Being Kind to Yourself

My Skill
3 min readJul 20, 2023

--

Self-Management Series from Career & Self Development Path MySkill.id

A. Self Critical

Self-critical dalam Pengembangan Diri

Dalam proporsi yang wajar, mengkritisi diri bagian dari proses evaluasi yang dapat membangun kesadaran dan dorongan untuk memperbaiki diri dari kesalahan serta kekurangan. Namun, terlalu fokus pada tuntutan untuk memperbaiki kesalahan juga kurang baik.

Hal tersebut akan membawa pada mindset mengejar kesempurnaan dan mengabaikan kekuatan karena selalu menilai diri sendiri kurang serta fokus pada ketakutan. Oleh karenanya, arahkan evaluasi diri dalam konteks konstruktif, seperti:

  • Mengenal kekurangan dan kelebihan diri
  • Memiliki dorongan untuk berprestasi
  • Melatih diri untuk berkompetisi
  • Mengembangkan kerendahan hati dan spirituality

Dampak Negatif Self-critical

Dalam hal ini, ada yang disebut dengan critical inner voice atau disebut juga suara batin yang kritis. Critical inner voice cenderung menimbulkan perasaan tidak menyayangi diri sendiri, bahkan benci atau memusuhinya. Beberapa dampak negatif dari critical inner voice, antara lain:

  • Tidak pernah merasa puas atas pencapaian atau prestasi yang dimiliki.
  • Menyalahkan diri sendiri atas segala kesalahan dan hal-hal yang tidak tercapai sesuai keinginan.
  • Terjebak dalam pikiran yang menilai diri selalu salah dan tidak dapat menerima imperfections.
  • Tidak mengapresiasi kelebihan atau pencapaian kecil dalam hidup.

Cara Menerima Diri

Ingatlah beberapa kalimat ini untuk mengurangi self-critical yang berlebih, misalnya things will go wrong, we are not perfect, we will make mistakes, unkind things do happen. Selain itu, ingat juga bahwa sebagai manusia, wajar jika membutuhkan kasih sayang dari diri sendiri.

Tanamkan beberapa hal ini untuk belajar menerima diri. Mulai dari tidak berlebihan dalam mengkritisi diri. Merasakan kenyamanan dengan diri sendiri yang apa adanya. Memahami dan berfokus pada kekuatan. Serta menghargai dan merayakan keberhasilan kecil.

B. Self Love

Perlakukanlah Diri Sendiri Layaknya Teman

Critical inner voice seringkali mengatakan diri sendiri tidak berguna, salah, lemah, atau memanggil diri dengan sebutan bodoh, idiot, pengecut. Bahkan menghukum diri sendiri hingga merasa semakin sedih, marah, dan tertekan.

Kita lebih mudah berfokus pada kesalahan dan mengkritisi diri sendiri daripada orang lain. Padahal diri sendiri ini juga membutuhkan kasih sayang seperti yang biasa kita berikan pada orang lain. Contoh, ketika temanmu sedang dalam kondisi sulit, kira-kira apakah tega mengkritisinya dengan berbagai kalimat negatif? Tentu saja tidak.

Nah, hal itu juga bisa diterapkan pada diri sendiri. Posisikan diri sendiri layaknya seorang teman. Dengan demikian, kita lebih sadar untuk tidak mengkritik diri secara berlebihan ketika berbuat kesalahan atau kegagalan.

Misalnya:

  • Saat temanmu tidak percaya diri dengan pakaiannya karena tampak gemuk, pasti kamu tidak akan mengatakan “Ya, kamu sangat gemuk sekali dan tidak cocok dilihat dari sisi mana pun”
  • Saat teman mendapatkan nilai ujian yang buruk lalu ia merasa gagal dan bodoh, kamu tidak akan mengatakan “Ya, kamu sangat bodoh sekali dan selalu mengulangi kesalahan yang sama”
  • Saat temanmu merasa kalah atau diabaikan hingga tidak ingin menemui siapa pun, kamu tidak akan mengatakan “Ya, kamu seorang pengecut. Tidak ada seorang pun yang menemanimu”

Sebaliknya, hal-hal yang perlu dilakukan yaitu memberikan perhatian, memberikan kenyamanan, mengatakan hal-hal yang baik, serta membuatnya terhibur.

Cara Menanggapi Critical Inner Voice

Ketika kamu menyadari kehadiran critical inner voice, tunjukkan bahwa kamu sudah menerima kritik tersebut. Ucapkan terimakasih atas kritik yang kamu terima dari diri sendiri, misalnya “thanks for your input”. Ini pertanda bahwa kamu sudah memberikan respons untuk critical inner voice.

Kalau perlu, tulis apa yang kritik yang kamu katakan pada diri sendiri. Setelah itu, pahami dengan tepat dan detail yang tadi dikatakan oleh critical voice-mu. Ambil jeda beberapa menit untuk merenung dan membaca kembali apa yang kamu tulis. Tanyakan pada diri sendiri apa yang akan kamu katakan pada teman saat mendengar perkataan atau pikiran tersebut. Terakhir, tulislah perkataan positif untuk dirimu seperti halnya kepada teman.

Tips

Treat yourself like a friend untuk membangun persahabatan dengan diri sendiri. Dibandingkan berfokus pada critical inner voice, cobalah untuk be kinder to yourself. Perlakukanlah diri anda sebagaimana baiknya anda dalam memperlakukan seorang sahabat yang disayangi.

Learn More via: https://myskill.id/course/being-kind-to-yourself

--

--