Plan Your Financial Future with TUJU - Financial Advisor App | UI/UX Case Study(2023)
Introduction
Hi, Perkenalkan nama saya Nabilla Miftahul Rizka! Case studi ini merupakan project final tim UI/UX Research & Design yang berkolaborasi dengan tim Product Management dari Bootcamp Binar Academy.
Tim Aplikasi Tuju :
Elisa Tania ( UX Researcher)
Nabilla Miftahul Rizka (UI Designer)
Muhammad Tri Putra (UI Designer)
Aisya Nada Alyanuha (UI Designer)
Hafizh Farandea (Product Management)
Lilis Lianatus S (Product Management)
Fikri Nur Hammam (Product Management)
Project Overview
TUJU Merupakan aplikasi finansial berbasis mobile yang menyediakan fitur Edukasi, konsultasi, serta kalkulator investasi. Aplikasi TUJU dibangun dengan membawa harapan untuk dapat menjadi sebuah aplikasi finansial yang mampu membantu para pengguna untuk mencapai TUJUAN dan memberi ARAH atau solusi terbaik kepada para pengguna mengenai masalah investasi.
My Role : UI Designer
Scope : Design Guidelines, Low Fedelity, High Fedelity, Prototype, Improvement Result
Tools : Figma
Time Line : 14–24 Januari 2023
Latar Belakang
Investasi merupakan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai.
Akhir-akhir ini banyak sekali berita mengenai investasi bodong dengan korbannya adalah anak-anak muda. Dilansir dari berita News.detik.com (2022), ada 300 orang yang menjadi korban investasi bodong di Tasikmalaya. Penyebab tertipunya investasi bodong dikarenakan mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang investasi dan bagaimana cara kerjanya. Mereka mungkin tergiur oleh janji keuntungan yang tidak realistis atau tidak memahami risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Berdasarkan data Penduduk Indonesia yang berusia 15–30 tahun (Target User TUJU) mencapai 67 juta orang. 62,1% diantaranya (41.607.000 juta orang) sudah terpapar akses internet. Dengan tingginya minat masyarakat menjadi investor baru di Indonesia beberapa tahun terakhir (pertumbuhan ±60% selama 3 tahun terakhir) membuat dibutuhkannya suatu platform edukasi yang dapat digunakan untuk para investor baru agar terpapar informasi-informasi mengenai perencanaan keuangan dan investasi. Apalagi Indonesia dinilai masih memiliki presentase investor yang masih sangat kecil(0,8%) dibanding negara lain.
Problems
- Pengetahuan yang minim akan investasi
- Kesulitan dalam proses research atau mencari informasi investasi
- Ragu akan informasi yang diterima
- Ketakutan jika salah menaruh investasi dan menyebabkan dirinya mengalami kerugian
Goals
- Membantu user untuk mendapatkan gambaran keuntungan investasi di tengah-tengah ketidakstabilan ekonomi
- Menemukan secara cepat informasi mengenai investasi yang akurat dan juga dapat dipercaya, sehingga bisa menjadi penunjang keputusan untuk melakukan investasi
Methodology
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan tujuan menggali pengalaman, pendapat, dan perasaan user dalam menggunakan aplikasi investasi. Dalam proses pengerjaan, tim kami menggunakan metode design thinking yang terdiri dari Empathise, Define, Ideate, Prototype dan Usability Testing.
Stage 1 : Empathise
Tahap pertama ialah untuk mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap user yang menjadi target penelitian. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini telah dilakukan oleh salah satu dari tim saya sebagai UX Researcher yang telah melakukan sebuah interview dengan Fresh graduate berusia produktif yang baru mulai aktif bekerja dan ingin melakukan investasi. Berikut akan saya tampilkan hasil atau kesimpulan yang telah di dapatkan: Baca research lengkapnya di link berikut ini [link]
Stage 2 : Define
Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize, dianalisis dan disintensis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah user karena telah dilakukan penetapan masalah. Tahap ini pun telah dilaksanakan oleh UX Researcher dan bisa dibaca di [link]. Berikut hasilnya akan saya tampilkan:
User Persona
Point of View (POV)
How Might We (HMW)
Stage 3 : Ideate
Selanjutnya adalah tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Disini saya bersama tim desain melakukan brainstorming ide dengan menggunakan metode crazy 8 yang bertujuan untuk menghasilkan sejumlah ide yang berbeda dalam waktu singkat. Crazy 8 sangat berguna dalam proses desain karena sudah memiliki gambaran sebelumnya sehingga dalam proses pengerjaan Lo-Fi maupun Hi-Fi menjadi lebih cepat dan mudah.
Crazy 8
Terdapat 3 fitur utama dalam pengembangan aplikasi TUJU, yang sebelumnya hanya 2 fitur yaitu Edukasi Investasi dan Konsultasi (Investasi Advisor). Akan tetapi, pada design sprint yang dilakukan secara kolaborasi bersama tim Product Management kali ini, mereka memutuskan untuk mengembangkan fitur “Kalkulator Investasi” untuk menyempurnakan fitur Konsultasi agar pengguna mendapatkan rekomendasi investasi yang cocok bagi mereka sehingga aplikasi ini mencapai tahap minimal viable product (MVP).
Epic dan user story bisa diakses melalui link berikut [link]
User Flow
Berikut user flow yang telah di tentukan dalam proses desain aplikasi TUJU:
Dalam flowchart ini, pertama-tama user akan diarahkan untuk login atau registrasi terlebih dahulu dengan memasukan beberapa data yang dibutuhkan. Kedua, adanya verifikasi akun yang dikirimkan melalui email maupun no.handphone yang sudah diinput sebelumnya. Ketiga, user masuk ke bagian homepage yang selanjutnya dapat mengakses fitur-fitur yang ada di Aplikasi TUJU seperti edukasi, konsultasi maupun kalkulator investasi.
Low Fedelity
Berikut low-fedelity yang saya buat berdasarkan rancangan flowchart dari aplikasi TUJU dengan mengikuti panduan pengerjaan UI/UX Design
Stage 4 : Prototype
Kemudian pada tahap prototype, saya mengembangkan lo-fi menjadi sebuah produk yang berisikan fitur khusus untuk di uji coba ke beberapa user, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya dan menghasilkan prototype yang benar-benar bagus.
Design Guidelines
Aplikasi TUJU mengusung konsep gradient warna yang dapat diartikan sebagai “Kesinambungan” bahwasanya aplikasi TUJU merupakan aplikasi terpercaya dengan berbagai informasi investasi terpercaya yang terus up to date sesuai dengan kebutuhan usernya. Berikut standar desain yang saya buat untuk menjadi sebuah rule atau aturan dalam mendesain sebuah produk agar desain tetap konsisten:
High Fedelity
Berikut High-fedelity yang saya buat berdasarkan low-fedelity yang telah di konsep sebelumnya dengan mengikuti panduan design guidelines
Prototype
Berikut gambaran produk dengan interaksi di dalamnya sehingga fitur-fitur dalam aplikasi TUJU dapat di klik dan interaktif.
Stage 5 : Usability Testing
Tahap ini telah dilakukan oleh UX Researcher dan bisa dibaca selengkapnya di artikelnya [link].
UT dilakukan untuk memvalidasi apakah solusi (aplikasi TUJU) yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan user atau tidak, serta mengamati dan mengetahui interaksi pengguna dengan aplikasi.
Target partisipan yang dipilih untuk mengikuti proses UT adalah:
- Orang dengan pengetahuan yang minim akan investasi & kesulitan dalam proses research atau mencari informasi investasi
- Orang yang ingin mendapatkan gambaran keuntungan investasi di tengah-tengah ketidakstabilan ekonomi
- Para fresh graduate usia 15–30 tahun yang baru mulai bekerja, memiliki
penghasilan, dan berkeinginan untuk melakukan perencanaan finansial dan investasi - Jumlah partisipan sebanyak 5 orang.
Metode yang digunakan dalam UT ini adalah moderated testing, menggunakan platform Maze dan Zoom Meeting.
Stage 6 : Iterasi
Berdasarkan feedback dari usability testing, kami mendapati saran yang membangun dari beberapa user, bahwasanya:
- Fitur connect yang bisa digantikan dengan icon chat atau video call.
- Untuk fitur whatchlist memang perlu di highligh lagi, karena user melihat fitur tersebut seperti opsi untuk investasi bukan kategori video edukasi.
Dari feedback yang diberikan user tersebut, kami melakukan diskusi tim bagaimana memecahkan masalah tersebut agar dapat menemukan solusi terbaik bagi user sehingga mempermudah mereka dalam mengakses aplikasi TUJU. Berikut adalah desain final dari hasil iterasi:
Beberapa hal yang saya perbaiki di desain adalah:
- Memperjelas bahwa fitur berkelompok yang menjadi highligh utama aplikasi TUJU adalah fitur investasi edukasi, kemudian saya pecah fitur tersebut menjadi beberapa materi video yang diberi judul serta gambar agar membuatnya menjadi lebih menarik bagi user
- Mengubah Fitur connect menjadi icon chat atau video call, sehingga tidak diperlukan lagi pop up metode apa yang ingin digunakan. User langsung dapat memilih metode yang ingin digunakan untuk konsultasi investasi bersama mentornya.
Final Prototype
Berikut adalah link ke prototype yang bisa dicoba: [TUJU Figma Prototype]
Retrospective
Dari kolaborasi design sprint ini, kelompok kami melakukan refleksi:
- Semua tim kompak, timelinenya sudah sesuai dengan jadwal yang ada, setiap anggota mengerjakan tugasnya dengan baik, dan sering berdiskusi
- Dalam mengerjakan UT, adanya keterbatasan saat berkomunikasi dengan partisipan, seharusnya kita lebih ke membimbing dalam mengerjakan task yang ada
- Saat melakukan UT ada insight yang kita dapatkan, apa yang sudah kita rancang, dan rasanya sesuai, setelah dilakukan UT ternyata hasilnya tidak seperti ekspektasi para partisipan
Bagi saya pribadi, di case study ini saya belajar:
- Pentingnya memahami cara UI agar dapat berkesinambungan dengan UX atau desain yang lebih memahami kebutuhan user.
- Menggunakan hirarki visual pada desain
- Membuat desain yang sederhana, simple dan konsisten.
Yaps… finally this project is done
Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman satu tim dan fasilitator dari tim Binar Academy. Masih banyak yang perlu diperbaiki terkhusus pada bagaimana teknik desain yang sesuai dengan kebutuhan user dan menjadi sebuah pembelajaran untuk saya agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Semoga case study ini bisa berguna bagi teman-teman yang membacanya. Akhir kata Gracias… Great Job My Team!