Recharge

mejustyping
4 min readOct 6, 2022

--

“Remember to let her into your heart, then you can start to make it better.” — Hey Jude, The Beatles.

Bagi Joshua, hari ini adalah hari yang cukup panjang dan melelahkan. Ditambah perjalanan menuju apartement Dina — kekasihnya, kali ini membutuhkan waktu dua jam akibat dari hujan yang tak kunjung henti dan membuat sebagian daerah di jakarta banjir serta macet total.

Joshua langsung memasukkan password dan berharap saat ia membuka pintu bisa langsung memeluk kekasihnya, namun ia tidak melihat Dina berada di ruang tengah.

Babe, aku sampe.”

Dina keluar dari kamarnya dan membawa sebuah handuk serta pakaian ganti untuk Joshua. “Iya, aku denger kamu masukin password tadi, ini aku udah siapin baju, kamu mandi dulu ya.”

Joshua tidak mengindahkan perkataan Dina, dan langsung memeluknya. “Aku kesini cuma mau peluk kamu buat recharge energi aku.”

“Tapi Josh, kamu bau. Mandi dulu baru nanti peluk aku lagi.” Dina berusaha melepaskan pelukan dari Joshua, yang membuatnya menjadi masam.

Dina tersenyum, kedua tangannya memegang pipi Joshua. “Joshua Gallendra, aku bukannya gak mau peluk kamu. Aku udah siapin air hangat di bathup, kamu bisa berendem sebentar supaya lebih relax. Setelah kamu mandi baru kamu boleh peluk aku sepuasnya.”

“Awas aja kalo kamu bohong,” suara Joshua terdengar sedikit ketus.

“Aku gak pernah bohong sama kamu, udah sana buruan mandi.” Dina membalikkan badan Joshua dan mendorongnya pelan menuju kamar mandi.

Joshua menghentikan langkahnya dan berbalik tersenyum jahil menatap Dina. “Din, mau mandi bareng gak?” ledek Joshua.

Dina memukul pelan kening Joshua, “Ngaco!! Udah sana buruan mandi. Aku mau masak dulu buat makan malem.”

Joshua tertawa melihat wajah Dina yang tersipu malu. Sesaat Joshua memasuki kamar mandi, Dina menuju dapur menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

“Josh, tadi disuruh mandi gak mau, sekarang udah setengah jam gak keluar-keluar. Ini makanannya keburu dingin,” teriak Dina dari depan pintu kamar mandi.

Joshua keluar kamar mandi mengenakan setelan piyama biru yang disiapkan oleh Dina sebelumnya. “Din, yang bener aja dong, masa aku pake hello kitty gini?” protes Joshua.

“Siapa suruh kemaren pas aku tanya kamu mau piyama kayak apa, kamu bilang terserah. Ya udah aku beliin aja hello kitty, ternyata lucu juga kalo kamu pake.” Dina menarik tangan Joshua dan membawanya menuju meja makan, “Yuk makan dulu, keburu mie nya dingin.”

Joshua tertawa ringan melihat apa yang disiapkan Dina untuk makan malam hari ini, “Kita makan mie rebus, tapi minumnya wine?” tanya Joshua heran.

“Di luar lagi hujan, paling enak makan mie rebus. Selain itu mie rebus plus telor setengah mateng kan comfort food kamu. Kalo winenya bisa sebagai booster setelah menjalani lelahnya hari ini.” jawab Dina.

You always know what I need.” Joshua mulai memakan indomie buatan Dina.

So, what happen today? jangan bilang gak ada apa-apa. I know you so well, Josh. Kamu kalo udah ngeluh di sosmed pasti udah burn out banget.”

Today so sucks. Tadi pagi aku hampir kehilangan klien penting karena pas mau persentasi filenya corrupt. Trus juga bos kamu itu si Alexander, bukannya bantuin malah bikin aku makin panik, dasar geblek itu orang. Ditambah kamu tau hari ini ujan seharian, macet dimana-mana bikin aku telat dateng ke meeting kedua.” Joshua menumpahkan kekesalannya.

Dengan seksama Dina mendengarkan keluhan Joshua yang semakin dalam tentang apa yang telah dilewatinya hari ini. Cerita Joshua selesai bersamaan dengan habisnya satu mangkuk mie yang ia makan. “Nih minum air putih dulu, baru minum wine.” Dina memberikan segelas air putih.

Thank you, babe.”

Dina memutar sebuah lagu dari ponselnya. “Josh, dengerin ini deh.”

“Kok tiba-tiba nyetel The Beatles?” Joshua sedikit heran.

Dina menarik tangan Joshua, mengajaknya berdansa. Ia pun bernyanyi dan mengubah sedikit lirik lagu Hey Jude milik The Beatles. “Hey Josh, don’t make it bad. Take a sad song and make it better. Remember to let me into your heart, Then you can start to make it better.”

“Bisaan aja kamu.” Joshua memeluk erat Dina.

Mereka berdua berdansa hingga akhir lagu. “Babe, promise me, you never leave me alone.” bisik Joshua.

I’m promise, Josh. Aku janji, aku akan selalu ada disisi kamu.”

Joshua mulai mengecup pelan kening Dina, dilanjutkan dengan ciuman di telinga Dina, dan sampai akhirnya bibir mereka saling bertaut. Ketika ciuman mereka semakin intens, terdengar suara dari dalam perut Joshua yang membuat mereka berhenti dan malah tertawa terbahak-bahak.

“Kamu masih laper?” ledek Dina.

“Kayaknya iya, mau pesen pizza gak?” tanya Joshua yang masih tertawa menahan malu.

“Ya udah boleh.”

Malam itu mereka habiskan dengan menonton serial netflix favorite mereka, diselingi dengan candaan-candaan Joshua yang selalu menggoda Dina.

**

--

--