★ THE VAMPIRE AND WOLF
*Duar
"APA ITU????"
"CEPAT LARI, MEREKA TELAH MENGETAHUI KEBERADAAN KALIAN."
"A-APA..."
*Duar
Mau tak mau keempat saudara itu mengikuti musang tersebut lari.
"Astaga dia memakai serigala untuk mengejar kalian."
Entah siapa yang dimaksud "dia". Reina mulai ketakutan mendengar suara keras yang mirip seperti suara bom.
"Kakak aku takut..."
"Tak apa ada aku di sini."
*Duar
Mereka berlari lewat pintu bawah tanah. Tapi karena serigala yang mengejar pasti tetap saja ketahuan. Penciuman mereka tajam jadi tidak heran mengapa masih bisa mengejar walau sudah jauh. Ah sial mengapa hari ini begini.
*Dubrak
"Cepat bukakan pintunya!"
Musang betina membukukan pintunya begitupun musang satunya. Tidak begitu rumit membukanya keempat saudara itu pun langsung keluar disusul oleh dua musang tersebut.
Tak lupa menutup dan dikunci hitung-hitung melambatkan pengejaran mereka. Keempat saudara dan musang-musang itu langsung berlari menuju ke arah perkemahan sang raja yang dimaksud.
David masih tak paham mengapa hanya perkemahan bukan istana? Apakah mereka tak memiliki tempat tinggal?
Dengan terengah-engah mereka tetap berlari sekuat tenaga. Meskipun sangat melelahkan tetapi nyawa mereka lebih penting.
Sayangnya di tengah perjalanan pasti saja ada halangan. Ada seekor kuda dan seseorang yang menunggangi kuda tersebut mengejar mereka. Oh tidak! Bagaimana ini apakah mereka harus bersembunyi?
Mereka berlari masuk ke dalam hutan dan bersembunyi di balik batu. Judea menutup mulut dirinya dan Reina sedangkan David dan Selene dengan mandiri menutupi mulut mereka sendiri. Ini agar mereka menahan untuk tidak mengeluarkan suara.
Beberapa menit menunggu. Tidak ada apa-apa yang terjadi.
"Sepertinya aku harus mengecek terlebih dahulu."
Musang jantan keluar dari persembunyiannya. Dengan posisi yang sama keempat saudara ini tidak akan keluar suara sampai benar-benar aman.
Tak kunjung kembali. Mereka khawatir jikalau musang itu terjadi apa-apa.
“Hahaha hei ada yang ingin bertemu dengan kalian!”
Keempat saudara itu bingung. Siapa lagi yang ingin bertemu dengan mereka? Tanpa aba-aba mereka langsung keluar dari persembunyiannya.
Terdapat seorang pria paruh baya membawa kudanya. Ternyata ada kuda lain lagi yang ia bawa.
“Selamat pagi putera Adam. Saya di sini ditugaskan untuk mengantar kalian ke tempat yang mulia raja dan memberikan kalian sebuah hadiah.”
Reina mengukir senyuman diwajah manisnya. Ia menghampiri pria tersebut dengan senang.
“Ini untuk anda, Reina Addison.”
Hadiah yang di dapat oleh Reina berbentuk sebuah botol berwarna hijau, dan ada belati kecil berbentuk melengkung.
“Sangat cantik, terimakasih!”
“Dengan senang hati, lalu ini untukmu, Selene Addison.”
Selene mendekati pria tersebut. Di dapatkannya hadiah berbentuk botol berwarna ungu. Dan juga busur beserta anak panah.
“Lalu ini untukmu, David Addison.”
Sama seperti milik Selen. Lelaki itu mendapatkan busur dan anak panah. Juga ia mendapatkan sebuah pedang berukuran kecil. David terlihat senang setelah mendapatkannya.
“Lalu yang terakhir untukmu, Judea Addison.”
Judea hanya mendapatkan satu hadiah yaitu sebuah pedang. Dengan motif yang cantik menghiasi pedang tersebut.
“Terimakasih.”
“Sekarang ayo naik, musuh sudah mulai mengejar kita.”
Ternyata pria itu mengetahui juga. Keempat saudara itu beserta kedua musang naik ke kuda itu. Judea bersama Reina dan musang betina sedangkan Selene bersama David beserta musang jantan naik di kuda mereka masing-masing. Lalu mulai berlari agar menjauh dari jangkauan musuh.
“WOOOOO.”
Oh tidak, sudah mulai terdengar suara serigala dari jauh! Dengan lebih cepat ketiga kuda itu berlari.
“BERIKAN AKU PUTERA ADAM ITU!”
“Siapa itu…”
“Jangan lihat ke belakang!”
Perintah pria itu. Walau tak paham keempat saudara itu tetap menuruti perintahnya.
Sial sekali, sudah ada beberapa serigala yang menghalangi jalan mereka. Kuda tersebut berteriak dan berhenti karena mereka ketakutan.
“Kau tak akan bisa kabur lagi.”
Ucap salah satu serigala itu.
“Itu hanya khayalan mu!”
Selene mulai menembak beberapa serigala yang menghalangi jalan mereka secara langsung. Sebenarnya gadis ini sudah lihai memanah sebelum masuk ke dunia ini.
Setelah berhasil mengalahkan mereka. Kuda tersebut melanjutkan perjalanan dengan berlari.
“Aku kasihan kepada serigala itu hanya dijadikan sebagai budak. Jika mereka tak berhasil menangkap kalian maka mereka hanya tinggal nama.”
Ucap pria itu. Tega sekali dia, menjadikan seorang budak lalu dibunuh jika keinginannya tak tercapai langsung. Sangat egois.
“Apa kau tahu siapa musuh kita?”
Tanya Judea yang penasaran.
“Raja vampir.”
*DUAR
***