Di Desa Jatidukuh terdapat usaha produksi olahan keripik pisang, dalam usaha tersebut bagian kulit pisang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dibuang tanpa pengolahan lebih lanjut sehingga hal ini dapat mengakibatkan penumpukan dan pencemaran lingkungan.

Kulit pisang mengandung berbagai macam senyawa bermanfaat seperti senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi sebagai antiseptik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Karena hal tersebut, Rafi Arya Lingga Satya dan rekan-rekan yang merupakan Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memanfaatkan permasalahan tersebut dan membuat program sosialisasi pembuatan sabun cuci piring dari limbah kulit pisang di Desa Jatidukuh.

Melalui pemanfaatan limbah kulit pisang ini diharapkan dapat mengatasi masalah limbah, menciptakan produk yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi, serta menjadi peluang usaha UMKM di desa Jatidukuh.

Cara pembuatan sabun cuci piring dari limbah kulit pisang ini cukup mudah yaitu kulit pisang dihaluskan dengan blender lalu disaring airnya. Setelah itu air, texapon, EDTA, jeruk nipis, garam, pewarna, serta air kulit pisang dicampur hingga rata. Selanjutnya sabun cuci piring didiamkan satu malam untuk menghilangkan busanya. Setelah busa hilang, maka sabun dituang ke dalam botol dan siap digunakan.

Program sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2024 yang diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Jatidukuh. Harapan dari program ini masyarakat desa Jatidukuh dapat memanfaatkan limbah kulit pisang dengan baik dan menciptakan peluang UMKM di desa Jatidukuh.

Penulis : Rafi Arya Lingga Satya

DPL : Dr. Mamang Efendy., M.Psi

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

--

--

KKN UNTAG SBY
0 Followers

Kuliah Kerja Nyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya