Nabella Rosyefa
6 min readNov 29, 2022

UI UX CASE STUDY : Perencanaan dan perancangan tampilan fitur CRM, KREALOGI.

Photo by Nabella On figma

Disclaimer : Proyek ini merupakan challenge yang diberikan oleh Skilvul.com dan proyek ini tidak ada kaitannya serta tidak terikat kontrak secara profesional oleh pihak Krealogi. Kegiatan ini merupakan bagian proses dari MBKM Studi Independen UIUX Desaign Batch 3–2022.

Latar Belakang

Krealogi memiliki tiga tipe user yakni Vendor, Producer dan juga Seller. Vendor dan Seller merupakan pengguna yang ingin melakukan penjualan produk anyaman melalui platform Du Anyam dan platform online lainnya. Sedangkan Producer adalah pelaku produksi. Akan tetapi, permasalahan Krealogi saat ini adalah tidak memiliki desain aplikasi yang user friendly untuk target pengguna mereka. Saat ini Krealogi membutuhkan sebuah desain aplikasi yang user friendly dan tentunya bisa membantu pengguna Krealogi untuk mencatat kegiatan operasional mereka, membuat strategi dan menjaga alur operasional mereka.

Tujuan

Tujuan dari perencanaan ini yaitu mengembangkan tampilan aplikasi yang brsifat user friendly serta menambahkan fitur CRM dan tentunya bisa membantu pengguna Krealogi untuk mencatat kegiatan operasional mereka, membuat strategi dan menjaga alur operasional mereka.

Peran Tim

Saat proses merencanakan serta merancang tampilan aplikasi, tentunya saya tidak sendiri. Saya mempunyai kelompok beranggotakan 4 orang termasuk saya sendiri. Pada proses ini, saya mendapat tugas sebagai Desainer UI UX. Berikut list anggota kelompoknya :

  • Juliar Maarif (Sebagai Ketua Kelompok)
  • Imam Maulana (Sebagai Desainer UI UX)
  • Nabella Rosyefa Wahyudi (Sebagai Desainer UI UX)
  • Ferra Britsya Andris (Sebagai Desainer UI UX)

Proses Pemikiran Desain

Dalam hal ini, kami memilih untuk menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan kami terhadap proses desain. Design thinking memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan, terutama dalam mengembangkan ide dan mencari solusi dari setiap masalah.

a. Tahap Empati

Pada tahap Empathize ini, kami melakukan interview kepada salah satu user. Empathize adalah tahap pertama dalam metode Design Thinking. Tujuan dari proses ini adalah untuk menentukan kebutuhan pengguna. Untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna, dilakukan beberapa proses yang terdiri dari observasi dan wawancara. Untuk proses wawancara, detailnya bisa dicek pada video dibawah ini :

b. Tahap “Menentukan”

Setelah melakukan observasi, tahap selanjutnya adalah tahap define. Tahap define ini dilakukan, dengan tujuan untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang pengguna dan desain ruang. Berdasarkan pemahaman itu, hasilkan pernyataan masalah yang dapat ditindaklanjuti.

persona pengguna

user persona

Pada tahap ini, kami menentukan titik cat dan seberapa mungkin kami dalam kasus yang telah kami amati. inilah hasilnya :

Paint poin mengandung kendala atau kesulitan yang harus segera diselesaikan demi kenyamanan pengguna. Dari hasil pain point diatas, kami mendapatkan beberapa cara yang bisa kami lakukan yaitu

  • Membantu memudahkan user disaat jaringan lemot
  • Menambahkan beberapa fitur untuk mempermudah penjual dalam melaksanakan proses jual beli
  • Memperbaiki beberapa kesalahan salah satu contohnya dalam memasukkan kode verifikasi.
  • Penyempurnaan desain sistem, agar lebih terlihat rapi
  • Membuat fitur aplikasi yang mudah dimengerti user
  • Membuat fitur edukasi terkait pengembangan bisnis pengguna.
  • Menambahkan fitur pembayaran kredit dan E-wallet lainnya

c. Tahap Ide

Setelah melakukan tahap define, langkah selanjutnya adalah melakukan tahap ideate. Tahapan ini bertujuan untuk mengeksplorasi ruang solusi yang luas — baik ide dalam jumlah besar maupun ide yang beragam.

Setelah itu, kita perlu memprioritaskan ide-ide di Solution Idea ke dalam beberapa kelompok. dan inilah hasilnya :

Userflow

Setelah melakukan tahap empathize, tahap define, dan tahap ideate, langkah selanjutnya adalah membuat user flow. Userflow ini digunakan sebagai acuan dalam menyusun wireframe dan desain UI agar lebih tertata dan rapi. berikut alur penggunanya :

Userflow Tambah Kartu Nama
Userflow Ubah Kartu Nama
Userflow Hapus Kartu Nama
Userflow Melakukan pencatatan pesanan Masuk
Userflow Pengembangan Bisnis
Userflow Tambahkan Kontak Baru
Userflow Ubah Kontak
Userflow Kontak Favorit
Userflow Pencarian Kontak
Userflow Hapus Dari Daftar Kontak Favorit
Userflow Hapus Kontak

Wireframe

setelah tahap pembuatan user flow selesai, selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat wireframe.

Desain Sistem

Setelah itu, kami membuat desain sistem. Sistem desain berisi kumpulan komponen yang digunakan berulang kali dalam suatu desain dan dapat menjaga standar kualitas dan konsistensi suatu desain.

Desain UI (High Fidelity)

Dan inilah beberapa High-Fidelity yang kami buat. Desainer UI bertujuan untuk membuat antarmuka yang ramah pengguna dan ramah pengguna.

Prototype

Selanjutnya tahap prototyping, tahap ini bertujuan untuk mengubah berbagai sifat abstrak dari suatu ide menjadi lebih nyata/terlihat kemiripannya dengan hasil yang sebenarnya. Dalam proses ini tidak hanya berupa visualisasi ide tetapi juga proses membangun ide.

Testing

Setelah membuat prototipe, kami melakukan pengujian kepada pengguna. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi antara pengguna dengan prototipe yang telah dibuat. Pada tahap ini kami melakukan kegiatan user research dengan menggunakan metode wawancara dan usability testing sehingga kami mengetahui apakah platform kami sudah berjalan dengan baik atau ada kendala yang memang perlu diperbaiki. Pada tahap ini, saya mengajukan delapan pertanyaan, kemudian saya meminta pengguna untuk mencoba prototipe sesuai dengan stimulus penelitian dan mengamati pengguna saat menggunakan aplikasi yang kami buat. Kami menyediakan 5 tugas yang dapat dicoba oleh pengguna. Untuk proses interview, detail bisa di cek di video dibawah ini.

Pada akhir In-Depth Interview dan Usability Testing, dengan menggunakan skala Single Ease Question Likert dengan nilai 1–7, user memberikan skor 6 pada prototype yang telah kita buat :

Kesimpulan

Kami berharap hasil dari perancangan ini dapat menjadi inspirasi dalam membuat tampilan desain yang serupa serta memecahkan masalah dan dapat membantu pengguna untuk lebih mudah dalam menggunakan aplikasi pencatatan. Tentu desain yang kami kembangkan tidak sempurna, semoga Anda bisa belajar dari studi kasus kami.