Belajar Pedihnya Kehidupan dari Lagu Fix You — Coldplay | Makna dan Interpretasi Lagu

Muhammad Andi Firmansyah
7 min readJul 11, 2020

--

Sebelum saya membuka “kisah” dari lagu Fix You ini, alangkah baiknya kita mengetahui sedikit fakta dari lagu ini.

Lagu Coldplay “Fix You” ini dibuat untuk Gwyneth Paltrow yaitu istri Chris Martin (sekarang sudah mantan istri), setelah ayah Gwyneth meninggal dunia. Dalam rekaman lagu originalnya, suara keyboard yang terdengar merupakan keyboard pemberian ayah Gwyneth sebelum ia meninggal dunia.

“Lagu Apa itu?”

Ya, itulah pertanyaan yang pertama saya lontarkan kepada teman saya ketika dia mendengarkan lagu ini.

Di suatu sore yang cerah (sungguh, waktu itu mentari seperti sedang berbahagia), saya dan teman saya berencana untuk mencari angin ke luar.

Dan tibalah kami di suatu tempat yang indah dan … indah. Di situlah kami biasanya menghabiskan waktu untuk bercengkrama. Lebih tepatnya, ini daerah pesawahan yang lansung menghadap ke sebuah gunung.

Kami duduk di sebuah tempat, menghadap ke sebuah gunung, dan mulai bercengkrama tentang sesuatu yang asyik untuk dibahas.

Dan kemudian kami terdiam, benar-benar terdiam beberapa menit. Hanya memandang gunung di hadapan kami, seakan-akan mentari sedang menunjukkan betapa memukaunya pemandangan dari gunung itu.

Kami seperti tenggelam dalam suasana yang hening, namun ini terasa sangat damai.

Kemudian teman saya itu mengambil HP-nya. Saya kira dia akan mengambil foto pemandangan saat itu.

Ternyata saya salah. Dan hey, saya baru ingat kalau dia (dan saya) adalah orang yang tidak suka mengambil foto terhadap apapun, bahkan terkadang merasa jijik ketika melihat foto diri sendiri.

Dia ternyata memutar sebuah lagu. Lagu yang masih asing di telinga saya.

Tetapi ketika lagu ini diputar, saya merasa seperti di film-film. Sungguh, ini terasa seperti adegan Jack dan Rose menaiki bagian muka kapal. Kemudian Rose mengangkat tangannya ke bagian samping dan Jack memeluk pinggang dan memegang tangan Rose. “Aku terbang, Jack,” ucap Rose.

Ya, itulah adegan ikonik dari film Titanic. Sensasi suasananya sama seperti adegan itu. Dan saya bertanya kepada teman saya, “lagu apa itu?”

Belajar Pedihnya Kehidupan dari Lagu Fix You

When you try your best but you don’t succeed When you get what you want but not what you need When you feel so tired but you can’t sleep

Ya, itulah lirik pembuka dari lagu ini.

Jelas, lagu ini dibuka dengan fakta dari kebanyakan orang yang ada di muka bumi ini. Dan ini salah satu bagian yang paling saya sukai (tunggu dulu, saya menyukai setiap bagian lirik dari lagu ini).

When you try your best but you don’t succeed

Ketika kau sudah berusaha yang terbaik, namun belum berhasil

Semua orang pasti sedang, sudah, atau akan merasakan situasi tersebut. Sungguh. Terkadang sekeras apapun usaha Anda, itu tidak lantas membuat Anda berhasil.

Seperti orang awam selalu katakan, sukses itu adalah bagian dari takdir. Tapi saya lebih suka mengatakan bahwa sukses itu kombinasi dari dua hal, usaha Anda dan pertolongan Tuhan.

Sekeras apapun usaha Anda kalau tidak mendapatkan pertolongan Tuhan, tentu ini akan semakin menyulitkan Anda untuk mencapai keberhasilan. Bahkan ada orang yang berusaha dalam level standar, namun justru dia menjadi sukses. Itu karena dia mendapatkan pertolongan-Nya.

Apakah ini tidak adil?

Tentu, ini adil. Kenapa? Kita akan mendapatkan jawaban pada lirik berikutnya.

When you get what you want but not what you need

Ketika kau mendapatkan apa yang kau inginkan, tapi bukan yang kau butuhkan

Karena apa yang Anda inginkan terkadang bukan apa yang Anda butuhkan. Dan hey, Tuhan memberikan kita apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Dan ini poin pentingnya. Jika Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan, maka itu hanya akan memuaskan diri Anda dalam jangka singkat. Karena Anda pasti akan selalu memiliki keinginan yang lain.

Anda menginginkan sebuah motor dan kemudian Anda mendapatkannya. Selang beberapa bulan setelahnya, Anda iri melihat teman mengendarai mobilnya sendiri dan kemudian Anda mulai menginginkan mobil.

Dan motor yang Anda inginkan sebelumnya pasti akan terasa tidak berguna, Anda merasa hampa, dan mulai mengatakan, “Ya Tuhan, aku ingin mobil tapi kenapa doaku belum juga terkabul?”

Oh ya, saya perkenalkan itulah yang namanya manusia. Sebuah makhluk yang tidak pernah puas terhadap keinginannya sendiri.

Maka sangat logis bahwa Ilmu Ekonomi mengatakan, “Seseorang dapat dikatakan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan apabila sudah bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.”

Syukurlah, itu tidak mengatakan bahwa manusia mencapai kemakmuran jika sudah memenuhi semua keinginannya.

Akan berbeda kasusnya jika seseorang membutuhkan motor dan kemudian mendapatkannya. Dia akan merasa puas dalam jangka waktu yang panjang sebelum tingkat kebutuhannya meningkat nanti.

When you feel so tired but you can’t sleep

Ketika kau merasa sangat lelah, namun kau tidak bisa tidur

Inilah penggambaran jelas penulis lagu terhadap fakta dari kebanyakan orang. Terjebak dalam masa lalu.

Sulit rasanya melupakan seseorang yang pernah ada dalam hidup kita. Sulit menerima kegagalan yang Anda alami di masa lalu. Saya tahu itu, dan saya pernah seperti itu. Namun tidak sampai suatu kesadaran membangunkan saya. Saya pernah mengulasnya secara detail di sini, karena akan terlalu panjang dan membosankan jika saya bahas lagi di sini.

Jadi, lagu ini dibuka dengan gambaran jelas yang sering dialami sebagian orang. Jika kita sedang terpuruk, semua hal (sekalipun hal terbaik) itu terasa tidak berarti sama sekali.

Ketika Anda sakit hati karena pasangan atau dikhianati seseorang, makanan seenak apapun tetap akan terasa hambar bagi Anda, bukan? Ketika Anda terus sibuk memikirkan masa lalu, selelah apapun diri Anda, tetap saja akan sulit tidur, bukan? Ya, Coldplay berhasil menggambarkan fakta kehidupan setiap orang dalam pembuka lagu ini. Kita lanjut.

When the tears come streaming down your face

Ketika air mata mengalir di wajahmu

Cause you lose something you can’t replace

Karena kau kehilangan sesuatu yang tidak bisa tergantikan

When you love someone, but it goes to waste

Ketika kau mencintai seseorang, namun itu menjadi sia-sia

Could it be worse?

Apakah ada yang lebih buruk?

Sang penulis lagu seolah-olah mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar kita memiliki tanggal kadaluarsa. Ya, ini seperti sebuah pemahaman bahwa suatu saat nanti semuanya akan hilang dari genggaman kita, termasuk sesuatu yang tidak bisa tergantikan.

Dan hidup memang berjalan seperti itu. Kehilangan dan sesuatu yang baru akan hadir.

Hal itu juga berlaku terhadap orang yang kita sayangi.

Tentu, orang yang Anda sayangi bisa saja pergi. Kapan pun tanpa peringatan, tanpa alasan, dan tanpa penjelasan. Sekalipun dia adalah orang yang sangat Anda butuhkan dan tidak bisa tergantikan, hal itu tetap berlaku kepadanya.

Ini menyakitkan untuk kita ketahui, tapi ini juga menyehatkan bagi kita seperti sayur bagi anak-anak. Dan semua orang akan mengalami hal itu, sebuah kehilangan yang membuat kita terjatuh ke dalam jurang depresi yang dalam, mandi dengan air mata sendiri, atau memikirkan bagaimana cara untuk mengakhiri hidup.

Jadi, satu-satunya hal paling mengindahkan ialah mencintai hal yang tidak akan pernah hilang. Ya, itu indah untuk kita lakukan. Apakah ada? Tentu, Dia-lah yang menciptakan Anda (dan saya). Dia-lah yang mencintai Anda (dan saya) tanpa syarat, sayang.

Lights will guide you home

Cahaya akan menuntunmu pulang

And I will try to fix you

Dan aku akan berusaha membenahimu

Inilah nasihat yang diberikan oleh sang penulis. Ketika akhirnya kita mengalami kesakitan dan penderitaan yang kita bahas sebelumnya, penulis lagu seolah menghampiri kita untuk mengatakan, “ Lights will guide you home”.

Ini sebuah metafora (menurut saya). Ya, sebuah metafora bahwa dari semua hal terburuk yang kita alami, pasti akan ada “cahaya” yang menuntun kita pulang. Saya suka mengartikan “cahaya” di sini sebagai sebuah pelajaran. Dan “rumah” di sini mengartikan tempat kita kembali, suatu keadaan di mana kita seharusnya seperti itu. Atau suatu keadaan di mana kita seharusnya kembali menjadi baik-baik saja.

Tentu, di balik keterpurukan yang kita alami akan selalu ada sebuah pelajaran yang bisa kita petik guna mengembalikan kehidupan kita menjadi baik bahkan menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, di lirik selanjutnya sang penulis seakan-akan menyuruh kita untuk mendengarkan lagu ini, karena lagu ini akan menjadi penguat dan memperbaiki perasaan kita.

High up above or down below

Melayang di atas atau merana di bawah

When you’re too in love to let it go

Ketika kau terlalu cinta untuk melepaskan

But if you never try you’ll never know

Namun jika kau tidak pernah mencoba, kau tidak akan pernah tahu

Hanya apa yang kau anggap berharga

Sekali lagi, sang penulis seolah memberikan gambaran lainnya tentang kehidupan ini.

Dan sekali lagi, dugaan sang penulis tidak melenceng.

Hidup setiap orang memang tidak konstan. Seperti orang awam selalu katakan bahwa roda kehidupan terus berjalan, adakalanya kita berada di atas dan kadang di bawah.

Dan hidup memang seperti itu. Semua merupakan bentuk ujian. Kita berada di atas untuk diuji apakah kita bersyukur? Kita berada di bawah untuk diuji apakah kita sabar? Ini tidak jauh berbeda seperti ujian yang Anda lakukan ketika sekolah. Bumi layaknya ruang kelas tempat kita menjalani ujian.

Kemudian, sang penulis juga mengatakan bahwa kita (seringkali) terlalu mencintai seseorang sehingga tidak rela melepaskannya. Tapi sekali lagi, konsep yang sebelumnya kita bahas bahwa segala sesuatu akan hilang dari genggaman kita tetap berlaku dalam hal ini.

Dan sungguh, ini bagian yang paling saya sukai dari lagu ini dan terngiang-ngiang dalam kepala saya selama beberapa minggu.

But if you never try you’ll never know.

Ya, jika kita tidak mencoba, kita tidak akan pernah tahu apa hasilnya. Seperti para motivator katakan, “Lebih baik menyesal karena sudah melakukan daripada menyesal karena tidak pernah melakukan.”

Bagian lirik ini yang menginspirasi saya menemukan sebuah konsep. Konsep ambyar tentang suatu motivasi hidup. Atau lebih tepatnya konsep yang seperti prinsip hidup. Entahlah, jika Anda ingin tahu, saya pernah membahasnya di sini.

Mungkin itu saja yang akan saya bahas, karena lirik-lirik berikutnya hanya mengulangi lirik sebelumnya. Jika Anda belum pernah mendengarkan lagu Fix You ini, lalu untuk apa Anda membaca artikel ini? Ayo, dengarkan sekarang. Ini akan membuat Anda merasakan hal damai (seperti yang saya rasakan).

Lagu Pelipur Lara

Fix You adalah lagu yang jenius menurut saya. Ini karena keseluruhan liriknya bisa menggugah perasaan para pendengarnya.

Jika Anda melihat di Youtube tentang live konser lagu ini, terlihat jelas bahwa Chris Martin akan berlari ke sana kemari pada bagian di hampir setiap live- nya.. Chris dalam penampilannya seolah ingin mengingatkan semua rasa sakit yang di alami oleh para pendengarnya, untuk kemudian melepaskan semua rasa tersebut dan mengikhlaskannya.

Oh ya, Steve Jobs juga sangat menyukai lagu ini. Oleh sebab itu, lagu Fix You diputar dalam acara memorial Steve Jobs di kantor pusat Apple pada 19 Oktober 2011 di California.

Originally published at https://www.motivasiambyar.com on July 11, 2020.

--

--