UI/UX Case Study : Fitur Asuransi Jiwa pada Bank Jago, Jago Last Wish
Wujudkan Impian Terakhirmu melalui Jago Last Wish
Disclaimer :
Projek ini merupakan bagian dari UI/UX Virtual Internship yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud) dengan Skilvul dan Challenge Partner dengan Bank Jago. Kami tidak bekerja dalam kontrak professional dengan Bank Jago.
Latar Belakang
Sekarang ini, kita semua sudah masuk pada era digital, dimana semua kegiatan bisa dilakukan dengan cara yang lebih canggih. Era digital adalah masa ketika informasi dapat secara mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi.
Namun, tidak semua produk atau jasa terkena dampak dari era digitalisasi ini, contohnya adalah asuransi jiwa. Alasannya karena tidak banyak orang melakukan perencanaan akan masa depan dan merasa takut akan kematian.
Bayangkan jika asuransi jiwa saat ini bisa diakses secara online dan memberi kesan lebih mudah dan menyenangkan. Bayangkan jika user dapat membuat surat wasiat secara digital yang bisa mengabulkan segala permintaannya. Oleh karena hal tersebut, maka saya bersama tim mencoba membuat design fitur asuransi jiwa, bernama “Jago Last Wish”.
Tentang Jago Last Wish
Jago App merupakan sebuah bank digital berbasis aplikasi dari perusahaan digital yang fokus untuk membuat solusi digital yang bisa mempengaruhi dan mempercepat laju pertumbuhan melalui teknologi. Saat ini, Jago akan membuat fitur asuransi jiwa, bernama Jago Last Wish. Beberapa fitur yang direkomendasikan dalam membuat design Jago Last Wish adalah :
- Langkah pembuatan wasiat dengan mudah, mengingat pengguna bisa memasukkan beragam jenis permintaan
- Cara mudah untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan
- Pengelolaan terhadap komitmen yang dibuat dan edit surat wasiat
- Gamifikasi atau cara kreatif terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang bisa menurunkan biaya komitmen bulanan tadi
Objektif
Beberapa hal objektif ketika akan membuat design fitur asuransi jiwa ini adalah :
- Mengetahui kesesuaian design dengan kebutuhan user
- Mengetahui tingkat kemudahan dalam menggunakan aplikasi nantinya
- Mengukut tingkat kepuasan user
Peran dalam Tim
Ketika membuat design fitur asuransi jiwa, saya berkolaborasi bersama 2 teman saya, yaitu Fadhilla Maulidya dan Ilham Pratama. Kami mengerjakan secara bersama. Tugas dan tanggung jawab yang saya lakukan adalah :
- Mengidentifikasi permasalahan yang dialami user
- Mencari dan menentukan solusi dari permasalahan yang ditemukan
- Membuat user flow dan wireframe produk
- Membuat Mockup UI design pada produk (pendaftaran asuransi, onboarding surat wasiat, chat notaris, surat wasiat pesan suara, claim asuransi, onboarding healthy jago, dan healthy jago)
- Membuat prototype produk
- Melakukan usability testing dengan user
Design Process
Design thinking process merupakan suatu metode pendekatan yang digunakan untuk pemecahan masalah secara praktis dan kreatif dengan fokus utama kepada user.
Berikut merupakan tahapan dalam design thinking process.
- Define
Tahap ini membantu dalam menemukan ide-ide cemerlang untuk menetapkan fitur dalam memecahkan masalah yang ditemukan.
Pada define, terbagi menjadi 2 tahap, yaitu penentuan pain points dan how-might we.
Pain Points
Berikut merupakan beberapa permasalahan (pain points) yang pernah dirasakan user ketika menggunakan asuransi jiwa.
How-Might We
Setelah mengidentifikasi pain points, selanjutnya masuk ke tahap penarikan/memancing munculnya ide dengan membuat how-might we.
2. Ideate
Ideate berisikan ide-ide untuk menemukan solusi dari pain points yang sudah didapatkan sebelumnya
Terdapat 4 tahap pada proses ideate, yaitu :
Solution Idea
Pada tahap ini, menuliskan ide-de yang ditemukan dari tahap how-might we.
Affinity Diagram
Pada tahap ini, beberapa ide yang sudah ditemukan dikelompokkan ke dalam affinity diagram. Pengelompokannya ide sebagai berikut.
- Question
- Detail
- Healthy Care
- Feedback
- Pembayaran
- Surat Wasiat
Prioritization Idea
Setelah itu, mengurutkan hasil dari solution idea kedalam beberapa prioritas, yaitu do it now, do next, later, dan do last, dimana mempertimbangkan dari user value dan tingkat kesulitan (effort) implementasi solusi tersebut.
- Yes, Do It Now
- Do Next
- Later
- Do Last
Crazy 8's
Selanjutnya masuk ke tahap Crazy 8’s yaitu salah satu metode untuk melakukan brainstorming design. Pada tahap ini membuat delapan design wireframe pada kertas HVS yang dilipat menjadi delapan bagian, untuk membuat design fitur asuransi jiwa yang berbeda-beda. Kemudian saya dan tim melakukan voting untuk mengimplementasikan design nantinya.
3. Prototype
User Flow
User flow merupakan langkah-langkah yang sudah divisualisasikan dalam menyelesaikan satu tugas. Userflow pada fitur Jago Last Wish tim kami ini terdiri atas 3 flow, yaitu proses memilih dan membuat asuransi, membuat surat wasiat, dan claim asuransi.
Wireframe (Low Fidelity)
Setelah membuat user flow, langkah selanjutnya adalah membuat wireframe.
Setelah membuat wireframe, tahap selanjutnya adalah membuat UI Mockup. Namun, kenyataannya terdapat beberapa perubahan dari design wireframe awal, karena adanya pertimbangan dan evaluasi lebih lanjut terhadap UI Design Last Wish pada tim kami.
Mockup UI Design
Tahap ini membuat design mockup UI high fidelity dari rancangan wireframe yang sudah dibuat sebelumnya. Berikut merupakan rancangan beberapa UI Design yang sudah tim kami buat.
- Halaman Asuransi
- Halaman Surat wasiat
- Halaman Claim Asuransi
- Halaman Healthy Jago
Berikut merupakan tampilan prototype UI Design fitur Last Wish kelompok kami.
4. Usability Testing
Usability testing merupakan suatu bentuk pemeriksaan terhadap fungsionalitas dari design produk yang dikembangkan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengujian dalam bentuk wawancara (in-depth-interview) kepada user.
- Stimulus User Research (via Google Document)
Document ini berisi reserach objective, respondent criteria, list of question, dan research scenario.
- Respondent Criteria
- Berusia 25–35 tahun
- Pekerjaan sebagai pegawai (boleh self employee) pada instansi apapun
- Berdomisili di wilayah perkotaan di Indonesia
- Termasuk kalangan finansial menengah keatas
- Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language
- Terbiasa menggunakan komputer, smartphone ataupun teknologi lainnya
- Berlangganan product digital seperti netflix, disney+, spotify, viu, iqiyi dan lain lain
- Terbiasa mencari informasi di internet
- Memiliki asuransi kesehatan baik dari kantor ataupun pribadi
- Memiliki pengetahuan tentang literasi finansial (mengerti tentang asuransi dan dana darurat)
- Record Data User (via Google Spreedsheet)
Document ini merupakan jawaban dari list of question dari stimulus user research ketika melakukan wawancara yang berisi pendapat user setelah melakukan 4 task (membuka halaman home dan memilih metode pembayaran asuransi, menyelesaikan membuat asuransi dan menjawab pertanyaan mood user, membuat surat wasiat, dan melakukan claim asuransi).
⊡ User 1
Nama : Alberto Ferdinan Luckyano Samosir
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta Perusahaan Telekomunikasi
Domisili : Jakarta Selatan
⊡ User 2
Nama : Rizky Irvansyah
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Aparatur Sipil Negara di Kementrian Hukum dan Ham
Domisili : Jakarta Timur
Hasil Single Ease Questions (SEQ) User 1
Hasil Single Ease Questions (SEQ) User 2
Berdasarkan hasil SEQ, didapatkan hasil sebesar 8.5 dan 10, yang artinya sudah memenuhi karena hasil sudah melebihi nilai standart yaitu 6.
- System Usability Scale (SUS)
Document ini berisikan list pertanyaan sejumlah 10 dengan pilihan jawaban skala 1 sampai 10. Berikut merupakan list pertanyaannya.
Hasil System Usability Scale (SUS)
- UI Design Iteration
⊡ User 1
Merasa kurang adanya informasi mengenai detail asuransi yang sudah dipilih, keuntungan yang didapatkan, serta berapa lama harus membayar premi.
Oleh karena itu tim kami menambahkan fitur design “info asuransi” setelah halaman ringkasan transaksi.
⊡ User 2
Merasa bahwa konfirmasi claim asuransi selama 1x24 jam terlalu cepat, pada umumnya konfirmasi diberikan minimal selama 3x24 jam.
Oleh karena itu tim kami memperbaiki informasi konfirmasi claim asuransi menjadi 3x24 jam.
Kesimpulan
Jago Last Wish dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam membuat asuransi jiwa dan menanamkan kesadaran serta keinginan dalam membuat asuransi jiwa sedini mungkin. Fitur Jago Last Wish yang sudah kami rancang, menurut perhitungan SEQ, SUS, dan wawancara user sudah memenuhi aspek-aspek kebutuhan user. Kedepannya semoga fitur design ini mendapat dukungan oleh Bank Jago agar pengguna dapat mempersiapkan masa depannya dengan baik.