Mie Ayam.

Ana, painter of the night.
2 min readFeb 8, 2024

--

“Kana, lu mau mie ayam apa ketabrak?”

“HAH?”

“Mie ayam apa ketoprak? Hahahaha.”

“Lu ngomong apa si ga jelas, monyet.”

“Lah? Itu gue tanya Kana cantik, mau mie ayam apa ketoprak?”

Kana yang malas menaggapi candaan Saga, langsung menghampiri penjual mie ayam di kantin tersebut dan langsung memesan untuknya dan Saga.

“Bu, Mie ayam dua, ya. Satunya ngga pakai sayur buat Saga, satunya pakai sayur banyakin buat Kana ya, Bu. Itu punya Saga siram aja pakai cabe yang banyak.”

“Jangan, bu. Punya Kana aja itu sayur semua gak usah dikasih ayam.“

Ibu kantin yang mendengar pertikaian antara Kana dan Saga hanya bisa tertawa sambil menyiapkan pesanan mereka berdua. Setelah pesanan selesai, Ibu kantin tersebut segera mengantarkan makanan ke meja di mana Kana dan Saga sudah menunggu. Kana dan Saga pun mulai makan dengan lahap sambil sesekali bergurau dan tertawa cukup kencang.

“Kana, buka mulutnya, pesawat mau masuk nih.” Saga yang berniat untuk menyuapi Kana itu menyiapkan mie ayam di atas sendok dan mendekatkannya ke wajah Kana. Kana yang terkejut lantas menepis tangan Saga pelan dan hampir menjatuhkan sendok yang dipegang Saga.

“Eh, gak usah suap-suap ya! Gue malu banget, gila.” Kana dan Saga pun kembali saling bergurau dan tertawa dengan lepas.

Sementara, dari ujung kantin Bian sudah berdiri sambil menggelengkan kepalanya saat melihat Kana yang meminta jadwal rapat ditunda itu tengah asik makan bersama seseorang yang tak lain juga adalah sahabatnya. Bian dengan perasaan marah dan kesal itupun bergegas meninggalkan kantin dan pergi kembali ke kelas. Di satu sisi, Bian kesal karena Kana mengesampingkan rapat yang penting untuk makan berdua dengan Saga dan di sisi lain ada hal yang tak biasa mengganggu perasaan Bian. Bian tidak benar-benar bisa menjelaskan apa yang ia rasakan, namun, hal itu mirip sekali dengan perasaan cemburu seorang yang melihat kekasihnya dekat dengan orang lain.

--

--

Ana, painter of the night.
0 Followers

ꔫ • dan ketika malam merenggut paksa keramaian dari sisimu, aku akan membersamai bulan melawan kesepian untukmu.