Titik Temu Tengah malam bulan menari Di iringi gemuruh pantaimu Yang lunglai Bisik ombak berbuih Menyelinap dalam doamu yang lirih Adalah timur dan barat Perjalanan kilau cahaya Yang pelan merambat Hingga jiwa terlena Manakala senja bertamu Pada sedikit ruang hatimu Menangis semua yang tercerai Bersedih semua yang terberai Kau dengan ceritamu Aku dengan waktuku Berjalan di kertasmu Terdampar di layarmu

Apakah rindu selalu datang mengebu-gebu? Apakah kenangan hadir dalam bayangan? Adakah tawa meski dalam bencana? Adakah makna dalam sebuah budaya? Adakah wabah ini memiliki hikmah? Apakah cukup tegur sapa dalam maya? Hanya bisa menatap meski ingin bertatap muka Dan Adakah muara tempat dosa berhenti mengalir? Hilir tempat khilaf berakhir Tentu saja ada Pada sebuah kata maaf, jabat tangan erat, pelukan hangat dan hati yang menerima.

_ Aku menghabiskan hidupku mengejar bayangan Mencari sesuatu yang tak bisa ku temui Dan di sini Di depanku sepanjang waktu Setiap malam Terjaga memandang dalam temaram Terdengar hembusan angin usang Setumpuk buku yang entah kapan terbaca Buku catatan yang kosong, masih kosong Drive yang berisi judul-judul ternama Dengan bahasa yang masih asing di kepala Potret impian yang coba terus di gapai Debu debu yang selalu bertamu Dan sebuah bayang wajah itu Menyeretmu dalam dan perlahan Aku takut kemarahan terus tersimpan dalam diriku.

Ingatlah Anak Adam Betapa pada akhirnya Dalam hidup yang tlah di lalui Manusia akan menghadapi segala Sesuatunya Sendiri

Ramadhan di depan begitu pun Lebaran tapi masa depan akankah selalu jadi pertanyaan ?? Masih seperti dulu berselimut ragu, nampak di mata abu abu guratan wajah itu. Bagaimanakah hidup harus dijalani ? Kau bilang biar seperti air mengalir Tapi aku bukan air, aku tak mungkin mengalir begitu saja.

Mencari bahagia Dalam paras rupa Pada sebuah rasa Seorang manusia Rasa hormat coba di rengkuh Seolah semua itu tlah kau dapati Membagikan pada dunia jauh Berharap kebahagiaan menjalari Sayang sekali Kita tak pernah baik di mata orang lain Bahkan tampak buruk dalam cerita Semesta tidak butuh pembuktian Pengakuan sepihak seorang insan Jalani saja hidup ini Keberadaanmu siapa peduli

Sebuah Awal Tak ada yang salah dengan dirimu. Kamu telah melakukan peranmu dengan baik, Kamu juga pernah membuat diri ini tersenyum. Dalam hal ini Aku yang mestinya meminta maaf atas sikapku yang tak sopan. Apa yang aku harapkan ternyata tidak mudah. Apa mungkin semesta belum mendukungku ? …