Apa Benar UX Writer memiliki kemampuan T-Shaped Person?

Melati Octavia
3 min readJul 22, 2022

--

Saya sempat menulis sebuah artikel singkat di halaman Linkedin mengenai sebuah kisruh antara Generalis vs Spesialis. Tak jarang itu menjadi dilema saya sendiri saat menempatkan diri di dunia pekerjaan. Sampai pada akhirnya saya menemukan istilah T-Shaped Person. Apa itu T-shaped Person?

T-shaped Person adalah istilah atau julukan untuk seseorang yang mempunyai beberapa skill, tetapi fokusnya pada satu bidang.

T-shaped person atau T-shaped Employee ini muncul dan populer oleh Tim Brown yaitu CEO IDEO sebuah perusahaan California yang bergerak di bidang desain.

Source : Dandy People Inc

Bila kita lihat gambar, kita bisa membaginya dalam dua bagian. Pertama, ada bagian dash atau generalist. Biasanya bagian ini menandai kemampuan banyak hal, baik itu pengetahuan atau skill, tetapi tanpa spesialisasi. Kedua, bagian bawah berupa I-shaped, menunjukkan pemahaman yang mendalam pada suatu hal.

Ketika seseorang memiliki kombinasi T-Shaped diatas maka, bisa dikatakan ia adalah seorang T-Shaped Person.

Misalnya seperti UI Design, ia juga mempelajari UX Design, UX Research, Copywriting, atau Marketing.

T-Shaped Person bisa dikatakan orang selalu ingin belajar, baik mendalami bidang ilmu yang ia miliki atau hal-hal baru. Dari hal itu, ia cocok bekerja secara agile.

Alasannya dikarenakan ia dapat fokus pada bidang keahliannya saat tengah mengerjakan pekerjaan. Namun, saat pekerjaan tersebut selesai. Ia bisa membantu pekerjaan lain yang memiliki prioritas tinggi. Hal ini bisa mengoptimalkan efektivitas dalam kolaborasi tim yang menggunakan metode agile.

Ini seperti solusi yang sering diperdebatkan menjadi spesialis atau generalis mengingat ada banyak kepercayaan dan pemahaman yang terjadi meluas, seperti jadilah spesialis agar dihargai di dunia realitas baik secara profesional atau pendapatan.

Ada juga yang mengatakan, kalo spesialis tidak bisa menjadi leader atau entrepreneur sukses. Mengingat, seorang entrepeneur perlu menguasai banyak hal, namun tidak perlu mendalam.

Seperti Apa UX Writer dengan T-Shaped Person?

Balik ke pembahasan yang kita akan bahas, jadi bagaimana jika seorang UX Writer menjadi T-Shaped Person?

Ini objektif yang saya lihat akhir — akhir ini dengan banyaknya job offer mengenai UX Writer. Mengingat, profesi ini belum begitu banyak perusahaan yang menyadari akan kebutuhannya untuk memaksimalkan sebuah experience dan microcopy sebuah layanan digital.

Tapi lain halnya jika seorang UX Writer memiliki T-Shaped Person.

Alih — alih memahami ux writing saja, saya pikir seorang UX Writer saat ini dituntut untuk menjadi T-Shaped Person, mengingat banyaknya tuntutan untuk aplikasi selalu update. Ia juga dituntut menyelesaikan permasalahan userflow agar mudah dipahami dengan baik oleh pengguna.

UX Writer selain memiliki hard skill yaitu menulis, content strategy, desain aplikasi, juga riset. Ia juga diminta untuk mampu memiliki beberapa soft skill seperti komunikasi dan kerjasama.

Tapi, makin kesini saya mengamati kemampuan copywriting, SEO writing, UI/UX Designer, UX Research, dan product management, sangat dibutuhkan juga. UX Writer yang memiliki kemampuan T-Shaped Person akan menyelesaikan banyak goals dan penuh pertimbangan untuk membuat sebuah microcopy.

Semisalnya, dalam sebuah halaman landing page. Seorang UX Writer dengan T-Shaped akan berpikir, bagaimana membuat microcopy yang engaging bagi user agar nyaman menggunakan aplikasi. Tapi juga tidak menutup aspek lain untuk peningkatan sales dengan copywriting yang terselip pada banner atau ide untuk push notification. Ia juga akan berpikir bagaimana mendapatkan banyak lead, dan juga ramah untuk search engine.

Alias UX Writer bertipe T-Shaped Person akan memikirkan bagaimana caranya website agar mudah ditemukan di halaman google atau mesin pencari. Ia juga bisa membantu memberikan insight dalam desain dan memahami cara berkomunikasi dengan product manager dan product designer untuk memaksimalkan output produk.

Selain itu, kemampuan UX Research yang ia miliki juga mampu melakukan riset, dan melakukan riset A-B Testing dalam produk terutama microcopy yang ideal untuk sebuah halaman produk. Implementasinya juga UX Writer sebagai besar memiliki pundak beban demikian untuk terjun memikirkan hal tersebut.

Jadi apa UX Writer seorang T-Shaped Person? Menurut saya bisa jadi iya dan tidak. Balik ke pengetahuan yang seorang UX Writer miliki yang sifatnya extraordinary. Dalam membantu tim dalam memaksimalkan produk yang terbaik diterima pengguna.

--

--