API Test Case

My Skill
5 min readMay 4, 2024

--

API Test Case from API Automation Path MySkill.id

API Test Case

Yuk subscribe untuk me dapatkan email notifikasi setiap ada artikel terbaru oleh MySkill

API atau Application Programming Interface menjadi standar de facto dalam pengembangan perangkat lunak modern. Namun, untuk memastikan bahwa API bekerja dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan pengujian kasus (case) pada API tersebut. Pengujian kasus API adalah proses untuk memverifikasi dan memvalidasi bahwa API dapat mengambil dan mengembalikan data sesuai dengan yang diharapkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengujian kasus API secara lengkap dan bagus dalam bahasa Indonesia.

Apa itu Pengujian Kasus API?

Pengujian kasus API adalah proses pengujian yang digunakan untuk memverifikasi bahwa API bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini melibatkan pengujian fungsionalitas, kinerja, keamanan, dan kompatibilitas API. Pengujian kasus API dapat dilakukan dengan mengirim permintaan (request) ke API dan memeriksa respons (response) yang dikembalikan.

Bagaimana Cara Melakukan Pengujian Kasus API?

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan pengujian kasus API:

  1. Identifikasi Kasus Uji (Test Case): Identifikasi kasus uji yang akan dilakukan pada API. Misalnya, pengujian kasus uji untuk mengambil data dari API atau mengirim data ke API.
  2. Membuat Permintaan (Request): Membuat permintaan ke API dengan menggunakan metode HTTP yang sesuai, seperti GET, POST, PUT, atau DELETE.
  3. Memeriksa Respons (Response): Memeriksa respons dari API untuk memastikan bahwa data yang dikembalikan sesuai dengan yang diharapkan.
  4. Mengulang Pengujian: Untuk memastikan keakuratan pengujian, pengujian kasus API harus dilakukan berulang-ulang dengan mengubah data input dan memeriksa respons yang diharapkan.

Perangkat Lunak dan Alat Pengujian Kasus API

Ada beberapa perangkat lunak dan alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian kasus API, seperti:

  1. Postman: Postman adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengirim permintaan HTTP dan memeriksa respons dari API.
  2. SoapUI: SoapUI adalah alat yang digunakan untuk menguji API SOAP dan REST.
  3. JMeter: JMeter adalah alat yang digunakan untuk menguji kinerja dan beban (load testing) pada API.
  4. REST Assured: REST Assured adalah perpustakaan Java yang digunakan untuk menguji API REST.

Contoh Pengujian Kasus API

Berikut adalah contoh pengujian kasus API menggunakan Postman:

  1. Identifikasi Kasus Uji: Untuk contoh ini, kita akan menguji kasus uji untuk mengambil data dari API.
  2. Membuat Permintaan: Kita akan mengirim permintaan GET ke API dengan URL tertentu.
  3. Memeriksa Respons: Kita akan memeriksa respons dari API untuk memastikan bahwa data yang dikembalikan sesuai dengan yang diharapkan.
1{
2 "status": "success",
3 "data": {
4 "id": 1,
5 "title": "Contoh Data API",
6 "description": "Ini adalah contoh data API",
7 "created_at": "2022-01-01T00:00:00.000000Z",
8 "updated_at": "2022-01-01T00:00:00.000000Z"
9 }
10}

Dengan menggunakan perangkat lunak dan alat pengujian kasus API, kita dapat memastikan bahwa API bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan aplikasi. Selain itu, pengujian kasus API juga dapat membantu kita menemukan dan memperbaiki kesalahan (bug) pada API.

API Test Cycle

Cycle Pengujian API (API Test Cycle): Cycle pengujian API adalah proses pengujian yang dilakukan secara teratur dan terorganisir. Dalam cycle pengujian ini, tester akan mengidentifikasi kasus uji, mengkonfigurasi lingkungan pengujian, dan mengumpulkan hasil pengujian. Cycle pengujian ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai API dapat dikonfirmasi bahwa bekerja dengan baik.

Dalam cycle pengujian ini, tester dapat menggunakan beberapa strategi, seperti:

  • Regresi Testing: Regresi testing adalah strategi pengujian yang digunakan untuk memastikan bahwa perubahan yang telah dilakukan pada API tidak menyebabkan masalah baru.
  • Performance Testing: Performance testing adalah strategi pengujian yang digunakan untuk memastikan bahwa API bekerja dengan baik dalam kondisi beban tinggi.
  • Security Testing: Security testing adalah strategi pengujian yang digunakan untuk memastikan bahwa API aman dari serangan.

API Requirement

Persyaratan API (API Requirement): Persyaratan API adalah spesifikasi yang menjelaskan fungsionalitas dan kebutuhan dari API. Persyaratan ini dapat berupa dokumen yang menjelaskan detail dari API, seperti endpoint, parameter, dan respon yang diharapkan. Tester harus memahami persyaratan ini dengan baik sebelum memulai pengujian.

Untuk memastikan bahwa persyaratan API telah terpenuhi, tester dapat menggunakan beberapa strategi, seperti:

  • Review Dokumentasi: Tester dapat memeriksa dokumentasi API untuk memastikan bahwa persyaratan telah tercakup.
  • Interview Stakeholder: Tester dapat melakukan interview dengan stakeholder untuk memahami kebutuhan dari API.

TEST Idea Development

Pengembangan Ide Test (TEST Idea Development): Pengembangan ide test adalah langkah yang dilakukan untuk mencari ide-ide mengenai cara menguji API. Tester dapat memanfaatkan beberapa sumber, seperti dokumentasi, spesifikasi, dan pengalaman sebelumnya, untuk mencari ide-ide tersebut.

Untuk mengembangkan ide test yang efektif, tester dapat menggunakan beberapa strategi, seperti:

  • Brainstorming: Tester dapat melakukan sesi brainstorming dengan tim untuk mencari ide-ide mengenai cara menguji API.
  • Benchmarking: Tester dapat membandingkan API dengan solusi lain yang tersedia untuk mencari ide-ide mengenai cara menguji API.

Test Case Development

Pengembangan Kasus Uji (Test Case Development): Pengembangan kasus uji adalah langkah yang dilakukan untuk mengubah ide-ide yang telah ditemukan menjadi kasus uji yang dapat dieksekusi. Kasus uji ini harus mencakup semua aspek dari API, seperti input, output, dan perilaku. Tester harus memastikan bahwa kasus uji ini dapat dieksekusi dengan baik dan menghasilkan hasil yang diharapkan.

Untuk mengembangkan kasus uji yang efektif, tester dapat menggunakan beberapa strategi, seperti:

  • Equivalence Partitioning: Tester dapat membagi input API menjadi kelompok yang sama, dan mengujinya satu persatu.
  • Boundary Value Analysis: Tester dapat menguji input API yang berada di batas antara kelompok, untuk memastikan bahwa API bekerja dengan baik.

Reporting

Laporan (Reporting): Laporan adalah langkah terakhir dalam pengujian API. Dalam laporan ini, tester akan mengumpulkan dan menganalisis hasil pengujian. Laporan ini dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Untuk mengumpulkan dan menganalisis hasil pengujian dengan baik, tester dapat menggunakan beberapa strategi, seperti:

  • Automatisasi: Tester dapat menggunakan alat otomatisasi untuk mengumpulkan dan menganalisis hasil pengujian.
  • Visualisasi: Tester dapat menggunakan grafik dan diagram untuk mempresentasikan hasil pengujian.

Pengujian API

Alat Tester

Dalam pengujian API, tester dapat menggunakan beberapa alat untuk mempermudah pekerjaannya, seperti:

  • Postman: Postman adalah alat yang dapat digunakan untuk mengirim permintaan HTTP dan menerima respons. Postman dapat digunakan untuk menguji API REST dan SOAP.
  • SoapUI: SoapUI adalah alat yang dapat digunakan untuk menguji API SOAP dan REST. SoapUI dapat digunakan untuk mengirim permintaan HTTP dan menerima respons.
  • JMeter: JMeter adalah alat yang dapat digunakan untuk melakukan load testing pada API. JMeter dapat digunakan untuk mengirim permintaan HTTP dan menerima respons.

Teknik Tester

Dalam pengujian API, tester dapat menggunakan beberapa teknik untuk memastikan bahwa API bekerja dengan baik, seperti:

  • Functional Testing: Functional testing adalah teknik pengujian yang digunakan untuk memastikan bahwa API bekerja sesuai dengan spesifikasi.
  • Performance Testing: Performance testing adalah teknik pengujian yang digunakan untuk memastikan bahwa API bekerja dengan baik dalam kondisi beban tinggi.
  • Security Testing: Security testing adalah teknik pengujian yang digunakan untuk memastikan bahwa API aman dari serangan.

Strategi Tester

Dalam pengujian API, tester dapat menggunakan beberapa strategi untuk memperbaiki kesalahan, seperti:

  • Debugging: Debugging adalah strategi yang digunakan untuk mencari dan memperbaiki kesalahan pada API.
  • Refactoring: Refactoring adalah strategi yang digunakan untuk memperbaiki desain API.
  • Regresi Testing: Regresi testing adalah strategi yang digunakan untuk memastikan bahwa perubahan pada API tidak menyebabkan masalah baru.

Learn More Via: https://myskill.id/course/srcum-introduction

--

--