Perjalanan Menjadi Seorang Google Certified — Associate Android Developer (AAD)

Lalu Naufal Azmi
5 min readJan 11, 2022

--

Halo gaes, pada kesempatan ini saya akan menceritakan sedikit perjalanan saya menjadi seorang Google Certified — Associate Android Developer (AAD) saat masih menjadi mahasiswa.

source: grow.google

Sebelum itu, kita perlu tau dulu nih apasih AAD itu?

Associate Android Developer atau yang biasa disebut AAD merupakan salah satu sertifikat yang diberikan google kepada android developer. Oleh karenanya sertifikat ini bersifat Internasional dan cukup diakui oleh banyak negara.

Kemudian, bagaimana sih cara mendapatkannya?

Untuk mengikuti tes sertifikasinya, teman-teman harus menyiapkan sekitar $149 USD untuk sekali tes. Namun teman-teman ga perlu khawatir, selalu ada jalan bagi orang-orang yang ingin berjuang untuk gratisan haha.

Oke, sekarang saya akan ceritakan cara saya mendapatkan sertifikasi ini secara gratis.

Awal mulanya ketika saya berada di semester 2, waktu itu saya nyoba buat ikut beasiswa yang diberikan Indosat Ooredo namanya IDCAMP. Saya memilih Learning Path Android dan waktu itu langsung belajar di Dicoding Indonesia. Alhamdulillah dengan bekal iseng tersebut saya dapat beasiswa lanjutan terus hingga kelas expertnya. Saat belajar di sana, saya sangat ingat waktu itu saya kewalahan ketika mempelajari tentang cara menghubungkan API dengan Android. Dari sinilah saya lanjut berangkat ke tahap selanjutnya.

Di tahap selanjutnya, saya mendapatkan email dari Dicoding untuk mendaftarkan diri menjadi seorang Fasilitator di Beasiswa AWS Cloud and Backend. Saya merasa ini merupakan hal yang saya cari-cari ketika saya berada di learning path Android. Saya ingin tau bagaimana cara kerja dari API tersebut. Akhirnya dengan modal iseng dan nekat saya cobalah daftar.
Saat itu saya diminta untuk menyelesaikan beberapa kelas terlebih dahulu sebagai bentuk seleksinya. Alhamdulillahnya lagi bisa lolos hingga tahap expertnya. Seneng banget waktu itu bisa ngebantu-bantu jawab di forum diskusi. Bisa dapat banyak ilmu juga dari diskusi orang lain. Ga hanya itu, kita juga dapet Kelas serta Dicoding Point yang bisa ditukarkan dengan berbagai macam reward di website Dicoding.

source : https://doc-04-84-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/pmsclmven18a0cct20j73f2ai93r1151/pq5pi1vq8347ohh7is0j6lg6i1r40j4n/1641370425000/03553239630252588425/02642807759471863362/1z48rHrgwAsBMrufDXweOTCT9_-0ftlXt

Sehabisnya menjadi fasilitator, saya memiliki keinginan untuk mengikuti kegiatan Bangkit biar dapet token sertifikasi AAD gratisan hehe. Tapi sayangnya saat itu saya masih semester 3 dan syarat untuk mengikuti program Bangkit minimal semester 5. Namun saya ga putus asa, saya cari lagi program belajar gratisan, eh nemu Kampus Merdeka Studi Independen. Di situ belajar lagi tuh Android di platform yang sama yaitu Dicoding. Ga terlalu banyak cerita sih kalau di kegiatan ini karena kelas Androidnya udah saya selesaikan sebelumnya di kegiatan Idcamp, jadi cuma renew sertifikat aja.

Nah, ketika di kampus merdeka. Saya baru sadar ternyata kita dapat belajar kelas Simulasi AAD. Di sanalah saya mulai pede buat nyobain tes AAD. Dengan modal pede, saya tukarkan Dicoding Point yang saya kumpulkan ketika menjadi Fasilitator dengan token exam AAD.

Ada beberapa hal juga yang perlu teman-teman perlu ketahui tentang exam AAD:
1. Ketika teman-teman gagal pada tesnya untuk yang pertama kali, kalian harus menunggu sekitar 14 Hari kemudian baru bisa mengikuti lagi tesnya dan harus membayar lagi.
2. Gagal ke dua kali, teman-teman harus menunggu sekitar 2 bulan dan harus membayar lagi.
3. Gagal ke tiga kali, teman-teman harus menunggu sekitar satu tahun dan harus membayar lagi.

Untuk informasi lainnya, teman-teman bisa langsung cek di Associate Android Developer FAQ.

Tentang Exam AAD

Pada tes sertifikasi AAD, teman-teman akan melewati dua tahap pengujian. Yaitu tes kemampuan dan tes interview. Untuk materi-materi yang harus dipelajari, temen-temen bisa cek di Study Guide nya.

Tes Kemampuan

Pada tes kemampuan ini, temen-temen bakalan dikasih sebuah projek yang setengah jadi. Kalian akan diminta untuk melengkapi projek tersebut sesuai dengan instruksi yang ada. Durasi pengerjaannya adalah 8 jam apabila kalian melebihi waktu tersebut maka submissionnya akan otomatis terkirim. 8 Jam mungkin terlihat seperti waktu yang lama, namun percayalah jangan pernah menyepelekan waktu haha. Terutama buat teman-teman yang baru pertama kali mencoba. Saya pun saat itu merasakan panik karena hingga 5 menit terakhir, projek saya masih memiliki bug. Namun saya masih mencoba untuk tetap tenang dan membaca alur kodenya. Di sisa 2 menit terakhir saya berhasil menemukan masalahnya dan memperbaikinya. Jadi buat kalian yang akan menghadapi tes ini, saya sarankan untuk tidak tergesa-gesa dalam mengumpulkan submissionnya.

Tes Interview

Nah, tes ini biasanya yang paling dikhawatirkan. Mengapa?
Karena wawancaranya harus pake bahasa inggris wkwk. Tapi teman-teman ga perlu panik. Saat ini tes interviewnya ngga langsung bicara sama orang dari google melainkan kita diminta untuk self record dan menjawab pertanyaan yang sudah di sediakan. Untuk self record di sini otomatis di rekam di websitenya, jadi ga perlu pusing mau record pake aplikasi apa. Di websitenya juga sudah ada fitur buat cek audio sehingga kalian juga ga perlu khawatir tentang audio kalian nantinya. Pertanyaan yang diberikan di sini ga bakal jauh-jauh dari apa yang teman-teman sudah kerjakan di tahap sebelumnya. Di sini temen-temen harus bisa meyakinkan bahwa projek di tahap sebelumnya itu adalah pure buatan temen-temen. Kemudian jika temen-temen bingung sedikit tentang bahasa inggris, kalian bisa pake google translate. Saya waktu itu juga menggunakan google translate untuk mencari beberapa kata. Oh iya, kalian ga harus mengambil tes ini setelah melakukan tes kemampuan. Temen-temen diberikan kesempatan sekitar kurang dari satu minggu setelah tes tahap pertama untuk mengambil tes tahap kedua ini.

Sebenernya setelah kedua tahap tadi, ada satu tahap lagi. Tahap itu disebut tahap Penantian hahaha. Kalian harus nunggu pengumumannya sekitar 2 minggu lebih. Tahap ini yang paling mengerikan menurut saya karena benar-benar dibuat ga bisa tenang selalu kepikiran.

Hingga Alhamdulillah, pada tanggal 08–12–2021 saya mendapatkan kabar baik mengenai kelulusan saya pada tesnya.

https://www.credential.net/66dc518f-778b-4c65-b1e6-1507b9f4d0ca

Setelah mendapatkan sertifikatnya, nama teman-teman akan ada di Directory Google Certified.

Benefit

  1. Peluang kerja lebih besar karena sertifikat ini bersifat Internasional. Siapa sih yang ngga kenal Google saat ini?
  2. Memiliki relasi berskala Internasional. Karena kita merupakan google certified maka kita mendapatkan privilege yang sama dengan AAD lainnya di luar sana. Sehingga ketika ada kegiatan ngumpul, kita ada kesempatan untuk bertemu dengan developer luar negri.
  3. Nama kita masuk ke Directory Google Certified, dengan masuknya nama kita di sana perusahaan-perusahaan lebih mudah dalam mencari google certified disekitar mereka.

Catatan: Artikel ini saya tulis bukan untuk menyombongkan diri. Masih begitu banyak orang yang belum memiliki sertifikat ini namun memiliki kemampuan lebih dari yang saya miliki. Saya harap artikel ini bisa membantu meningkatkan semangat teman-teman dalam mengejar cita-citanya sebagai Android Developer

--

--

Lalu Naufal Azmi

Hello, My name is Lalu Naufal Azmi. I'm a Software Engineer. You can follow me in Linkedin : linkedin.com/in/naufalazmi48