AaIC

vivaalllee
4 min readJan 31, 2024

Saat ini Acha sedang overthinking setengah mati, duduk di sofa sambil memainkan salah satu game offline di iPad milik pacarnya itu ia pikir bisa sedikit menenangkan pikirannya. Ternyata nihil.

Setelah bertukar pesan dengan Vanessa beberapa menit lalu, hingga saat ini Acha masih bergulat dengan pikirannya sendiri, memikirkan apa yang dikatakan Vanes itu benar atau tidak. Ia sudah memikirkan rencana dan tau harus berbuat apa jika saja ternyata praduga praduga jawaban negatif lah yang keluar dari mulut Haven jika ia menanyakan hal itu padanya.

“Kamu tadi jalan sama Rachel?”

“Iya, kenapa?”

“Ngapain aja?”

“Ya cuma sekedar jalan bareng, kamu tau darimana?”

“Ga penting. terus ngapain lagi?”

“Kamu maunya aku sama dia ngapain?”

“Dia cium kamu ga?”

“Dia cium kamu dimana?”

“Ga ada”

“Bohong, pasti dia cium kamu. dia kan suka sama kamu!”

“Iya kita ciuman”

“Sebelum nyaman sama iPad ku, kamu ga mau ganti baju dulu? aku bawa kaos oversize kesukaan kamu, mau pake?” Kedatangan Haven yang kini sudah didepan Acha membuatnya tersadar dari lamunan. Kini ia memposisikan dirinya sedikit membungkuk untuk menatap wajah Acha

“Ga mau” Jawabnya sedikit ketus, ia melanjutkan bermain game agar Haven tak sadar bahwa sedari tadi ia sedang bergulat dengan pikirannya sendiri tentang manusia manis didepannya ini

“Ko ga mau.. mau aku yang gantiin bajunya?” Haven masih terus membujuk Acha supaya segera mengganti pakaian yang saat ini Acha kenakan. Jelas tidak nyaman jika digunakan untuk tidur

Tidak ada jawaban, tetapi lirikan tajam mata Acha yang ia berikan berhasil membuat Haven menyerah untuk membujuknya ganti pakaian malam ini,

Padahal jika Acha tetap kekeh tidak ingin mengganti bajunya, ujung-ujungnya pasti tengah malam nanti ia akan seperti cacing kepanasaan diatas ranjang dan Haven juga yang akan bangun untuk mengganti pakaian Acha. Jangan heran, sudah biasa..

“Aku laper tapi udah pesen makan, mau ambil dulu kebawah. Kamu mau ikut aku makan dulu atau langsung tidur aja?-

-kalo mau langsung tidur gapapa..”

“Ikut”

Acha ikut berjalan dibelakang Haven, kakinya memang berjalan, tetapi kedua tangan nya memegang iPad dan kedua matanya juga fokus kepada game yang tak ada habisnya. Seperti anak kecil yang sedang mengekori orangtuanya. Haven sadar jika pandangan Acha hanya sesekali melihat kejalan, tetapi ia sengaja tidak menuntun, biarkan saja sampai-

“Aww!! aduh duh duh!” Acha tersandung kakinya sendiri. Untung saja ketika badannya terhuyung langsung menabrak punggung Haven, jika saja posisi Haven tidak tepat didepannya, mungkin muka Acha sudah menempel pada lantai hotel sekarang

“Tempelin aja tuh mata ke iPad. Siniin” Tanpa Ba Bi Bu, Acha langsung memberikan iPad pada Haven.

Haven selesai dengan makan malamnya.

Kini mereka berdua duduk berhadapan diatas karpet. Bukan karpet aladdin. Tidak ada handphone tidak ada iPad. Keduanya fokus berbicara dan mendengarkan satu sama lain

“Sekarang apa yang mau kamu tanyain? atau kamu mau cerita sesuatu sama aku? kenapa daritadi diem aja? ga seneng ya ketemu sama aku?”

Acha menarik hafas panjang,

“To the point aja aku ngantuk soalnya.. kamu tau sendiri aku se excited apa di chat tadi pagi kalo aku bilang mau ketemu kamu. Coba kamu buka hp, cek roomchat aku ada chat sama telfon masuk ga? coba liat jam berapa kamu baru bales chat aku? terus tiba-tiba kamu maksa buat aku nginep disini, kamu pikir aku ga kesel? aku ga nungguin? kamu pikir aku mau kaya gini? kamu kira enak lagi kangen kangennya tapi malah dibikin bt?”

“Karna aku ga bales chat dan ga angkat telfon kamu?”

“Karna kamu bohong.”

“Hah? bohong apa caa?”

“Aku ga tau siapa yang bohong. Ka lila bilang kamu ada kepentingan sama agensi nya ka gian. Tapi nyatanya kamu pergi kan sama Rachel. Berdua. Berdua kan?”

Haven diam

“Se asik itu seharian sama dia sampe lupa sama aku? baru 2 minggu loh, haven..”

“Kenapa jadi berlebihan gini ca? biasanya aku syuting kamu ga sampe segini nya loh”

“Berlebihan gimana? aku pacarmu. Emang salah kalo aku ga suka, aku cemburu? kamu bilang aku punya hak atas kamu-

“Kalo gitu aku juga ga suka kamu pergi pergian sama Heska. Aku udah suruh Lila yang jemput kamu tadi tapi kamunya ga mau. Kamu milih sama Heska kan?..

..ck, aku tadinya males banget mau bahas ini. Tapi kamu mulai duluan”

“Hah? Sejak kapan kamu peduli aku pergi sama Heska? bukannya selama ini kamu biasa biasa aja kalo aku sama dia? sekarang aku cuma mau kamu jelasin kemana hilangnya kamu seharian ini. Kenapa tiba-tiba bisa pergi berduaan sama Rachel?”

“Tadinya aku mau pergi beli makan sendirian. Kebetulan ketemu dia di parkiran, terus dia ngajak aku makan bareng-

“Di mall?”

“Karena resto nya cuma ada disitu caa, itu semua diluar rencana aku. Aku bener bener ga pernah kepikiran itu bakal terjadi”

“Lanjutin sampe selesai”

“Ya udah kita makan, tapi dia aku tinggalin di resto karna aku ga nyaman banget lama lama sama dia. Dia juga makan nya lama, aku bosen lah. Aku tinggal ke timezone, terus tiba-tiba dia nyamperin aku juga kesana ya aku tetep main orang saldo card ku masih banyak. Sengaja biar dia bosen terus pulang duluan. Nyatanya engga, dia tetep nungguin aku sampe mukanya cemberut. Baguslah, siapatau abis ini dia ga mau lagi ngajak ngajak aku. Aku mikir gitu..”

“Tapi kamu bohong”

“Iyaa.. aku minta maaf”

“Kamu tau kan-

“Iya aku tau, kamu ga suka dibohongin kan? tapi beneran itu diluar rencana aku caa.. aku juga ga mungkin macem macem sama dia. Natap matanya aja aku males, dia megang aku juga akunya langsung menghindar, aku ga pernah macem macem caa..”

“Kalo dia suka kamu?”

“Aku sukanya kamu”

“Ya kamu bakal gimana kalo dia suka kamu?”

“Ya ga gimana gimana, kamu maunya aku gimana?”

Jawaban Haven barusan persis seperti dialog angan angan di awal tadi. Tapi sepertinya untuk adegan cium ciuman itu tidak terjadi karena Haven baru dipegang saja sudah menghindar, dan enggan untuk menatap matanya

“Aku maafin, sekarang gantian aku yang jelasin soal Heska tadi”

“Ga usah, aku lagi ga pengen cemburu malem ini yang berujung kita ga-

“Stop. jangan dilanjutin, aku udah tau kamu mau bilang apa. Terus aku harus gimanaa sekarang?”

“Kita Cuddle aja sampe pagi”

--

--