I Trust You

Bunbun
2 min readOct 14, 2023

Seperti permintaan Hary. Ia memakai pakaian yang di kirimkan Willy. Suasana hatinya buruk tetapi ia tidak mau mengecewakan Hary. Semua pembantu sengaja ia suruh pulang dengan cepat.

Menyemprotkan Parfum di bagian badan kesukaan Hary dan menatap dirinya dari cermin. Hatinya gundah. Apakah Hary akan kembali kepada Seri?

Ia menghela nafasnya kemudian berjalan ke ruang santai di rumahnya menunggu Hary pulang. 20 menit menunggu suara mobil terdengar. Dion memaksakan senyumannya dan pergi menuju pintu. Pintu terbuks dan Dion siap menyambut Hary namun-

“Yatuhan! Mas Hary kamu kenapa?! “

Dion mendekati Hary. Wajah Hary penuh memar dan sudut bibirnya berdarah. Dion membantu Hary untuk duduk di sofa kemudian ke kamar untuk memakai jubah tidur dan mengambil p3k. Ia bawa ke ruang santai kemudian ia ke dapur untuk mengambil baskom dan mengisinya dengan air dingin dari kulkas.

Segera ia hampiri suaminya itu dengan perasaan khawatir. Dion duduk di samping Hary mengambil kain bersih dan mencelupkannya kedalam baskom dingin itu. Memerasnya kemudian ia bersihkan perlahan luka Hary. Hary mendesis sakit dan Dion dengan telaten membersihkan dan mengompres lebam di wajah suaminya. Ia menangis, entah apa yang terjadi pada suaminya itu.

“Jangan nangis sayang. “

“T-tapi.. Mas luka.. “

“Mas gapapa kok. “

“Gapapa apanya!! Muka mas lebam begini. Mas di rampok? Apa di begal di jalan? “

Hary ingin tertawa tapi ingat bibirnya sedang sakit. Ia mengecup kening Dion dengan sayang.

“Nanti mas ceritakan ya. Anw.. Kamu cantik banget tadi pake yang di dalam itu. “

“Mas!! “

Dion sudah berganti pakaian. Hary bilang pakai lagi nangi saat ia sudah sembuh. Jujur Hary ingin marah kepada Hansen. Malam ini harusnya menjadi malam panas mereka.

Hary menepuk pahanya agar Dion duduk di pangkuannya. Dion menurut dan Hary langsung mengecup bibir manis itu.

“Seri tadi ke kantor. Aku gatau kalau dia bakal dateng. “

Dion hanya diam menunggu Hary menyelesaikan ceritanya itu.

“Dia berani meluk-meluk mas tapi mas langsung ngelepasin itu. Dan mas marah, tapi dia dengan berani cium mas di bibir. Dan saat mau lepas pas banget Hansen masuk dan ngeliat. Mas dipukul sama dia. Percaya sama mas, mas udah gak ada rasa lagi dama Seri dek. “

Dion mengelus sudut bibir Hary dan tersenyum tipis. Ia mengangguk dan memeluk Hary.

“Mas juga cek hp mu tadi. Jangan percaya apa yang dikirim dia. Itu semua gak bener. Apa perlu mas telfon Hansen? “

“Nggak, aku percaya mas kok. “

Hary membalas pelukan istrinya itu dengan erat. Menghirup wangi vanilla rose dari leher istri cantiknya.

“Maafin mas ya.. “

“Mas gak salah kok. Aku gapapa. Aku akan selalu percaya mas. “

“Makasih sayang.. “

Malam itu hanya di habiskan untuk pelukan membagi rasa sayang mereka.

--

--