micu.
3 min readOct 11, 2022

🎭 09

Fake partner: Grandma.

Fana akhirnya meraih boneka beruang besar dari pelukan Mili. "Anggep ini hadiah buat Grandma. Lo pulang aja."

"Ngawur!" Gumy menyela cepat. "Mending lo pura-pura gay—atau bi, dari pada bikin Grandma grumpy. Bisa-bisa satu keluarga ngamuk."

"Iya kalau Grandma nerima. Kalau nolak? Yang ada malah drama di keluarga besar. Kita bisa bilang ini hadiah dari pacar gue yang berhalangan hadir, gak susah kan?"

Gumy menggeleng. "Memang gak susah, tapi apa salahnya buat coba?"

"It's okay." Mili menyela, "kalau emang keluarga kalian gak suka, aku langsung pergi. Yang penting pacar kakak dilihat sama Grandma kakak, kan?"

Gumy mengangguk setuju. "Thanks udah pahamin situasi kita ya, li."

"Sudah biasa kok." Mili membalas dengan ringan. Menjadi profesional adalah prioritas Mili. Meskipun Fana bukanlah partner pria pertamanya, Fana adalah pria yang pertama kali tidak sengaja mem-booking-nya.

Dunia paid dating itu unik. Mili tidak dapat menerka partner yang akan didapatnya. Apalagi jika berhubungan dengan keluarga konglomerat seperti keluarga Lee. Mereka benar-benar sulit ditebak.

Kala sampai di depan pintu ruang pertemuan VIP, Mili dapat mendengar napas panjang yang keluar dari bibir Fana. Pria itu sekali lagi memastikan, "lo beneran gak apa-apa? Kalau sampai ada yang hujat, gue gak yakin bisa bela."

Mili mengangkat alis. Kaget akan nada khawatir yang disuarakan Fana. "Gak masalah, kak."

Gumy tersenyum tipis. Ia lantas membuka pintu tinggi yang menghalangi mereka dari meja-meja yang telah diisi banyak saudaranya itu.

"KAK GUMY!!" Seorang bocah kecil berlari ke arah Gumy, memeluk pinggang gadis ramping itu. Adik Sona.

"Akhirnya dateng juga." Sona berjalan, sedikit tergesa karena mengejar adiknya yang terlampau aktif. "Pftt apaan bawa boneka segala?"

Fana mendecih, lantas berbisik. "SOP-nya gitu." dan dibalas dengan tawa tertahan dari Sona.

"Cucuku~" Grandma—bintang acara hari ini, akhirnya berjalan. Meski usianya sudah makin tua, tampaknya Grandma sangat menjaga kesehatannya hingga terlihat bugar.

"Happy birthday, Grandma."

Fana menurunkan tubuhnya, memeluk Grandma sambil membiarkan Grandma mencium pipi kiri, kanan, dan dahinya. "Ngapain ini kamu bawa boneka sebesar ini?"

"Hadiah dari pacar Fana, ma."

"Ha? Mana pacarmu?" Grandma tersenyum lebar sambil menerima boneka yang nyaris setinggi badannya.

"Halo, Grandma... Namaku Mili, selamat ulang tahun, Grandma." Mili tersenyum. Senyumnya lebar dan manis. Shit, Fana jadi ikut tersenyum. Pria itu bagai matahari.

"Mili ini cowok?" Grandmanya memastikan. "Yup." Gumy dan Sona menjawab bebarengan.

"Astaga."

Tak dapat disangkal, jantung Mili berdebar tak karuan sambil menunggu respon Grandma.

"Kamu nggak mau sama cucu perempuanku saja?" Grandma menatap Sona.

"Eh? Sona kan udah punya pacar." Sona menolak cepat, membuat Grandma menoleh ke gadis di sebelahnya.

Gumy menyilangkan kedua tangannya, "bukan tipe Gumy."

Grandma berdecak. "Sayang kalau kamu sama Fana... Anak cantik kayak kamu kok malah maunya sama Fana." Grandma mengelus puncak kepala Fana.

Fana menghela napas, lega karena Grandma tidak marah atau kesal, "Grandma... Mili itu pacar Fana."

"Ckckck, gak baik terlalu posesif."

Sona terkekeh. "Posesif gak tuh."

"Gimana gak posesif kalau pacar gue semanis ini?" Ucapan Fana sontak membuat Sona dan Gumy nyaris mual. Grandmanya menggandeng Mili, "tuh liat kerjaan pacarmu, gombal terus."

Mili sedikit kaget. Fana yang mengusirnya di lobby tadi... ternyata buaya?