Hari Ke Lima, Jalan ke Kuala Lumpur bersama Mahasiswa UKM

Naufaldi Rafif Satriya
Naufaldi Note
Published in
12 min readJul 17, 2017

Assalamu’alaikum, tepat jari ini pada 15 July 2017 hari Sabtu, dimana saya sebagai seorang Developer pasti akan menghabiskan waktu untuk belajar pemrograman / maen game Dota 2. Namun, sepertinya rutinitas hari ini akan sedikit berbeda. Malah bisa dibilang bakal sangat berbeda dengan rutinitas setiap harinya.

KLCC Park

Ya, tentu saja alasan utamanya karena saya saat ini berada di Malasyia. Lebih tepatnya di Bangi, Selangor Malasyia untuk melakukan Student Exchange di Universiti Kebangsaan Malasyia. Nah, karena saya sudah ada di Malasyia. tentu saja, saat seperti ini tidak akan datang dua kali. Malah bisa dibilang, kesempatan seperti ini tak boleh disia-siakan untuk jalan-jalan atau mengelilingi daerah di Malasyia. Seperti di Ibu Kota Malasyia, Kuala Lumpur yang memiliki banyak sekali destinasi wisata.

Untuk destinasi wisata di Kuala Lumpur , saya menggunakan Trip Advisor. Sebuah platform untuk mengetahui destinasi mana saja di Malasyia yang akan dikunjungi. Akhirnya, saya membuat List mana saja yang akan saya kunjungi seperti :

  1. Twins Tower
  2. Taman Nasional Sipadan
  3. Museum Kesenian Islam
  4. KLCC
  5. Pusat Pengunjung Kerajaan Selangor
  6. Mall Pavilion
  7. Taman Burung
  8. Masjid Jami
  9. Masjid Putra Jaya
  10. Kuil Thean Hou

Namun, memang beberapa tempat sudah saya kunjungi. Seperti Twins Tower, KLCC dan Mall Pavilion. Ya, saya kunjungi bersama dosen saya Pak Jun, Galang, Fajrul yang sempat saya posting di cerita saya sebelumnya Hari Pertama Kuliah ICT Hingga Jalan-jalan ke Bukit Bintang.

Eh, ternyata yang di ACC hanya ada 4 tempat yang akan dikunjungi. Ya, saya sedikit bisa memahami karena pada hari ini yang akan pergi ke Kuala Lumpur ada 3 Kampus. Dengan jumlah orang yang banyak, maka untuk saling tunggu menunggu akan semakin tinggi. Para fasilitator yang hadir untuk menemani perjalanan kita ada 4 orang. Yaitu Fatin, Fauzan, Ain dan Niswah. Raja dan Mia tidak bisa datang untuk perjalanan karena mereka sedang ada acara sendiri.

Pagi hari ini, saya bangun sekitar pukul 06.00 untuk Sholat subuh dan tidur lagi karena memang badan ini masih ingin sekali untuk tidur. Kita pun janjian juga pukul 08.00 untuk sarapan dan jam 09.00 untuk berangkat. Namun, kenyataannya, saya dan afrizal berangkat untuk sarapan sekitar pukul 08.45 gara-gara sehabis sholat subuh tidur lagi(yang mana memang ini kebiasaan buruk yang susah untuk dihilangkan).

Setelah sampai disana, seperti biasa masih sepi. Seperti kita tahu sendiri bagaimana kebiasaan masyarakat kita, termasuk saya ketika janjian pukul 08.00 yang datang ya berkisar jam 09.00 yang mana kebiasaan sangat buruk ini harus dihilangkan, dan ya mahasiswa UKM sini sudah datang terlebih dahulu dari pada kami. Kami datang segera sarapan.

Fatin pun sampai bilang nak katanya jam 8 janjian dan semangat untuk datang tapi sudah hampir jam 09.00 tapi belum banyak yang datang. Karena ini berpengaruh juga untuk Bus UKM. Bus UKM disini datang setiap 30 menit sekali, sehingga kalau melewatkan pukul 09.00 maka kita akan menunggu Bus 30 Menit lagi. Ah, sungguh sial karena kita akan melambatkan pemberangkatan 30 Menit. Memalukan bukan?

Untuk sarapan hari ini, saya mencoba menu baru. Entahlah apa ini namanya. Namun kata Fatin dan Niswah, memang saya melakukan kesalahan karena mencampur roti ini dengan lauk yang berbeda. Alhasil 1.50 RM saya menghilang.

Segera setelah makan, waktu sudah hampir pukul 09.30 waktu malasyia, kami berbegas menuju Halte. Disana sudah menunggu pula beberapa mahasiswa UNSRI untuk segera berangkat menuju KTM UKM.

Akhirnya, yang ditunggu pun tiba. Sebuah bus UKM datang untuk bisa mengantarkan kami menuju KTM UKM yang selanjutnya akan membawa kami ke Statiun Train agar bisa menuju KL Sentral.

Burem Rek Fotonya!

Mahasiswa UIN Malang yang ikut dalam perjalanan hari ini adalah beberapa mahasiswa Fisika yang sepertinya semuanya ikut. Mahasiswa IT seperti Asmarani, Mbak Ade, Saya, Mas Darmawan, Afrizal dan Hilmi. Beberapa sedang tidak ikut karena memang mereka memiliki tujuan tersendiri atau sibuk dnegan urusan masing-masing.

Setelah itu, kami pun berhenti di KTM UKM lalu sambil berjalan menuju Statiun UKM agar membeli tokens yang akan mengantarkan kami menuju KL Sentral. Berbeda dengan yang kemarin, yang membeli di mesin. Kami memutuskan untuk membeli di Loket Manusia, bukan mesin untuk mempercepat pembelian. Karena sebab kami jumlahnya ada banyak.

Untuk Harganya 1RM dari Statiun KTM menuju KL Sentral.

LRT dari UKM ke KL Sentral

Perjalanan di Mulai

Kami pun segera menuju ke dalam Kereta ketika kereta sudah sampai. Nah, tapi perlu di ingat bahwa kereta dalam bahasa melayu artinya adalah “Car” , sedang disini menyebutnya adalah LRT kalau tidak salah. Sedangkan perjalanan LRT dari Statiun UKM hingga KL Sentral memakan waktu kurang lebih 45 Menit dengan melewati 4–5 Statsiun kalau tidak salah.

Kebetulan karena weekend , saya dan beberapa teman-teman pun memutuskan untuk berdiri karena memang tidak ada tempat duduk yang tersisa. Kalau pun ada, pasti akan dipakai oleh wanita terlebih dahulu. ya, walaupun berebeda negara, tetapi masih ada sedikit banyak adat yang sama di negera ini dengan Indonesia.

Sesampainya di KL Sentral, rupanya kami harus menunggu Rombongan Ain. Sebab, rombongan Ain dan anak fisika sedekit terlambat yang seharusnya jam 9.30 ikut berangkat, mereka tidak bisa ikut berangkat. Mau tak mau , kami harus menunggu hingga pukul 11.20 , Molor lagi dari jadwal yang ada. Sehingga kami dipersilahkan untuk jalan-jalan di KL Sentral yang mana memang disana itu ada berbagai tempat seperti Mall serta Toko di dalam Mall yang menjual beraneka ragam kebutuhan.

Suasa Mall KL Sentral

Saya , Afrizal dan Mas Darmawan pun berangkat untuk melihat lihat , ya tak akan membeli karena kita tau kalau harga Mall itu sangat mahal dari pada di tempat lain. Peristiwa paling menarik adalah disini. Bahwa kami menemukan KTX Untuk Malasyia. Seperti yang kita tahu bahwa Malasyia juga membangun MRT, jika pemerintahan kita membangun bersama dengan China. Maka, MRT Malasyia akan bekerjasama dengan Korea Selatan. Saya sendiri baru tau jika Korea Selatan mampu untuk membangun MRT seperti China dan Jepang.

Kita masuk ke dalam dan mencoba melihat — lihat bagaimana teknologi yang di miliki malasyia. Sayangnya, saya sendiri tidak memfoto secara detail spesifikasi MRT yang dimiliki oleh malasyia ini. Yang jelas, kecepatannya berkisar diantara 350 -380 KM/H.

Sesudah itu, kami terus berjalan menyusuri setiap toko. Seperti melihat baju-baju di Adidas yang harganya gila-gila hingga ke sebuah toko elektronik. Tak tanggung-tanggung , saya mencoba bagaimana rasanya menggunakan perangkat Apple paling baru yaitu MacBook Touch Bar. Hm.. rasanya menyenangkan untuk menggunakan produk Apple memang. Saya sendiri menjadi lebih bersemangat untuk menggunakannya.

Royal untuk Sport, Harvey Normal untuk Elektronik

Setelah itu, waktu menunjukkan hampir 11.20 , kami segera memutuskan untuk kembali ke lokasi yang telah dijanjikan.

Segera saja kami berkumpul untuk membeli token lagi. Namun, rencannya kami ingin membeli Kartu seperti teman-teman UKM sehingga tidak perlu membeli token lagi, cukup menggunakan Kartu, sama seperti kartu KRL Jakarta. Tinggal topup / isi ulang. Lebih praktis. Namun, sayangnya harga kartunya berkisar 20–30RM tanpa isi. Sehingga, kami rasa harganya tak sebanding. Sebab , kami di Malasyia hanya 30 Hari. Waktu yang cukup sedikit.

Enggak Boleh Hilang

Kami membeli perjalanan dari KL Sentral menuju KLCC menggunakan Monorail dengan harga 2.10RM. Untuk mempercepat waktu, kami membeli secara kolektif sekitar 5–10 Anak. Berbeda dengan LRT yang mesinnya maksimal membeli 5 Anak, di Mesin penjualan Monorail bisa sampai 10 anak.

Selesai membeli, kami sgera menuju tempat Monorail kami, karena jalur monorail ada banyak. Untuk ada temen-temen UKM yang sudah hafal wilayah Kuala Lumpur yaitu Fauzan dan Ain. ya sedangkan si Fatin dan Niswah tidak begitu hafal wilayah Kuala Lumpur, karena saya dengar si Fatin aslinya di Selangor dan si Niswah jarang keluar rumah.

Perjalanan terasa sangat cepat,tetapi saya bisa melihat banyak pemandangan indah perkotaan di Malasyia. Paling saya kagumi adalah Tata Kota dari wilayah ini yang sangat bagus. Sehingga tampak lebih bersih dan Indah.

Bukan hanya itu, terlihat diberbagai sudut pembangunan yang terus menerus digalakkan oleh pemerintahan Malasyia itu sendiri. Seolah olah kota ini tak pernah mati dari pembangunan.

Suanasa Stasuin Pasar Seni
Pasar Seni

Pasar Seni

Setelah sampai di Pasar Seni, kami segera turun dan berangkat menuju Pasar Seni. Tempat pemberhentian pertama kami. Tempat ini sesuai dengan namanya adalah Pasar untuk menjual berbagai macam pernak-pernik yang bisa digunakan untuk oleh-oleh bagi teman-teman.

Setelah sampai disana, kami melihat barang-barang yang ada. Ternyata disini juga bisa menawar harga. Ada Baju, Gantungan Kunci, Gelang, Makanan hingga alat rumah tangga. Bahkan Tas pun juga ada. Bisa menjadi salah satu tempat untuk membeli oleh-oleh kepada Keluarga.

Suasana Pasar Seni

Namun, disini kami tidak belanja, hanya untuk sekedar melihat-melihat yang insya allah saya dan teman-teman akan belanja untuk oleh-oleh sekitar minggu ke 3.

Selanjutnya kami melanjutkan perjalan dengan berjalan kaki dari Pasar Seni menuju Dataran Merdeka. Saya tak begitu paham seperti apa Dataran Merdeka, namun tempat ini memiliki Spot yang Bagus untuk foto dan selfie tentu saja. Perjalan ditempuh pun tidak jauh. Sambil jalan saya mengambil beberapa foto / kondisi wilayah Kuala Lumpur hingga melewati beberapa bangunan tua seperti Kota Tua di Jakarta.

Ketika berada diperjalanan, saya akui tempat perjalanan pun begitu indah, rapi dan bersih. Seolah olah bukan kawasan Asia apalagi Malasyia. Berada di tempat lain yang penuh dengan bangunan yang sederhana namun berkelas. Bukan hanya itu saja, lokasinya memiliki beberapa denah sehingga tidak akan membuat para turis tersesat.

Perjalanan Penuh dengan Suasana yang mengasikkan

Dataran Merdeka

Tertawa dan bercanda bersama teman-teman dari kampus UIN Malang, UNSRI dan UKM sendiri selalu kami lakukan, dari percandaan antara cinta lokasi Niswah dengan Udin dan saya dengan Niswah selalu menjadi topik hangat. Apalagi candaan saya yang masih muda ini lebih cocok dipanggil Adek dari pada dipanggil Mas. haha

Dataran Merdeka

Dataran merdeka ini akan ramai jika sudah hari kemerdekan Malasyia pada akhir Agustus, makanya disini banyak sekali bendera Malasyia yang telah dikibarkan. Bukan hanya banyak sekali bendera Malasyia yang berkibar, tetapi banyak Turis-turis disini yang cantik-cantik. haha , sungguh pemandangan yang mengetarkan Iman dan Hati.

Nah, berikut ini beberapa foto terbaik yang kami ambil ketika kami berada di Dataran Merdeka, semoga bisa menjadi referensi temen-temen ketika kelak nanti di Dataran Merdeka :

Friend Zone

Sampai-sampai, kami harus menunggu beberapa menit untuk mencari teman kami yang keasyikan foto karena waktu menunjukkan sudah siang dan waktunya Sholat Dhuhur, kami makan di Pasar Seni, ternyata di Indoornya pasar seni ada juga jualan dan tempat makan yang bisa dibilang seperti di Jakarta. Makanan paling murah yaitu 6RM, Makan Ayam.

Ayam dan Es Teh

Jujur saja, makanannya bagi lidah saya tidak begitu enak. Sehingga saya pun tidak begitu berselera. Namun, tetap saya habiskan karena hargnya 6RM sendiri. Ayamnya tak berasa ayam bagi saya. haha , maklum orang desa mungkin tak cocok makan makanan seperti ini.

Ketika makan, tak terasa saya berjumpa dengan salah satu anak PPI Malasyia cabang UKM. Namun, saya tak begitu ngobrol banyak. Mas Darmawan yang lebih akrab mengobrol dengan beliau. Saya setelah makan sgera bergegas untuk sholat. Suraunya berada di atas lantai sendiri dari ruangan ini, sehingga harus melewati tangga darurat untuk bisa sampai.

Setelah Sholat, kami segera melanjutkan perjalanan. Tentu saja ketika menemukan tempat / spot yang bagus untuk foto, kami tak lupa untuk foto.

Twins Tower dan KLCC Park

KLCC Park

Sekarang perjalanan kami akan menuju Twins Tower dan KLCC. yah, walau sudah pernah berada di Twins Tower dan KLCC, namun bagi saya sendiri berjalan dengan banyak teman lebih baik dari pada sedikit teman. Lebih menyenangkan dan asyik. Apalagi bersama teman-teman dari UKM.

Twins Tower dan KLCC Park

Setelah puas, kami menuju ke KLCC Park. Nah, karena saya sendiri belum pernah kesini. Jadi ini pertama kalinya. Tak rugi benar untuk ikut jalan-jalan. Karena selain pemandangan yang bagus (Taman) juga Mall yang mewah (Dengan harga bisa 10x lipat dari pada Pasar Seni), juga ada banyak sekali tempat yang bagus.

Welfie Emang Asyik

Selain itu ada tempat minum gratis disini. Semacam Free Water di Bandara atau di Fakultas(Water Cooler) tapi tak tahu namanya. Jadi kalau haus bisa minum dari sini sepuasnya. haha

Pulang dan Makan BBB

Temen-temen UBL mau pulang nih

Karena waktu menunjukkan sore hari dan teman-teman, saya sendiri juga cape. Kami pun memutuskan untuk pulang. Namun, beberapa teman kami ada yang mengingankan untuk terus melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami pun berpisah. Ada yang pulang ada yang juga tetap di KL dan mengunjungi tempat lain.

Akhirnya , rombongan kami segera memutuskan untuk pulang. Namun, sebelum pulang ke Kollej , kami makan dulu di makanan asli Thailand, sungguh enak dan nikmat sekali makan disana. Harganya pun tidak mahal, tidak sampai 10RM kalau tidak salah.

Foto Bareng di BBB Tomyang

Namanya BBB Tomyang yang ada di Bangi (alamat)

Makan Tomyang Daging

Makan bersama itu menjadi akhir hari itu bersama kami. Sehingga kami bisa pulang dalam perasaan senang dan bahagia sebab kami telah berjalan-jalan dengan asyik.

--

--