Pangansari Siap Masuk Pasar Eropa

gerald masaklah
5 min readFeb 21, 2022

Maghfur Lasah, sebagai Direktur Utama Pangansari Group menyampaikan kesiapan Pangansari Group dalam merambah pasar global, especially Eropa. “Saat ini perusahaan kami memiliki beberapa produk unggulan yang siap untuk dipasarkan di luar negeri”. Seperti produk sambal, bumbu yang siap dimasak siap saji dan kopi yang menjadi andalan Pangansari Group untuk dapat menerobos pasar Eropa. Hal ini pun disampaikan oleh Maghfur Lasah saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas tepatnya pada hari Senin tanggal 22 November 2021 di KBRI Den Haag.

“Pasar di Belanda kini terbuka lebar untuk masuknya berbagai produk Indonesia. Belanda merupakan salah satu dari berbagai pintu gerbang bagi produk Indonesia untuk dapat masuk ke pasar Eropa”, ungkap Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas.

Ia menjelaskan bahwa asimilasi budaya pada masa lalu, khususnya kuliner kini menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam keseharian masyarakat di Belanda.

Hal yang sama disampaikan oleh Atase Perdagangan KBRI Den Haag, Sabbat Christian Jannes. “Di Belanda dapat dengan mudah menemukan makanan Indonesia yang sudah disesuaikan dengan selera Belanda, contohnya adalah gado-gado, sambal ulek, rendang, sate ayam yang telah diterima secara luas oleh para penikmatnya di Belanda”. Ia juga menambahkan kebiasaan ini peluang yang dapat dijajaki, misalnya mendatangkan bumbu jadi atau rempah-rempah dari Indonesia.

Selain Direktur Utama Pangansari Group, turut hadir pula Direktur Marketing dan Pengembangan Bisnis yaitu Shanty Nurpatria, Direktur Pengadaan Syafriwal dan Senior Manager Bimarendra. Jajaran direksi Pangansari Group juga telah menyampaikan kesiapan dan komitmennya dalam menjaga kualitas dan mutu dari produk yang diekspornya.

Pangansari Group merupakan bisnis yang membentuk ekosistem, saling terintegrasi yang bergerak di bidang jasa (katering, security, house keeping, laundry, cleaning service), produksi pabrikasi serta pembuatan bumbu masak siap saji, sambal, dan makanan cepat saji (meal ready to eat, ready to eat), meat processing, kopi, bakery, pastry, consolidator logistik dan juga trading yang bernaung dibawah Media Group.

Dubes Mayerfas telah melihat potensi Pangansari Group sebagai perusahaan besar dan sudah memiliki kapasitas serta kemampuan dalam mengembangkan pasarnya ke Eropa serta membangun dan memiliki pabrik yang memproduksi langsung produknya di Belanda, dengan bekerjasama perusahaan lokal pada awalnya. Dengan demikian, akan lebih memudahkan Pangansari Group untuk dapat menembus pasar Eropa.

Setelah adanya pertemuan dengan Duta Besar Mayerfas, selanjutnya Pangansari Group akan melakukan business matching bersama importir utama produk Indonesia yang ada di Belanda yaitu Nesia Food BV beserta Amboina BV. Pada kesempatan kali ini didiskusikan dengan berbagai peluang yang dapat dijajaki oleh Pangansari Group serta akses ke pasar belanda. Pangansari Group juga telah menyampaikan beberapa paket sample produk makanan dan minuman yang dilakukan market testing (uji pasar) kepada konsumen juga sektor Horeca yang ada di Belanda.

Pangansari Merambah Pasar Eropa Termasuk Jerman

Konsul Jenderal RI Frankfurt telah memfasilitasi berbagai pertemuan mengenai tahap awal pengenalan produk PT. Pangansari Utama Food Resources (Pangansari Group) bersama mitra potensial di wilayah kerja KJRI Frankfurt, secara virtual pada beberapa waktu yang lalu. Pertemuan virtual tersebut dimaksud dan diikuti oleh importir bahan makanan Indonesia dan Asia beserta diaspora Indonesia yang telah memiliki berbagai usaha di bidang gastronomi, antara lain para pengusaha restoran juga katering Indonesia.

Dalam pertemuan dimaksud, Konjen RI Frankfurt menyampaikan bahwa keterbatasan pertemuan secara fisik ini karena masa pandemi Covid-19, khususnya pada kawasan Jerman yang saat ini sedang dalam situasi gelombang ke-4 dan musim dingin, hendaknya tidak menjadi hambatan upaya bersama dalam memasyarakatkan produk dan bahan makanan atau kuliner Indonesia yang ada di wilayah Jerman.

Disampaikan bahwa potensi pasar bahan makanan dan produk gastronomi Indonesia yang ada di 6 negara bagian wilayah kerja KJRI Frankfurt kini terus bertumbuh. Hal ini secara langsung dapat terlihat dari perkembangan komunitas asing atau foreigners asal Asia Timur beserta Asia Tenggara yang kini mencapai lebih dari 291 ribu orang atau sekitar 3,4% dari total foreigners yang ada wilayah dimaksud. Secara khusus, warga Indonesia yang merupakan selaku target market langsung di wilayah kerja KJRI Frankfurt kini telah mencapai sekitar 15.300 orang dengan rata-rata pertumbuhan yaitu sekitar 4,2% pada 3 tahun terakhir atau berada di atas rata-rata pertumbuhan foreigners asal Asia Timur maupun Asia Tenggara pada periode yang sama. Lebih lanjut, di sektor industri makanan maupun gastronomi juga merupakan salah satu sektor yang bertahan di tengah krisis ekonomi selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.

Zoom meeting Pangansari dengan Pasar Eropa

Pada kesempatan pengenalan awal, Pangansari Group sudah memaparkan bahwa perusahaan yang dimaksud telah memiliki pengalaman lebih dari 45 tahun pada bidang catering and food processing, dan telah menghasilkan berbagai produk makanan yang telah tersertifikasi serta didukung oleh kapasitas produksi yang mumpuni. Perusahaan Pangansari kini menunjukkan kesiapannya dalam menjamin kuantitas, kualitas, standarisasi mutu dan kesinambungan pasokan untuk kebutuhan pasar di kawasan Eropa, termasuk Jerman. Oleh karenanya, diharapkan kepada importir bahan makanan Indonesia dan Asia serta jaringan restoran maupun catering Indonesia dapat mendukung upaya Pangansari Group dalam perluasan pasar ke Eropa, khususnya di kawasan Jerman.

Meskipun terlihat sederhana, industri bahan makanan maupun kuliner juga memiliki spillover effect yang cukup luas perkembangan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Jerman. Keberadaan dari berbagai restoran yang menyajikan berbagai makanan khas Indonesia di wilayah kerja KJRI Frankfurt, secara langsung menjadi awal pintu dalam mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada warga Jerman secara menyeluruh. Hal ini tentunya berdampak positif terhadap promosi pariwisatan indonesia terhadap pasar eropa.

Dalam hal tersebut, Konsul Jenderal RI Frankfurt telah mendorong sinergi yang kuat dari tiga pihak, yaitu Perwakilan RI di luar negeri, dalam hal tersebut termasuk KJRI Frankfurt, importir bahan pangan serta pelaku usaha kuliner Indonesia di wilayah kerja, dan kesiapan produsen terkait di Indonesia. Konjen RI telah mendorong Pangansari Group dan para importir untuk menguatkan kolaborasi dengan tujuan mempercepat perluasan penetrasi produk makanan Indonesia di wilayah kerja.

Kerja Sama Pangansari dengan Mydibel Berlanjut

Kerja sama Pangansari Grup dengan NV Mydibel berlanjut terkait penjualan kentang yang telah diproduksi oleh NV Mydibel dengan brand Mydibel. Kerja sama tersebut diteken pada Kamis, 25 November 2021, tepatnya di kantor Mydibel di Moeskroen (Mouscron), Belgia.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pangansari Group, Maghfur Lasah, dengan Marc van Herreweghe, Direktur Pelaksana dan CEO NV Mydibel. Penandatanganan yang juga dihadiri oleh salah satu putra dari pendiri perusahaan kentang goreng Mydibel, yaitu Carlo Mylle.

Pangansari juga melakukan kunjungan ke salah satu pabrik Mydibel, yakni pabril yang memproduksi kentang jenis hash brown, dengan kapasitas produksi 15 ton per jam.

Saat melakukan kunjungan ke beberapa petani pengumpul, Sales Manager for Asia and Pacific NV Mydibel Laura Morel mengatakan, “di petani pengumpul ini, kentang yang diterima berasal dari 300 petani yang telah tersebar di Belgia, sebagian dari Perancis, Belanda dan Jerman.”

“Secara total keseluruhan, kentang yang dibutuhkan kurang lebih 700 ribu ton untuk dapat memenuhi kapasitas produksi di 2 kawasan pabrik sebanyak 350 ribu ton dalam setahun,” lanjut Laura menjelaskan.

“Melalui program pemberdayaan masyarakat seperti yang Pangansari Group Petani dikelola di setiap proyeknya,” katanya melanjutnya.

Terdapat 33 jenis produk kentang, beberapa di antaranya telah dijual oleh Pangansari Group di Indonesia. Tahun depan penjualan Mydibel telah diproyeksikan akan naik 100%. Pangansari Group ditunjuk sebagai satu-satunya distributor untuk penjualan Mydibel di Indonesia.

--

--