Boneka mampang.

Naresh
2 min readSep 29, 2023

--

Cw//harsh word.

Om swastyastu, Lilis!” Teriak Gisella dari depan gerbang rumah Chalice. “Ga usah teriak-teriak, bisa?” Tegur Chalice, dan Gisella hanya terkekeh geli karena malu.

“Seperti biasa, lo duluan yang nyampe. Padahal Kale rumahnya deket–” Chalice tak melanjutkan perkataannya karena terdengar teriakan yang ada dibelakang mereka.

“Hai, AAAAAA MPUSS!” Kalesha langsung menerjang kucing yang ada dirumah Chalice dengan brutal, Gisella melihat itu bergidik merinding. Gisella seorang yang sangat amat membenci binatang dan mempunyai ketakutan terhadap binatang, termasuk kucing.

“Takut bat gue– AAAAA ANJING! SHA, JANGAN DIBAWA KESINI ATUH!” Gisella langsung berlari kearah motornya dan berdiam diri diatas motor itu. Namun, kucing itu tetap mendekat dan mulai naik kearah motornya, Gisella langsung saja meloncat ketakutan dan duduk di teras rumah Chalice.

“Sumpah e, jauhin please, takut cok! AAAA MAK TOLONG!” Teriak Gisella dengan kaki yang gemetar didekati oleh kucing itu. Yejina yang datang tepat pada saat itu langsung mengambil kucing yang ditakuti Gisella dan mengejutkan Gisella dengan gaya ingin melempar kucing itu kearah wajahnya. Gisella lantas berteriak kaget (lagi) dan disambut dengan cekikikan Yejina dan Chalice.

“Hai, yo guys!” Karyn pun datang dan meletakkan semua barangnya di teras rumah Chalice, dan membuka obrolan kecil.

“Batu gunting ker… tas!” Terdengar teriakan kemenangan dari Yejina, Chalice dan Kalesha. “Semangat belanjanya~” Ledek Yejina.

Ternyata mereka melakukan ‘batu gunting kertas’ untuk menentukan siapa yang akan berbelanja makanan dan minuman untuk mereka saat ini, yang kalah adalah Gisella dan Karyn. Sungguh malang nasib mereka, sudah panas-panas, berbelanja banyak pula.

“Yaudah gih list, mie ayam ori, siapa?” Tanya Gisella. Karyn, Yejina, Chalice dan Gisella mengangkat tangannya. “Kale apa?” Tanya Gisella, “Niatnya tadi miyam bakso, tapi pada ori semua, yaudah samain aja,” Gisella mengangguk.

“Terus kalian minumnya apa?” Tanya Karyn kali ini. “Toko langganan aja ga si, Ryn?” Ajak Gisella dan diangguki semua orang. “Aku brown sugar boba,” pesan Kalesha, “Aku pop ice coklat aja, pake boba ya!” Pesan Yejina, “Aku thai tea ori aja, pake boba,” pesan Chalice. Gisella mencatat semua pesanan dalam memo handphonenya.

“Yaudah kita belanja dulu, dadah!” Karyn lantas menghidupkan Jeje (motor cantik milik Karyn) untuk pergi berbelanja bersama Gisella.

“Mending beli apa dulu, Chel?” Tanya Karyn dengan sedikit berteriak karena ributnya jalanan. “Em, mesen mie nya aja dulu, abistu kita beli minum, biar cepet,” jawab Gisella. “Oke!”

“Ichel katanya suka Nadam ya? Kok bisa suka, bjir?” Tanya Yejina dengan heran. “Ga habis pikri,” lanjut Chalice. “Kalian aja mikir gitu, aku gimana? Lebih ga paham lagi.” Ucap Kalesha. “Kaya, apa sih yang disukain dari boneka mampang begitu?” Kalimat terakhir Chalice membuat Yejina dan Kalesha tertawa terbahak-bahak. Chalice memang suka blak-blakan.

Mereka tetap melanjutkan konspirasi ‘Gisella dipelet Nadam’, ada-ada saja.

boneka mampang. | cr. https://pin.it/2YxPKCb

by @resjunhwang

--

--