Night at Seine

Sunny Pwark
3 min readAug 6, 2023

--

—Under My Control

Sebuah mobil Ferrari baru saja berhenti tepat di depan lobby hotel, mereka jadi pusat perhatian sekarang. Pengemudi di dalam keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Arlo. Namun langkahnya terhenti ketika di jok mobil terdapat buket bunga mawar pink, Arlo menatap ke arah Elton yang tersenyum kecil lalu menutup pintu mobil. Ia kembali ke kursi kemudinya lalu menancap gas meninggalkan lobby hotel dan orang-orang disana.

"Terimakasih banyak bunganya." Ucap Arlo.

"Sama-sama. Saya tidak tahu bunga apa yang kamu suka jadi saya beli bunga mawar." Ucap Elton.

"Sebenarnya aku suka bunga lily."

"Noted." Arlo menaikkan sebelah alisnya.

"Kita mau kemana sekarang?" Tanya Arlo.

"Ada tempat yang mau kamu kunjungi?" Arlo mendelikkan bahunya, iq bingung harus kemana sekarang.

"Any recommend?"

"How about going to Arc de Triomphe? Lalu kita ke Seine river untuk naik cruise Bateaux Parisiens, pelayarannya di mulai jam 8 sekarang masih jam enam." Arlo menyukai ketika pria jangkung itu bicara bahasa Prancis dengan logat prancisnya.

"Arc de triomphe itu bangunan yang kotak ya?"

"That's right. Itu di depan sana." Elton meminggirkan mobilnya lalu mereka keluar dari mobil bersama.

"Biar aku ambilkan foto." Arlo menyerahkan ponselnya pada Elton lalu Elton memotret beberapa foto, ia tersenyum melihat hasilnya.

"Bagus gak?" Tanya Arlo.

"Bagus, your smile is always beautiful." Puji Elton, Arlo tersenyum kecil, jantungnya sekarang berdetak lebih cepat akibat pujian itu.

"Thank you."

"Let's move, mau beli makanan atau sesuatu?" Sepanjang mereka berjalan, banyak cafe, restoran ataupun toko-toko di area Place de l'Étoile.

"Croissant?" Celetuk Arlo tiba-tiba.

"Let's go." Elton menarik tangan Arlo masuk ke dalam toko yang menjual berbagai macam roti dan pastry.

"Deux croissant au…. Mau rasa apa?" Tanya Elton menoleh pada Arlo.

"Coklat."

"Un Chocolate, un originale." Dan dua croissant sekarang ada di tangan mereka, menikmati Croissant langsung di negaranya sambil berjalan-jalan di spot yang populer di paris adalah hal yang menakjubkan.

"Mau coba yang original?" Tawar Elton.

"Boleh?" Elton mengangguk lalu menyodorkan croissantnya, Arlo mengigitnya dan merasakan manis dan lembut. Memang croissant asal negaranya lebih enak.

"Mau coba yang coklat?"

"Boleh." Arlo menyuapi Elton croissantnya.

Puas melihat Arc de triomphe mereka menuju spot berikutnya yaitu sungai Seine, Elton menyewa satu kapal ferry yang berlayar sepanjang sungai Seine. Kebetulan hari itu tidak begitu ramai turis. Satu kapal hanya berdua menikmati gemerlap malam kota paris dengan spot menara Eiffel yang sangat dekat.

"Look at here." Pinta Elton, ia memotret Arlo dengan kamera ponselnya. Foto yang pas dengan latar belakang menara Eiffel.

Puas berfoto, mereka saling terdiam satu sama lain menikmati suasana malam paris dari dek kapal. Arlo bisa sedikit melupakan masalahnya begitu pula Elton.

"saya dengar kamu dapat tawaran dari Vogue." Ucap Elton, Arlo tersenyum kecil.

"Iya, tapi kayaknya cuma mimpi aja." Arlo menghembuskan nafasnya, ada sedikit kepulan asap karena cuaca cukup dingin malam itu. Arlo melepas jaketnya lalu menyampirkannya pada pundak Arlo.

"Eh… nanti kamu kedinginan." Ucap Arlo, Elton tersenyum kecil.

"Saya sudah biasa di suhu seperti ini, saya lahir di paris dan besar disini. Lagipula saya pakai baju cukup panjang." Ucap Elton.

"Terimakasih."

"Soal vogue, saya pastikan kamu pergi ke amerika bulan ini." Ucap Elton sukses membuat Arlo kaget.

"Maksudnya?"

"Tawaran vogue untuk kamu tetap berjalan, saya yang akan tangani kamu. Jadi jangan khawatir, saya tidak suka kamu sedih." Elton mengusap pipi Arlo yang dingin akibat suhu di luar, Arlo meraih tangan Elton di pipinya.

"Terimakasih banyak." Elton tersenyum, mereka terdiam untuk beberapa saat sampai Elton memajukan kepalanya dan Arlo menutup matanya, bibir mereka saling bertaut. Hanya ciuman bisa dengan durasi cukup lama dan terasa manis. Elton melepas ciumannya dan Arlo memalingkan wajahnya yang memerah malu.

--

--