Orange Daisy: Another Taman Talk

midori
2 min readSep 9, 2022

--

Sudah lima belas menit Mile dan Bible duduk bersama tanpa ada yang bersuara.

“Bible, sayang. Kamu tau kan aku tuh sayang banget sama kamu. You are my precious.” Mile membuka obrolan dengan tatapan yang teduh dan senyum yang lembut dengan kedua tangannya yang memegang erat tangan Bible.

I know Mile, you have told me million times already” Bible tersenyum dengan manisnya dengan tangannya mengusap pipi Mile.

“Bible, tiga hari lagi aku wisuda” Kalimat Mile terhenti

“ iya sayang, and Im proud of you” sambung Bible masih dengan senyum yang manis dan kemudian mengecup pipi Mile.

“ aku gak tahu harus bilang ini gimana tapi, aku lanjut kuliah di Amerika” Mile menggenggam kedua tangan Bible dengan kencang

“dan keluargaku pindah kesana. seminggu setelah Wisuda aku berangkat” Mile menunduk, tak sanggup menatap lebih lama mata kekasihnya.

Diam.. lima menit tidak ada diantara keduanya yang mengeluarkan suara. Mile yang tertunduk dan Bible yang hanya bisa diam tak bergerak sedikit pun.

“Bible, sayang. Maafin aku. Maaf karena aku baru bilang ini. maaf karena aku gak bisa terus sama kamu. Maaf.. Maaf…Maaf…” Mile terus mengulang kata maaf tanpa disadarinya air matanya telah menetes tanpa permisi. Sedangkan Bible masih terdiam. Semua ini terlalu mendadak.

“Bible, please say something. Kamu boleh marah sama aku, kamu boleh maki aku just say something.” Mile, mengusap air matanya kemudian memberanikan diri melihat kearah wajah sang kekasih. Betapa sakit hatinya melihat Bible yang tidak bergerak dan tidak mengeluarkan suara dari tadi ternyata pipinya basah oleh air mata. Mile tak sanggup melihat itu, dia memeluk kekasihnya. Mengusap air matanya kekasihnya dan merapalkan kata maaf lagi berkali kali.

“ Mile, kalo memang takdir menyuruhmu pergi berarti memang kamu harus pergi. Kamu gak perlu minta maaf. Kamu tidak salah” ucap Bible dengan suara serak dan sedikit terbata karena menahan tangis

“Bible…maaf.. tapi aku sungguh ini semua bukan karena aku mau tapi aku terpaksa. Aku gak bisa tinggal disini sendiri sementara semua keluargaku pindah. Tidak ada pilihan untuk aku tetap tinggal disini. Maafin aku Bib. Aku sayang kamu tapi aku gak bisa tinggal disini milih kamu” Mile dengan isaknya kembali meluapkan isi hatinya.

“aku tau Mile, aku paham dan aku ngerti. Aku nerima ini dengan lapang dada. Aku tau kamu sayang aku dan begitu pun aku. I really love you. Aku sayang kamu, aku cinta kamu.” Bible tidak dapat menahan tangisnya lagi. Dia menangis sambil memeluk kekasihnya erat. Tanpa menghiraukan pengunjung taman yang sedari tadi memperhatikan mereka.

--

--