Kirana Meisie
Aug 23, 2023

Dia telah mati, tanpa darah yang bersimbah membasahi bajunya.

Dia telah mati, tanpa luka yang tertinggal pada kulitnya.

Bahkan sejak setahun lalu, dia telah mati.

“Apa bisa?” Tanyanya. Nada bicaranya begitu putus asa. Serak, dan dingin.

Rambut hitamnya yang begitu indah, kini tampak berantakan. Terpotong dengan begitu asal. Wajahnya yang selalu memancarkan senyum sehangat mentari pagi itu telah lenyap. Binar matanya yang segemerlap bintang di malam hari, terlihat begitu redup dan sendu. Hanya air mata yang bahkan tidak mampu membasahi pipinya yang kini begitu tirus.

Ia hilang. Kehilangan dirinya yang begitu ceria. Kehilangan dirinya yang begitu bahagia. Ia telah mati.

“Tapi, kenapa?”

Kenapa jawaban itu tak pernah membuatnya puas. Apa yang sebenarnya diinginkan.

Kamu.

Kamu yang juga telat mati.

Kamu yang juga telah hilang.

Kamu yang juga telah lenyap dari dunia ini.