Bank Jago UX Challange : Last Wish feature

Kelvyn Lukito
6 min readOct 24, 2021

--

Disclaimer : Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Kami tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh (Challenge Partner).

Pengenalan Bank Jago

Bank Jago merupakan sebuah aplikasi beserta layanan finansial digital dari vendor bank digital yang mulai beroperasi semenjak tahun 1992 dan mulai berekspansi ke dalam dunia digital pertanggal 15 april 2021 melalui platform aplikasi mobile yang tersedia dalam dua pilihan sistem operasi yaitu android dan juga IOS.

Dengan jaringan ekosistem terbesar di Indonesia. Masalah hidup dalam keseharian seseorang sangat banyak jenisnya, namun tidak luput ada produk-produk finansial yang dipakai dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai contoh, ketika kamu lapar dan pesan GoFood, kamu bayar pakai Gopay. Ketika kamu ingin jadi Youtuber, kamu butuh nabung untuk beli peralatan studio mini dan beli di Tokopedia. Di Jago, walaupun bisnis utama kami dari produk-produk finansial, kami memahami bahwa dalam perspektif pengguna yang mereka pikirkan bukan produk finansialnya, namun tujuan akhirnya (contoh: lapar -> makan, jadi youtuber -> bikin studio). Oleh karena itu, ketika kami hendak membuat produk tabungan, kami tidak berhenti dengan membuat fitur rekening digital saja, namun kami juga memikirkan integrasi ke layanan yang bisa memberikan barang atau jasa yang dibutuhkan pengguna. Sehingga semua menjadi mudah dan lancar, untuk sehari-hari, mimpi kedepan, dan aktivitas bersama teman dan keluarga.

Logo Bank Jago

UX Challange

Dalam ekspansi bisnis bank jago ingin membuat dan memperkenalkan sebuah fitur yang berkaitan dengan asuransi jiwa. Jika kita lihat produk asuransi jiwa yang ada sekarang ini di market, biasanya produk tersebut dijual sebagai bentuk tindak pencegahan dari bencana atau hal buruk yang akan terjadi di masa depan. Selain itu, asuransi jiwa juga biasanya digunakan untuk melindungi penghidupan bagi keluarga yang kamu nafkahi melalui mata pencaharian kamu sebelum waktunya meninggal. Hal ini cukup serius mengingat tidak semua orang telah melakukan perencanaan untuk masa depan. Salah satu kemungkinan mengapa orang tidak melakukannya adalah karena mau lebih optimis dan tidak terlalu berpikiran negatif (karena masa depan menjadi menakutkan).

Daripada fokus pada aspek negatif yang bisa terjadi dikemudian hari, bagaimana jika kita melihatnya dengan cara yang positif dan menyenangkan dimana asuransi jiwa dipakai untuk menjamin kehidupan yang seru dan menyenangkan daripada khawatir tentang kematian.

Saat ini sudah banyak tempat untuk mendapatkan produk asuransi jiwa lengkap dengan detail dan harganya. Tentu ini bukanlah tipe produk yang Jago inginkan. Fitur Jago dibuat untuk mendukung gaya hidup pengguna dan juga membantu mereka mencapai tujuan hidup, bukan sekedar menjual produk keuangan. Apakah saat kamu bangun pagi akan berpikir untuk membuka deposito atau membeli asuransi? Tentu tidak bukan?

Bayangkan jika kamu dapat membuat sebuah wasiat secara digital, yang isinya bisa berupa apapun yg kamu ingin lakukan dan pendanaan untuk pelaksanaannya bisa dijamin oleh produk asuransi dibelakangnya. Kamu bisa buat wasiat seperti biasa, meninggalkan uang untuk keluarga, atau kamu juga bisa meminta agar abu kamu dikirim ke luar angkasa! Kamu bisa buat permintaan sejauh imajinasimu membawa!

Objektif

Menciptakan sebuh terobosan inovasi fitur asuransi jiwa yang ramah, sesuai dengan gaya hidup nasabah dan juga menerapakan biaya komitmen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari nasabah.

My Role & Jobdesk

Role : UI/UX Designer

  1. User Research
  2. Design User interface
  3. User Journey Mapping
  4. Design Management

My Team

  1. Kelvyn Lukito (UI/UX Designer)
  2. Ni Putu Noviyanti Kusuma (UI/UX Designer)
  3. Gilang Pratam Putra (UI/UX Designer)

Profil Pengguna

Adapun beberapa kritera dari target pengguna bank jago dalam fitur last wish sebagai berikut:

  1. Gender yang tidak spesifik .
  2. Berusia 25–35 tahun.
  3. Betempat geografis pada daerah perkotaan, SES A & B (tingkat pengeluaran per bulan).
  4. Berprofesi sebagai pegawai ataupun sejenisnya.

Perilaku & Kebiasaan Target Pengguna

  1. Sudah memiliki asuransi dari kantor tempat berkerja.
  2. Berpendidikan dan ramah teknologi.
  3. Biasa searching menggunakan Google.
  4. Biasa menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (beli makanan, transportasi, belanja dan lainnya).
  5. Biasa dan ingin mendapatkan cashback juga diskon.
  6. Langganan aplikasi seperti Spotify, Netflix dan Disney+.
  7. Bekerja dari rumah.
  8. Khawatir mengenai COVID dan sudah divaksinasi hingga dua dosis.
  9. Belum menikah (60%), sudah menikah (40%).

Design Process

Design Thinking Method

Dalam langkah pertama pengerjaan projek saya berserta team menerapakan salah satu metode yang cukup umum digunakan di dunia industri digital yaitu “Design Thinking”.

Namun apasih “Design Thinking” itu?, design thinking merupakan sebuah proses berulang di mana kita berusaha memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan ulang masalah dalam usaha untuk mengidentifikasi strategi alternatif dan solusi yang sebelumnya bisa tidak tampak dalam pemahaman awal kita. Di saat yang bersamaan, Design Thinking menghadirkan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Design Thinking merupakan cara berpikir dan bekerja serta sekumpulan metode-metode langsung.

1 — Emphatize

Paint Points

User Paint Points

Dalam visual sticky notes diatas sudah terdapat beberapa pain points yang dirasakan pengguna dalam hal fitur asuransi jiwa pada umumnya. dalam menetukan paint points kami melakukan refleksi terhadap diri sendiri dan melakukan sedikit diskusi dan pertanyaan seputar asuransi jiwa kepada orang terdekat.

2 — Define Stage

How Might We Method

How Might We Method

Dari beberapa paint points yang dirasakan pengguna kami menggunakan metode How-Might-We dalam menemukan solusi untuk mengatasi pain points yang dirasakan pengguna.

3 — Ideate Stage

Solution Idea

Pada tahap berikutnya yaitu ideate stage. setelah melewati tahap How Might We team kami akhirnya mengelompokkan beberapa sticky notes yang berisi solusi yang mirip dan relevan antara satu dengan yang lain.

Setelah tahap solution idea team kami memetakan beberapa solution idea menggunakan affinity diagram yang dikategorikan berdasarkan bagian fitur yang akan disediakan serta membagi berdasarkan prioritization idea.

Dalam tahap prioritization ideaterdapat 4 kuadran prioritas berdasarkan tingkat urgensi pembuatan fitur.

  1. “Yes, Do It Now” (Fitur Surat Wasiat & Auto Debit)
  2. “Do Next” (Fitur Gamifikasi, Data Analytics, Promo)
  3. “Do Last” (Security pin)

Untuk melihat detail silakan mengunjungi link yang tertera :

Crazy’s 8

Wireframe & User Flow

User Flow & Lo -Fi Design

gambar di atas adalah alur dari user flow yang sudah disesuaikan dengan prioritization idea dan tampilan Lo-Fi dari wireframe berdasarkan metode crazy’s 8 dan brainstorming yang dilakukan bersama dengan team.

4 — Prototype & Result

User Interface Design

Link Protoype :

Prototype Design Workspace
Design Prototype

Dari hasil Crazy’s 8 dan disesuaikan dengan user flow, team kami dapat menyelesaikan prototype dari user interface fitur last wish aplikasi bank Jago.

5— Usability Testing

Setelah berhasil menyelesaikan hasil prototype dari fitur jago last wish ini, kami melanjutkan pada tahap testing hasil prototype yang telah dirancang kepada beberapa pengguna yang memiliki kategori yang sesuai dengan persona yang kami targetkan.

Dalam tahap Usability Testing kami sebagai team telah melakukan persiapan dengan membuat sebuah dokumen stimulus user research sebagai patokan dalam melakukan tahap usability testing kepada pengguna.

Tautan stimulus user research : https://docs.google.com/document/d/19ZSszK15-qpdJb43JyRWblP224cZCzyo/edit?usp=sharing&ouid=106590590797282223187&rtpof=true&sd=true

Dalam tahap usability testing ini kami memberikan sebuah google form yang dapat disi oleh pengguna yang sudah melakukan prototype testing sesuai dengan case yang team kami tuliskan pada stimulus user research.

Tautan data system usability scale : https://docs.google.com/spreadsheets/d/1RnK3H9938ZP6jA_j6vqcuPainANU_fVVdd8ZKar51x4/edit?usp=sharing

6 — Kesimpulan

Setelah melewati tahap usability testing team kami mendapatkan beberapa insight dan feedback langsung dari pengguna yang dapat menjadi perbaikan dalam pengembangan fitur last wish bank jago.

--

--