Teori Kedatangan Islam ke Indonesia

Marqus Trianto
3 min readApr 12, 2023

--

Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan Indonesia. Perbedaan ini terutama mengenai waktu dan tempat asalnya.

Lalu, seperti apa pendapat-pendapat tersebut?

Pertama — Teori Gujarat

Para sarjana-sarjana Barat, yang kebanyakan orang Belanda mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H.

Gujarat merupakan wilayah yang terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur perdagangan antara timur dan barat.

Tokoh dari teori ini adalah J. Pijnapel, C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta (1912).

Tampilan Christiaan Snouck Hurgronye (1857–1936). Sumber (KITLV Leiden/File)

Inti dari teori ini ialah, para proses penyebaran pengaruh dan kebudayaan Islam tidak dilakukan oleh orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur.

Teori ini didasarkan pada batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh dan batu nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur.

Kedua batu nisan itu memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat.

Batu nisa Malik Al-Shaleh. Sumber: https://www.mapesaaceh.com

Kedua — Teori Persia

Pendapat ini didukung oleh Hoesein Djajadiningrat dan Umar Amir Husen. Mereka mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia (sekarang Iran).

Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia.

Berdasarkan teori ini, Islam diperkirakan mulai masuk ke Indonesia pada abad ke 7 Masehi adalah Islam yang dibawa oleh kaum Syiah, Persia.

Tradisi tersebut antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan Bengkulu.

Tradisi tabot di Bengkulu.

Ketiga — Teori Arab

Selanjutnya ada teori Arab yang mengatakan bahwa ajaran Islam datang langsung dari wilayah Timur Tengah.

Pendukung teori ini di antaranya adalah Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) dan Anthony H. Johns.

Proses islamisasi telah berlangsung pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M dan dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke Kepulauan Indonesia.

Kaum musafir biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya pengembangan agama Islam.

Diskusi

Setelah kalian mempelejari materi di atas, carilah informasi dari berbagai sumber mengenai jalur-jalur islamisasi yang digunakan para pedagang Muslim!

Terakhir, isilah formulir berikut ini dengan apa adanya. Linknya ada di sini.

--

--