User Persona dalam Design Thinking
User persona merupakan salah satu metode mendefinisikan dan merepresentasikan sekumpulan pengguna dengan perilaku dan karakter tertentu. Membuat user persona masuk ke tahapan awal dalam menggali kemungkinan fungsionalitas atau fitur baru dari produk yang dikembangkan.
Apa itu User Persona?
User Persona
User persona adalah ringkasan gambaran karakter pengguna yang mejadi target produk yang dikembangkan. Persona mewakili keinginan, kebutuhan, motivasi, hal yang disukai maupun yang tidak disukai, dan perilaku lainnya dari hasil riset pada sekumpulan pengguna nyata. Berbeda dengan user profile yang menggunakan data sebenarnya dari pengguna yang ada, user persona merupakan karakter semi-fiktif yang dibuat mewakili karakter sekumpulan target pengguna.
Untuk menangkap karakteristik dan perilaku pengguna, persona mencakup:
- Foto
- Profil dan deskripsi pengguna
- Goals dan Motivasi
- Quote
Berikut adalah contohnya.
Dengan itu, mengapa suatu tim atau organisasi pengembang perlu membuat user persona?
User Persona dalam Design Thinking
Tim yang ingin mengembangkan suatu produk membutuhkan kualitas kreativitas dan inovasi tinggi. Salah satu acuan dalam berpikir kreatif adalah konsep design thinking. Lima tahapan kunci design thinking adalah emphathize, define, ideate, prototype, dan test.
Membuat persona yang efektif adalah praktik yang baik sesuai design thinking. Dalam kerangka design thinking ini, user persona merupakan salah satu cara yang dapat dipilih untuk tahap kedua, yaitu define. Membuat user persona membantu tim yang telah mendefinisikan kebutuhan dari tahapan pertama, emphatize, dari riset pengguna menuju ke tahapan ketiga, ideate, yaitu untuk brainstorm ide pengembangan produk selanjutnya.
Lalu, dimana penerapan penggunaan user persona ini dibutuhkan?
Komunikasi Teknis dengan User Persona
Saya sempat berpikir bahwa penggunaan user persona sepertinya cukup jauh dari lingkungan teknis yang telah mendefinisikan kebutuhan produk dalam rincian-rincian, mengapa perlu membuat persona?
Penjelasan lengkap dari penemunya sendiri, Alan Cooper, dapat kita temukan dalam essai The Long Road to Inventing Design Personas ini.
Kini persona tidak hanya digunakan dalam lingkungan marketing, tetapi juga lingkungan pengembangan IT. Menghubungkan kebutuhan ke suatu karakter menciptakan keterkaitan lebih baik dibandingkan menghubungkannya dengan data-data dan statistik. Dengan kata lain, poin pentingnya dalam hal ini adalah personifikasi. Karakter, kebutuhan, dan keinginan pengguna dapat lebih mudah dimengerti karena dengan user persona, tim pengembang dapat melihatnya dari lensa “pihak” persona ini.
Masih Ada yang Kurang… Apa Kendalanya?
Bagian ini berisi pengalaman pribadi saya mengenai penerapan penggunaan persona dalam dunia IT. Sejauh yang saya tangkap dari pendapat saya dan teman-teman saya sendiri, mahasiswa studi ilmu komputer yang masih belajar mengembangkan sebuah produk IT, beberapa kali terungkap masih ada kebingungan dan ada yang terasa kurang dari teknik personifikasi ini. Saya pun mencoba mencari tahu kendala pembuatan user persona yang mungkin sering terjadi.
Kekurangan utama yang saya temukan dalam pendefinisian persona yang terasa kurang efektif adalah tidak mendalamnya riset pengguna. Pertanyaan-pertanyaan sederhana kurang dapat menggali karakter pengguna dan memunculkan bias. Bias mungkin muncul ketika persona terlalu terbawa oleh kepentingan tim. Pemahaman tim itu sendiri mengenai pemikiran pengguna dapat menyebabkan persona yang dibuat kurang mewakili pengguna nyata. Sebagaimana disampaikan Alan Cooper (2003) dalam essainya.
Personas, like all powerful tools, can be grasped in an instant, but can take months or years to master.
Dapat disimpulkan bahwa tahap pembuatan persona penting dalam pengembangan produk sesuai dengan panduan design thinking. Mengikuti panduan ini sebagai best practice merupakan kebiasaan yang baik dan membantu proses kreatif. Persona mempermudah komunikasi teknis sehingga keinginan dan kebutuhan target pengguna lebih mudah dimengerti. Perlu diperhatikan bahwa riset pengguna yang mendalam dapat menentukan keefektifan penggunaan persona ini agar kebutuhan dan keinginan pengguna terwakilkan.
Artikel ini merupakan bagian dari tugas perkuliahan Proyek Perangkat Lunak Genap 2022.
Sumber Bacaan:
The Long Road to Inventing Design Personas
Personas — How and Why Should You Use Them
A Guy Called Matze — How the Persona Method Improves User Experience (UX) in Technical Writing?
Sumber Ilustrasi:
Hand drawn character vector created by freepik — www.freepik.com