Principles of Capital Budgeting

My Skill
3 min readAug 4, 2023

--

Corporate Finance Series from Accounting, Finance, and Tax Path MySkill.id

Yuk subscribe untuk mendapatkan email notifikasi setiap ada artikel terbaru oleh MySkill

Capital Budgeting

Capital Budgeting menjadi penting untuk menciptakan akuntabilitas dan tolak ukur yang jelas. Setiap bisnis yang berencana menginvestasikan sumber daya perusahaan dalam suatu proyek tanpa memahami risiko dan tingkat pengembalian sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dari sisi pemilik atau pemegang saham. Selain itu, jika bisnis tidak memiliki cara untuk mengukur efektivitas dari keputusan investasi, peluang bisnis akan menjadi lebih sedikit dan minim kesempatan untuk bertahan di pasar yang kompetitif.

Proses capital budgeting melibatkan beberapa langkah, antara lain:

Proses Capital Budgeting. Sumber: Accounting Of Management
  1. Identifikasi Proyek Investasi: Langkah awal adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai proyek investasi yang potensial untuk dilaksanakan oleh perusahaan. Proyek-proyek ini biasanya dipilih berdasarkan strategi bisnis perusahaan dan peluang pertumbuhan.
  2. Pengumpulan Data: Data dan informasi yang relevan tentang proyek harus dikumpulkan dengan cermat. Ini termasuk perkiraan biaya awal, perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan dari proyek, dan estimasi tingkat pengembalian.
  3. Evaluasi Proyek: Setelah data terkumpul, perusahaan melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk menilai proyek investasi.
  4. Pengambilan Keputusan: Setelah evaluasi selesai, manajemen akan memilih proyek-proyek investasi yang paling menguntungkan dan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan. Keputusan ini juga dapat mempertimbangkan ketersediaan dana, risiko proyek, dan faktor-faktor lain yang relevan.
  5. Implementasi dan Monitoring: Setelah proyek investasi dipilih, langkah selanjutnya adalah melaksanakan proyek tersebut dengan memantau kemajuan dan kinerja proyek secara teratur. Monitoring dilakukan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana dan memenuhi ekspektasi hasil yang diharapkan.

Pendekatan Umum untuk Seleksi Nilai Suatu Proyek

Payback Period (PB)

Payback period adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya investasi atau lamanya waktu seorang investor perlu untuk mencapai titik impas. Payback period dihitung dengan membagi jumlah investasi dengan arus kas tahunan.

Kelebihan metode ini digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan risiko yang sama sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat, midah dan sederhana bisa dihitung untuk menentukan lamanya waktu pengembalian dana yang diinvestasikan akan kembali.

Salah satu kelemahan dari payback period adalah bahwa hal itu mengabaikan nilai waktu dari uang dan mengabaikan penerimaan investasi yang didapat setelah payback period tercapai.

Payback Period= Cost of Investment ÷ Average Annual Cash Flow

Indikator:

  1. Jika periode pengembalian lebih cepat dari waktu yang ditentukan, maka Layak/Diterima untuk melakukan investasi;
  2. Jika periode pengembalian lebih lama atau melebihi waktu yang telah ditentukan, maka Tidak layak/Ditolak untuk melakukan investasi;
  3. Jika alternatif proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang diambil adalah yang lebih cepat.

Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return (IRR) adalah tingkat pertumbuhan tahunan yang diharapkan dari suatu investasi. IRR dihitung dengan menggunakan konsep yang sama seperti net present value (NPV) dengan menetapkan NPV sama dengan nol. Tujuan akhir dari IRR adalah untuk mengidentifikasi tingkat diskonto, yang membuat nilai sekarang dari jumlah tahunan arus kas masuk sama dengan net pengeluaran kini kas untuk investasi. IRR adalah tempat ideal untuk menganalisis proyek penganggaran modal untuk memahami dan membandingkan potensi tingkat pengembalian tahunan dari waktu ke waktu. Selain digunakan oleh perusahaan untuk menentukan proyek-proyek modal untuk digunakan, IRR dapat membantu investor dalam menentukan investasi dari berbagai aset.

Indikator:

  1. Jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto, maka Layak/Diterima untuk melakukan investasi;
  2. Jika IRR lebih kecil dari tingkat diskonto, maka Tidak layak/Ditolak untuk melakukan investasi;
  3. Jika alternatif proyek investasi lebih dari satu, maka IRR yang diambil adalah yang lebih besar.

Net Present Value (NPV)

Net present value (NPV) digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari aliran pembayaran masa depan dari sebuah perusahaan, proyek, atau investasi. Untuk menghitung NPV, anda perlu memperkirakan waktu dan jumlah arus kas di masa depan dan memilih tingkat diskonto sebesar tingkat minimum yang dapat diterima kembali. Tingkat diskonto yang dapat mencerminkan biaya modal atau tingkat pengembalian yang tersedia pada alternatif investasi yang sebanding dengan risiko. Jika NPV dari suatu proyek atau investasi adalah positif, hal ini berarti tingkat pengembalian yang akan berada di atas tingkat diskonto.

NPV= Today’s value of the expected cash flows-Today’s value of invested cash

Indikator:

  1. Jika NPV lebih besar dari 0 dan positif, maka Layak/Diterima untuk melakukan investasi;
  2. Jika NPV lebih kecil dari 0 dan negatif, maka Tidak layak/Ditolak untuk melakukan investasi;
  3. Jika alternatif proyek investasi lebih dari satu, maka NPV yang diambil adalah yang lebih besar.

Learn More via: https://myskill.id/course/principles-of-capital-budgeting

--

--