Event Organizer App — a UX Case Study

Muhammad Ilham
9 min readNov 3, 2023

--

Apa itu Travee App

Travee App adalah aplikasi mobile yang di buat untuk memecahkan permasalahan yang sering dihadapi user dalam mencari Event Organizer untuk mengadakan suatu acara yang akan diadakannya. Dengan adanya Travee App memudahkan user dan pihak EO untuk saling terhubung dengan lebih mudah, simpel dan cepat.

Design Process

Disini saya menggunakan metode Design Thinking untuk mengetahui bagaimana kebiasaan dan permasalah pengguna yang nantinya bisa diatasi oleh aplikasi yang saya buat.

Dengan menggunakan metode Design Thinking saya rasa produk yang dibuat ini akan akan menjawab permasalah user dan menghasilkan produk yang memang user butuhkan. Kenapa karena metode Desing Thinking ini bersifat user centered atau berfokus pada kebutuhan user jadi bukan berdasarkan asumsi dari saya.

Proses Design Thinking

1. Emapthize

Research Background

Event Organizer merupakan perusahaan yang telah lama bergerak dalam industri penyelenggaraan acara. Kami memiliki tim profesional yang ahli dalam mengorganisir acara formal maupun non-formal. Selama bertahun-tahun, kami telah berhasil menyelenggarakan berbagai jenis acara, mulai dari pernikahan hingga konferensi bisnis. Namun, kami tidak berhenti di situ saja. Kami berencana untuk mengembangkan aplikasi khusus yang akan memudahkan klien kami dalam merencanakan dan melaksanakan acara mereka dengan lebih efisien.

Aplikasi yang kami kembangkan akan menjadi solusi terbaik bagi mereka yang ingin menyelenggarakan acara mereka tanpa harus repot-repot mengurus semua detailnya. Dengan bantuan teknologi terbaru, klien kami akan dapat memilih lokasi, tema, dan bahkan mengelola anggaran acara mereka dengan cepat dan mudah. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang lebih baik dan inovatif kepada pelanggan kami, sehingga mereka dapat merasakan pengalaman menyelenggarakan acara yang lebih lancar dan tanpa stres.

Research Objective

Adapun objektif dari dilakukannya riset ini adalah sebagai berikut:

  • Memahami perilaku pengguna dalam melakukan pemesanan event organizer.
  • Mengetahui motivasi pengguna dalam melakukan pemesanan event organizer.
  • Mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan pengguna dalam melakukan pemesanan event organizer.

Research hypothesis

  1. Client mengalami masalah mengeluarkan biaya yang cukup banyak karena adanya calo.
  2. Client sulit untuk mencari EO karena kurangnya informasi
  3. Client sulit untuk mencari EO yang relevan sesuai dengan budget, fasilitas yang disediakan maupun waktu
  4. Client kebingungan dan takut untuk memilih EO karena kurangnya legalitas dan jaminan keamanan .

Research method

Customer Interview:

Wawancara 1:1 untuk mengetahui kebiasaan dan perilaku, serta pengalaman narasumber saat memesan EO. Setelah mengetahui informasi tersebut, maka informasi tersebut akan digabungkan dan ditarik kesimpulan, kemudian disesuaikan dengan fokus maupun hipotesis untuk penelitian pengembangan fitur aplikasi EO yang dapat membantu dalam mencari EO yang relevan.

Participants Criteria

● Laki-laki dan Perempuan

● Memiliki Smartphone

● Usia minimal 18 tahun

● Mahasiswa

● Sering menggunakan aplikasi mobile

● Orang yang pernah atau sedang mencari EO

Research Question

1. Apa kegiatan sehari-hari dari responden yang merupakan penggiat event organizer?

2. Bagaimana pengalaman responden saat mencari jasa event organizer sejauh ini?

3. Apa kesulitan utama yang dialami responden ketika mencari informasi tentang event organizer?

4. Bagaimana tingkat kepercayaan responden terhadap event organizer yang mereka temukan?

5. Apakah responden merasa sulit menemukan informasi harga yang jelas tentang jasa event organizer?

6. Bagaimana cara responden mencari dan memilih vendor untuk keperluan event mereka?

7. Apakah responden berharap ada fitur pencarian berdasarkan lokasi dan kategori event?

8. Bagaimana responden menginginkan informasi portofolio dari event organizer ditampilkan?

9. Apakah responden tertarik dengan fitur inspirasi kegiatan atau perayaan pernikahan?

10. Bagaimana responden menghadapi tantangan dalam menampilkan portofolio dan memasarkan produk jika mereka penyedia jasa event organizer?

2. Define

Root Cause & Paint Point

Untuk mencari akar permasalah disini saya menggunakan teknik 4 W’s dan dan dihasilkan data sebagai berikut :

Background Problem

Event Organizer yang menyediakan jasa profesional untuk acara formal maupun non-formal melalui sebuah aplikasi.

4 W’s
Intent Statement

Dari Intent Statement di atas ditemukan bahwa permasalahan yang terjadi dalam pemesanan event orgnizer terjadi karena tidak adanya suatu sarana khusus entah itu aplikasi atau website. Maka dari itu, dibutuhkan sarana dalam pemesanan event orgnizer yang dapat meningkatkan kualitas dan memenuhi keinginan pengguna .

User Persona

Untuk membuat gambaran terkait pengguna disini saya membuat visualisasi mengenai demografi, kebutuhan, tujuan dan permasalahan calon pengguna. Maka dibuatlah user persona sebagai berikut :

User persona pengguna

User Journey Map

Untuk membuat gambaran mengenai perjalanan user dalam melakukan pemesanan Event Organizer. Maka dibuatlah user journey map untuk mengetahui seperti apa langkah-langkah, emosi dan pengalaman pengguna dalam melakukan pemesanan Event Organizer.

User Journey Map Pengguna

How Might We

Setelah menemukan permasalah user dari user journey map yang sudah di buat, saya membuat rumusan masalah yang ingin diselesaikan menggunakan HMW (How Migth We) sebagai berikut :

HMW 1 & 2
HMW 3 & 4

Dari HMW yang didapatkan, maka dilakukan prioritas HMW untuk menentukan mana HMW yang memiliki nilai tertinggi sehingga nantinya lebih dahulu di prioritaskan. Hasilnya sebagai berikut :

Prioritize HMW

Dari Prioritize HMW yang didapatkan, maka dilakukan beberapa penjabaran mengenai HMW tersebut untuk memudahkan dalam penentuan fitur dari aplikasinya. Hasilnya sebagai berikut :

HMW setelah dilakukan Prioritize

List of features

Berdasarkan HMW yang di buat di atas, Maka dihasilkan beberapa fitur yang nantinya dapat membatu pengguna dalam pemesanan Event Organizer. List nya sebagai berikut :

Crazy 8

Untuk mendaptkan ide-ide dari list features di atas maka dilakukan explorasi bentuk dan layout dalam 8 frame atau biasa disebut dengan
crazy 8. Hasilnya sebagai berikut :

3. Ideate

Information Architecture

Untuk menggambarkan struktur dan tata letak informasi dalam aplikasi, maka dibuatlah Information Architecture sebagai berikut:

Information Architecture

User Flow

Setelah menyelesaikan Information Architecture, saya melanjutkan dengan membuat user flow untuk menggambarkan alur dari pengguna dalam mengguakan aplikasi yang saya buat.

Flow Layanan
Flow Pembayaran
Flow Chat
Flow Artikel

4. Prototyping

Moodboard

Dalam membuat prototype, disini saya membuat moodboard terlebih dahulu untuk di jadikan inspirasi dan nuasa dari aplikasinya seperti apa.

Moodboard

UI Style & UI Component

Style yang digunakan pada desain dan juga beberapa component yang di buat untuk di implmentasikan pada desain Travee App.

Prototype

Setelah selesai membuat UI Style dan Ui Component selanjutkan saya membuat prtotye dari hasil desain yang di buat agar bisa di coba dan disimulasikan mengenai gamabran dari Travee App.

r

5. Testing

Testing Result

Berikut hasil testing dari Travee App dengan total nilai yang didapatkan adalah 59 dari 23 responden.

Redesign

Paint point

Setelah dilakukan Usability Testing menggunakan maze ditemuka beberapa paint point yang ditemukan oleh pengguna. Diantaranya sebagai berikut :

Design : Design udah bagus simpel dan clean tapi beberapa button terlalu kecil.

Chat : pesan pada fitur chat terlalu rapat.

Pembayaran : Untuk fitur pembayaran bisal lebih detail seperti memilih metode pembayaran dan membuat katalog terpisah untuk belum bayar,pembayaran sukses, dan pembayaran gagal.

Layanan : Pembayaran bisa dilakukan langsung tidak harus menghubungi admin terlebih dahulu.

Room for Improvement

Setelah menemukan beberapa paint point dari hasil Usability Testing maka di hasilkan room for improvment. Diantaranya sebagai berikut :

Design : Memperjelas beberapa elmenen agar user tidak kesulitan.

Chat : Memberikan ruang pada pesan agar user nyaman saat menggungakan fitur chat.

Pembayaran : Menambahkan detail pada proses pembayaran
dan memisahkan status pembayaran agar user tidak kebingungan.

Layanan : Menambahkan fitur untuk membuat
user mendapatkan informasi pasti tentang layanan.

Redesign Planning

Setelah room for improvment dilanjutkan denagn menyusun redesign plan untuk langkah konkrit yang dilakukan dalam redesign. Diantaranya sebagai berikut :

Design : Memperbesar ukuruan button yang terlalu kecil.

Chat : Memberikan line heigth yang tepat agar user nyaman saat menggungakan fitur chat.

Pembayaran : Menambahkan metode pembayaran dan membuat katalog untuk status pembayaran.

Layanan : Menambahkan bayar langsung.

Redesign Result :

Berikut merupakan hasil dari redesign yang dilakukan :

  1. Button

2. Fitur Chat

3. Fitur Pembayaran

4. Fitur Layanan

COMPETITOR ANALYSIS

Melakukan benchmarking sebagai referensi dari beberapa design aplikasi yang sudah sukses dan memiliki kesamaan. Dari beberapa desain yang saya ambil ini sangat membantu dalam mengambil ide design dan perubahan desain yang dilakukan setelah Usability Testing.

Conclusion

Hasil akhir dari Travee app mendapatkan banyak feedback positif tetapi juga mendapatkan banyak saran untuk meningkatkan usability-nya. Melalui perancangan Travee app ini, Saya mendapatkan banyak feedback yang membangun, baik mengenai jasa Event Organizer maupun Design Process.

The End

Terima kasih telah membaca artikel pertama saya. Masih banyak kekurangan dari apa yang saya kerjakan ini, ini bukan akhir dari saya tapi ini merupakan titik pertama saya untuk terus melangkah ke depan

Tidak lupa juga, saya ingin berterima kasih kepada seluruh designer yang mengdesain aplikasi yang menjadi referensi seperti Klook, RedDoorz, dan Gojek.

Sekian wargi medium semua saya muhammad ilham Terimakasih :)

--

--