Scrum Events

My Skill
5 min readApr 17, 2024

--

Project Management and Scrum Framework Series from Product and Project Management Path MySkill.id

Yuk subscribe untuk mendapatkan email notifikasi setiap ada artikel terbaru oleh MySkill

Mengenal Sprint

Scrum Framework. Sumber: pmi.org

Sprint dalam Scrum adalah periode waktu yang tetap dan terbatas di mana tim pengembangan bekerja untuk menciptakan increment dari produk yang dapat dirilis. Sprint memiliki durasi yang singkat dan konsisten, biasanya antara 1 hingga 4 minggu.

Selama sprint berlangsung:

  • Tim bekerja pada daftar tugas yang dipilih dari Product Backlog dan bertujuan untuk mencapai Sprint Goal (tujuan Sprint) yang telah ditetapkan.
  • Menghindari perubahan yang akan membahayakan goal dari sebuah periode sprint.
  • Kualitas tidak boleh menurun.
  • Product backlog disempurnakan sesuai kebutuhan.
  • Cakupan dapat diklarifikasi dan dinegosiasikan ulang dengan Product Owner karena adanya temuan baru.
  • Sprint bisa dibatalkan jika Sprint Goal menjadi usang.
  • Hanya Product Owner yang memiliki kewenangan membatalkan sprint.

Sprint Planning

Sprint Planning adalah pertemuan penting dalam kerangka kerja Scrum yang dilakukan pada awal setiap sprint. Dalam pertemuan ini, tim Scrum (terdiri dari Product Owner, Developer, dan Scrum Master) bersama dengan stakeholder terkait merencanakan tugas-tugas yang akan dikerjakan selama sprint tersebut.

Waktu Pelaksanaan: Sprint Planning dilakukan sebelum periode sprint dimulai.

Peserta:

  • Tim Scrum, yang mencakup Product Owner, Developer, dan Scrum Master.
  • Stakeholder terkait dapat diundang untuk berpartisipasi.

Durasi Planning:

  • Maksimal 8 jam untuk sprint dengan periode 1 bulan.
  • Durasi lebih singkat untuk periode sprint yang lebih pendek.

Aktivitas Saat Sprint Planning:

  • Tim memahami seluruh tugas di Product Backlog.
  • Pemilihan dan perincian tugas yang akan dikerjakan selama sprint.
  • Kolaborasi tim untuk menetapkan tujuan sprint (Sprint Goal).
  • Developer merencanakan pekerjaan yang dipilih untuk memenuhi kriteria Definition of Done (DoD).
  • Developer memilih item-item dari Product Backlog untuk dikerjakan dalam sprint melalui diskusi dengan Product Owner.

Estimasi (Story Point):

  • Story Point adalah ukuran relatif dalam Scrum untuk mengukur kompleksitas, usaha, dan dampak dari suatu tugas dalam sebuah Product Backlog.
  • Biasanya menggunakan angka Fibonacci (1,2,3,5,8, dst.).
  • Estimasi bersifat relatif, bukan absolut, sehingga menghemat waktu.
  • Estimasi merepresentasikan effort yang dibutuhkan, bukan waktu (jam/hari).
  • Estimasi ini bertujuan sebagai alat internal bagi developer untuk merencanakan dan memantau pekerjaan mereka.

Daily Scrum

Daily Scrum adalah pertemuan singkat dan harian dalam Scrum di mana anggota tim berbagi informasi tentang pekerjaan yang telah mereka selesaikan, yang akan mereka lakukan selanjutnya, dan hambatan yang mereka hadapi. Pertemuan ini membantu tim tetap sinkron dan fokus selama sprint.

Kapan Dijalankan: Setiap hari selama sprint, berlangsung di waktu (jam) yang sama.

Siapa yang Hadir:

  • Tim Developer (Front End, Back End, Designer, dsb)
  • Product Owner
  • Scrum Master

Durasi Daily Scrum: 15 sampai 30 menit.

Yang Dilakukan Saat Daily Scrum:

  • “Apakah kita masih on-track menuju Sprint Goal?”
  • Di awal fase penerapan Scrum, bisa dilatih dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
  • Apa yang sudah saya lakukan kemarin (untuk mencapai Sprint Goal)?
  • Apa yang akan saya lakukan setelah ini (untuk mencapai Sprint Goal)?
  • Adakah kendala yang saya alami hingga membutuhkan bantuan orang lain (untuk mencapai Sprint Goal)?

Ketika seseorang sedang berbicara, yang lain harus mendengarkan agar mendapatkan peluang untuk berkolaborasi dan/atau membantu.

Sprint Burndown Chart

Sprint Burndown Chart adalah grafik visual yang digunakan dalam Scrum untuk melacak dan memantau kemajuan pekerjaan selama sprint. Grafik ini menggambarkan seberapa banyak pekerjaan yang telah diselesaikan dari waktu ke waktu selama sprint.

Sprint Review

Sprint Review adalah pertemuan yang diadakan pada akhir setiap sprint untuk memperlihatkan hasil kerja yang telah diselesaikan kepada seluruh stakeholder. Sprint Review juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan feedback dan memastikan bahwa produk diselesaikan sesuai dengan harapan.

Kapan Dijalankan: Di akhir periode sprint.

Siapa yang Hadir:

  • Tim Scrum (Product Owner, Developer, Scrum Master).
  • Stakeholder terkait.

Durasi Planning:

  • Maksimum 4 jam untuk sprint 1 bulan.
  • Jika sprint lebih pendek, durasi pertemuan lebih singkat.

Yang Dilakukan Saat Sprint Review:

  • Tim Scrum mempresentasikan hasil sprint review (increment) kepada stakeholders.
  • Tujuannya untuk inspeksi hasil sprint dan adaptasi terhadap umpan balik (feedback) yang datang.
  • Para peserta berkolaborasi untuk menentukan apa yang akan dilakukan untuk sprint berikutnya.
  • Product Backlog mungkin akan diperbarui.

Velocity (kecepatan)

Velocity adalah ukuran jumlah PBI (Product Backlog Item) yang diubah menjadi increment selama sprint oleh tim Scrum.

Hal ini dikalkulasikan pada akhir sprint dengan menjumlahkan story point untuk semua user story yang sudah memenuhi DoD (Definition of Done).

Sprint Retrospective

Sprint Retrospective adalah pertemuan yang diadakan pada akhir setiap sprint untuk mereview sprint yang berjalan (apa yang sudah baik, apa yang kurang baik, apa yang dapat ditingkatkan, masalah apa yang dihadapi). Dalam pertemuan ini juga dapat meningkatkan kedekatan dalam tim.

Kapan Dijalankan: Setelah sprint review.

Siapa yang Hadir: Tim Scrum (Product Owner, Developer, Scrum Master).

Durasi Planning:

  • Maksimum 3 jam untuk sprint 1 bulan.
  • Jika sprint lebih pendek, durasi lebih singkat.

Yang Dilakukan di Sprint Retrospective:

  • Ditujukan untuk membahas cara meningkatkan kualitas dan efektivitas kerja.
  • Misalnya, hal yang berhubungan dengan kinerja per anggota, interaksi, proses, alat, dan DoD.

Topik yang didiskusikan:

  • Apa yang sudah berjalan dengan baik selama sprint?
  • Masalah apa yang dihadapi?
  • Bagaimana masalah tersebut diselesaikan atau tidak terselesaikan?

Output: Daftar tindakan perbaikan.

5 Cara Tingkatkan Retrospective

  • Set the stage: Menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka di mana anggota tim merasa nyaman untuk berbicara. Fasilitator (biasanya Scrum Master) menyampaikan tujuan retrospektif dan mengingatkan tim untuk berfokus pada kolaborasi dan pembelajaran.
  • Gather data: Mengumpulkan data tentang apa yang terjadi selama sprint. Data ini bisa berupa fakta-fakta objektif tentang kejadian, interaksi tim, masalah yang muncul, dan keberhasilan yang dicapai.
  • Generate insights: Tim menganalisis dan membahas apa yang terjadi. Mereka mencari pola, tren, dan temuan dari data yang ada. Tujuannya adalah untuk memahami penyebab di balik keberhasilan dan masalah yang muncul.
  • Decide what to do: Tim bersama-sama merumuskan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja di sprint berikutnya. Mereka mengidentifikasi pelajaran yang dapat diambil dari temuan mereka dan memutuskan langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi masalah atau meningkatkan proses.
  • Retrospective wrap-up: Menutup retrospektif dengan merangkum hasil diskusi dan rencana tindakan yang telah ditetapkan. Tim memastikan bahwa semua orang memahami apa yang telah dibahas dan langkah apa yang akan diambil selanjutnya.

Learn More Via: https://myskill.id/course/scrum-events

--

--