TERJEBAK WAWASAN YANG TERBATAS

Najwa Thalib
5 min readSep 13, 2024

--

Semua dari kita sudah pasti memiliki grup WA yang banyak dan beda-beda bukan??

Sudah pasti jawabannya IYA!!

Saya pun memiliki banyak sekali WAG yang dimana semua pembahasannya beda-beda. Ada grup keluarga kecil dan besar, ada grup belajar, grup kantor, grup alumni sekolah dan masih banyak yang lainnya.

Setiap grup pembahasannya beda-beda dan random juga kadang, yang tiba-tiba ada yang pap, yg kirimin informasi kebakaran, penculikan, tentang politik, dsb.

Ada satu momen yang ketika lagi gencar-gencarnya ketika masa lagi kampanye dan pemilu capres dN cawapres. Bisa dikatakan mau itu grup keluarga, belajar sekalipun pembahasan tentang capres-cawapres yang mana saling dukung paslon 1, 2, 3, saling dukung dan berjuang buat paslonnya masing-masing.

Bukan hanya di grup di status atau bahkan foto profil WA nya pun kayaknya beberapa foto paslon yang didukung

Jika ada yang beda pendapat dan beda paslon, wahh debat tuhh di grup saling meninggikan dan menjatuhkan paslon lawannya. Agak heboh yaa memang kalau udh pembahasan perbedaan pendapat. Ahahahah

Dari moment itu saya belajar banyak hal bahwa, perbedaan pendapat itu sangat diperlukan agar terciptanya komunikasi satu sama lain. Menguatkan pendapatnya dari sisi dan perspektif masing-masing. Bayangkan kalau kita memiliki pola pikir yang sama bisa jadi kita tidak belajar dan tidak ada komunikasi. Karena hanya melihat dari sudut pandang yang sama semua.

Jadi, klo ditanya kenapa sihh kok semua orang memiliki perbedaan?

Kalau menurut saya, perbedaan itu tercipta yaa karena setiap orang memiliki persepsi, sudut pandang, referensi dan pengetahuan yang berbeda-beda, tergantung daripada apa yang dipelajari dan dijunjung tinggi oleh orang tersebut.

Perhatikan ilustrasi di atas!!

Gambar tersebut ada 2, coba Anda kirimkan 1 sisi saja ke semua grup yang Anda miliki. Pasti masing-masing orang akan memberikan tanggapan dari pandangan dan perspektif yang berbeda-beda.

Bisa jadi ada yang menyalahkan dan mencaci serigala tersebut, atau ada juga yang melihat utu dari sudut pandang yang lain

Ada yang berpikiran bahwa serigalanya jahat karena makan binatang lain. Mungkin ada yang berpikiran juga ini serigalanya lagi nolongin binatang itu, karena tidak ada darah yang berceceran atau menetes di binatang tsb.

Pemikiran tersebut apakah salah? Tentu tidak salah, karena tanggapan dan respon tersebut sesuai dengan apa yang kita lihat.

Bagaimana pandangan kita tergantung dari pada apa yang kita lihat. Kalau Anda melihat hanya dari 1 sisi saja, mngkin Anda akan mengatakan serigalanya jahat. Tapi kalau Anda melihat dari sisi lain, serigalanya gk berniat makan hewan itu, justru malah menolong dengan caranya sendiri seperti seakan-akan mau makan hewan tersebut.

Terkadang kebenaran yang terlihat itu belum sepenuhnya benar, maka dari itu perlunya mencari fakta yg sebenarnya. Jangan sampai kita dijajah dengan perspektif yang bikin kita hanya melihat dari sudut pandang yang sempit dan yang belum tentu benar juga.

Kalau kata Coach Jamil Azzaini

“Saya tidak mau dijajah persepsi. Untuk itu, apabila ada suatu kejadian, saya akan pahami fakta yang terjadi. Dari fakta tersebut, saya akan meminta pendapat dari beberapa ahli yang kompeten untuk memberikan pendapat. Perpaduan antara fakta dan pendapat ahli inilah yang saya jadikan pegangan acuan dalam berpikir, berucap dan bertindak.”

Dari kalimat diatas pentingnya kita memiliki support system juga dari segala bidang dan ahlinya. Jangan sampai kita terkungkung pada 1 referensi yang dimana benar juga enggak hoax mahh iyaa.

Dalam belajar kita perlu melihat segala sesuatu itu dari segala perspektif. Sama halnya seperti kita melihat sebuah masalah, apakah Anda fokus ke masalahnya atau berusaha cari solusinya. Bagaimana Anda menyikapi sebuah masalah tergantung daripada wawasan yang Anda miliki.

Semakin Anda memiliki wawasan yang luas, maka semua masalah yang Anda hadapi pasti akan bisa terselesaikan. Apapun cara dan jalannya pasti akan ada solusinya.

Perhatikan ilustrasi di bawah ini!!

Apa yang terlihat dan apa yang bisa Anda pelajari dari ilustrasi di atas?

Balik lagi seperti pembahasan di atas, berapapun jumlah yang And lihat dari batang tersebut menentukan lagi di posisi dan tempat mana yang Anda lihat. Apapun perbedaan yang disampaikan perlu untuk dihargai, tidak boleh saling mencemooh dan menghina. Tapi jangan sampai juga apa yang disampaikan jauh diluar dari fakta yang ada. Fakta itu penting untuk dicari tau. Jangan sampai kita terjebak pada informasi dan referensi yang minim dan sedikit.

Ada istilah “referensi tunggal” yang mana pengetahuan yang dimiliki oleh sebagian orang hanya dari referensi yang sedikit dan pemikiran yang sempit, sehingga menghasilkan sebuah informasi yang bisa jadi menjurus ke hoax. Karena apa?

Karena informasi yang diolah tidak dicari berdasarkan dari referensi lain, hanya berfokus pada referensi yang diyakini bahwa itu yang paling benar.

Pentingnya memiliki wawasan yang luas dengan selalu, bersosialisasi dengan orang yang memiliki pengetahuan yang banyak, belajar, membaca, melihat podcast” yang bagus, gabung ke grup WA yang isinya para orang yang hebat dan luar biasa. Yang dimana pembahasan bukan gosipin orang lain atau bahas perihal artis”, tapi bahas tentang masa depan, kondisi dunia sekarang dan yang akan datang. Itu perlu dicari, lingkungan kita mempengaruhi bagaimana kualitas berpikir kita. Jadi, cari lingkungan yang berkembang.

Ada 1 gambar lagi yang menurut saya ini menarik

Yaa bagi saya ini menarik. Perbedaan sudut pandang simpel nya yaa seperti turunan dan tanjakan.

Ketika menanjak akan terlihat susah ketika kita telusuri dari sisi bawah, sebaliknya akan menjadi ringan dan mengasikkan ketika dijelajahi mulai dari atas.

“susah” atau “senang” itu sebenarnya berdasarkan dari proses dan pengolahan berpikir dan persepsi kita memandang sebuah fakta persoalan.

Semua orang punya masalah yang berbeda-beda, tinggal cara kita memandangnya apakah itu sebuah masalah atau sebuah peluang untuk berkembang. Tinggal kita ganti kacamatanya aja. Mau lihat dari atas, bawah, kanan, kiri, atas atau bawah. Tapi dalam penyelesaian masalah bukan hanya dilihat dari mana kita memang tapi dilihat dari kapasitas yang kita miliki juga. Semakin besar kapasitas kita, semakin mudah kita bisa menyelesaikan beragam masalah apapun yang terjadi. Balik lagi tingkatkan kapasitas dan perluas wawasannya sehingga dots nya semakin banyak.

Mungkin cukup sekian yang bisa saya sampaikan, kalau ada kesalahan penulisan, penjelasan mohon dimaafkan.

PENUTUP

  • Manusia yang berpikiran sempit. Hanya bisa membicarakan orang lain/gosip
  • Manusia yang berpikiran hebat. Membicarakan peristiwa
  • Manusia berpikiran luar biasa dan berwawasan luas. Akan membicarakan ide-ide dan terus bahas inovasi masa depan

Cukup sekian dan terima kasih

Najwa Thalib

Jumat, 13 September 2024

--

--