Nae
3 min readMay 31, 2023
Nadhira

11. Sebuah Nasihat

Seperti biasa, pagi ini mereka berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi.

“Piket hari ini, Bang Shaka, Zeya, Ka Anka” Ujar Ayaska.

“Bagian Bang Shaka biar gue aja yang kerjain" Kata Arlanka.

Arshaka tersenyum lebar mendengar hal itu.

“Bagian Zeya Ka anka mau kerjain ga?” Celetuk Zeya.

“Ga” Geleng Arlanka.

“Ahh” Zeya tampak kecewa.

“Ze, biar gue kasih saran buat lo. Pergaulan Azwan sama Zura itu beda level sama pergaulan kita. Jangan sampai lo kebawa gabaik sama si Adam.” Kata Garshanka.

“Emang pergaulan kaya apa?” Tanya Arshaka penasaran.

“Mabok, ngerokok, clubbing” Jawab Garshanka.

“Ngerokok ga buruk ya” bela Zeya.

“Karena masih pelajar, kalau bisa di hindari” Tutur Arshaka.

Zeya berdecak sebal

“Kalau abang-abang lo kasih saran itu di denger bukan malah kesel gitu” Ujar Ayaska.

“Kemarin bukannya lo mau bareng Adam kan?” Tanya Garshanka.

Zeya mengangguk.

“Subuh tadi gue liat di akun second Azwan. Lagi minum-minum sama Zura dan ada Adam juga. Malah keliatan dia tepar duluan” Kata Garshanka, hal itu membuat Zeya tampak kesal dengan Adam. Bahkan sampe sekarang, kekasihnya itu belum membalas pesannya.

“Sekitar jam berapa?” Tanya Zeya.

“Jam 1 an” Jawab Garshanka.

Zeya mengangguk, ia sekarang mengerti bahwa dirinya tidak sepenting itu bagi Adam.

“Ze, cari pasangan itu yang bertanggung jawab. Yang sama-sama saling cinta, gabisa kalau cuma lo doang sendirian. Jangan karena lo cinta, semua tindakan dia yang bikin lo sakit. Lo maklumin, itu bukan cinta Zeya. Itu obsesi." Nasihat Arshaka pada Zeya. Lalu seperti biasa ia memasukkan kotak bekal ke dalam tas Zeya , kemudian ke dalam tas Artuka.

“Dengerin” Kata Arlanka datar.

“Iya, iya” Kata Zeya menurut.

Zeya beranjak dari tempat duduknya, lalu mengerjakan tugas piket. Karena mereka sudah selesai sarapan, maka Zeya segera mencuci piring dan gelas yang kotor.

Di kelas, Zeya menceritakan semuanya tentang kejadian semalam kepada Nadhira dan Athar. Mereka berdua sangat emosi dan hampir mau melabrak Adam ke kelasnya.

“Gila ya, ka Adam ga bertanggungjawab” Kesal Nadhira.

“Bangs*t orang yang kaya gitu.” Umpat Athar.

“Eh, tapi kok gue baru tahu kalau lo itu punya banyak Abang" Ujar Nadhira.

Zeya terkekeh pelan “Ya gitu"

“Kenalin dong, gue mau satu" Bujuk Nadhira. Bisa-bisanya di sela amarahnya masih memikirkan pria.

“Iya nanti deh” Kata Zeya.

“Jadi, drummer Band Badar itu sahabat yang udah lo anggap kaya Abang sendiri. Terus, Ka Garsha adik dari Ka Shaka?. Kemarin yang kita lawan itu, Abang Lo sendiri waktu di debat final?” Tanya Athar.

“Iya” Ucap Zeya pelan.

“Terus Lo tinggal sama mereka?” Kini Nadhira bertanya.

“Iya” Zeya mengangguk.

“Lo sendirian ceweknya?”

Zeya mendesis kesal “Ih banyak tanya, iya gue sendirian ceweknya. Ada lima cowo di rumah. Ka Shaka, Ka Anka, ka Garsha, Ayaska, sama Artuka. Gue di titipin sama orang tua gue ke mereka karena orang tua gue dan orang tua mereka ada bisnis di Korea. Udah puas?”

“Ini sih udah ngejawab rasa penasaran gue” Ucap Nadhira.

“Yaudah, gausah banyak tanya lagi. Gue tuh lagi pusing. Gara-gara ka Adam” Zeya menghela nafas kasar.

“Dia udah nyepelein lo Ze, dan menurut gue. Hubungan ini ga sehat” Kata Athar.

“Coba lo tanya ke ka Adam. Dia beneran serius ga sama lo" Saran Nadhira.

Zeya terdiam, ucapan kedua temannya itu benar. Tiba-tiba ia juga teringat ucapan Arshaka tadi pagi, semua orang seakan-akan beri peringatan tentang hubungan Zeya.

-nae