UI/UX Case Study: Simple CRM Aplikasi digital supply chain Krealogi.

Nanang Saputra
4 min readOct 24, 2021

--

Latar Belakang

Aplikasi Krealogi merupakan platform digital supply chain yang membantu pelaku UMKM untuk pencatatan pesanan, persediaan, perencanaan, alokasi produksi dan pencatatan biaya.

Tujuannya adalah memajukan pelaku usaha UMKM dengan teknologi terkini yang didesain semudah mungkin untuk digunakan atau user friendly.

Objektif

Saat ini aplikasi Krealogi sudah exsisting di googlr playstore, dan memiliki beberapa fitur yang telah tersedia diantaranya:

  • Production Planning and Monitoring
  • Sales recording
  • Expense report
  • Inventory management

Dalam pengembangan aplikasi tersebut, saat ini Krealogi membutuhkan fitur-fitur tambahan yaitu:

  • Simple Customer Relationship Management (CRM)
  • Cash Flow Feature
  • Integration with Logistic and Marketplace

Atas dasar kebutuhan pengembangan di atas, saya dan team memilih untuk melakukan pengembangan pada fitur simple CRM. Karena fitur ini merupakan peran penting untuk user aplikasi Krealogi dalam menjaga hubungan baik dengan Customer baru maupun Customer lama pengguna aplikasi Krealogi sehingga hubungan yang berkesinambungan tersebut dapat menjadikan iklim bisnis yang baik bagi pelaku usaha UMKM di Indonesia.

Tim

Saya memiliki tim yang terdiri dari 3 orang dengan latar belakang kemampuan yang berbeda, dan saling mendukung dan bekerja sebagai satu tim selama proses pengembangan berlangsung. Sehingga membantu desain kami kohesif dan efektif dalam pengerjaannya.
Tim saya terdiri dari Rizqy_khairani, herlison dan Arif Kelana.

Desain Proses

Empathize

Pada tahapan ini, kami tidak melakukan research secara keseluruhan, namun kami melakukan research berdasarkan informasi dari team Krealogi mengenai user persona dan kebutuhan fitur tambahan dalam hal ini fitur simple CRM.

Define

Proses ini dikerjakan secara team, karena akan memunculkan beberapa pendapat dari anggota team yang sangat variatif, memetakan temuan-temuan terkait untuk mengetahui apa sebenarnya masalah yang dialami oleh user. Kita bisa mencatat apa saja pain points yang ditemui user.

Pada tahapan ini muncul pain point sebagai berikut:

Ideate

Pada tahapan ideate dijabarkan solusi-solusi dari beberapa permasalahan dan peluang peluang yang muncul pada tahapan define.

Kemudian dibuat prioritas idea yang akan dikerjakan dahulu yaitu membuat:

  • Membuat UI desain login dan register
  • Membuat UI desain data customer

Crazy eight

User Flow

Saya bersama tim melakukan tahap ini dengan menggunakan software Figma. Dengan membuat checkpoint yang akan dilalui user untuk kebutuhannya menggunakan aplikasi Krealogi.

User Flow dari simple CRM aplikasi krealogi yang sudah kami buat adalah sebagai berikut:

Wireframe

Setelah flow sudah selesai. Selanjutnya, kami memeriksa setiap checkpoint yang sudah dibuat dan melanjutkan ke tahap wireframe. walaupun tidak mendetail, kami memastikan setiap individu di kelompok memasukkan info apa aja yang akan ditampilkan ditiap checkpoint sudah dibuat sebelumnya di user flow.

User Interface

Untuk kesetiaan tinggi, desainer UI kami, menerapkan elemen desain yang kami definisikan dalam panduan elemen milik krealogi. Kami kemudian bekerja sama untuk memastikan tampilannya intuitif.

Prototyping

Setelah desain UI selesai, kami mengetes apakah design berhasil menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan awal yang sudah direncanakan yaitu simple CRM atau tidak.

Testing

Record Data

Tahap terakhir adalah melakukan tes pada pengguna, apakah kesesuaian antara desain user interface yang dibuatdapat menjawab kebutuhan pengguna.
Setelah tahap ini selesai, siklus kembali ke Empathize, jika Proses pengujian belum berhasil.

Kami menguji dengan menggunakan 2 orang responden yang sesuai dengan target pengguna dari Krealogi dengan hasil sebagai berikut:

Kesimpulan

  1. Setelah melalui proses design thinking sampai dengan testing dapat ditarik kesimpulan bahwa tampilan UI dan UX simple CRM Krealogi App yang kami buat masih dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna, namun dengan beberapa catatan yang harus diperbaiki.
  2. Penggunaan design thinking dalam proses pengerjaan dapat menghemat waktu, mengatasi kesalah pahaman dalam mengerjakan secara team.

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul (back link ke skilvul.com) dan (Nama Challenge Partner) sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh (Challenge Partner).

--

--