Routing Statis dan Dinamis

Nugroho Wahid febriyanto
17 min readNov 23, 2022

Dalam dunia jaringan komputer, sebuah komputer/host hanya bisa berkomunikasi dengan host lain yang terletak dalam satu jaringan yang sama. Secara default, mereka tidak bisa berkomunikasi dengan jaringan komputer lain.

Lalu bagaimana jika terdapat paket yang harus dikirimkan/ditujukan untuk komputer pada jaringan lain ? Untuk menangani permasalahan tersebut, maka digunakanlah routing.

Dikutip dari webopedia, Routing merupakan suatu proses memindahkan paket data dari sumber ke destinasinya. Proses ini bisa terjadi untuk berbagai jenis network, mulai dari internet hingga telepon. Tentunya, yang paling terkenal adalah outing untuk packet-switching network, yaitu digunakan untuk internet.

Perbedaan antara Routing dan Router

Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Sedangkan Router adalah perngakat keras dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang mempunyai protocol sama. Dengan kata lain routing itu konfigurasinya (berupa perangkat lunaknya) sedangkan router adalah alatnya (perangkat kerasnya)

Cara kerja Routing

Dikutip dari Cloudflare, routing secara khusus bekerja dengan merujuk pada table routing internal dalam membuat keputusan tentang bagaimana merutekan paket disepanjang jalur jaringan yang diminati.

Tabel routing bertugas mencatat jalur-jalur yang harus diambil paket untuk mencapai setiap tujuan. Dalam proses routing ini perangkat keras router bekerja sebagai gawai aktif yang bekerja dengan cara menerima paket internet, membaca header, memeriksa alamat tujuan, menentukan jalur mana yang harus dilalui, dan ke mana tujuan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.

Proses routing dilakukan dengan tiga jenis routing dan dua jenis algoritma routing. Hal ini dilakukan berdasarkan administrator jaringan secara manual dalam menyiapkan tabel perutean statis. Hal ini pada dasarnya bertugas untuk mengatur rute yang diambil oleh paket data internet di seluruh jaringan.

Jenis jenis routing

1. Default Routing

Default route adalah jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tetapi tidak dapat di routing table router yang disinggahi. jika terdapat default route yang diset pada router tersebut, maka peket tersebut akan mengikuti rute default yang telah di terapkan.

biasanya default route didefinisikan dengan alamat : 0.0.0.0/0

penggunaan default route

Default route digunakan untuk melakukan routing terhadap banyak ip yang tidak memungkinkan untuk dimasukkan satu per-satu.

Kelebihan :

  • konfigurasi yang cukup simple.cukup memasukkan 1 perintah maka semua route akan dapat dilewati.

Kekurangan :

  • Terdapat routing yang tidak diperlukan, karena default route kemungkinan semua router akan menerima routing yang tidak diperlukan.hal ini dapat menaikkan penggunaan hardware dan membuat router menjadi lebih lemot/lelet.

Konfigurasi default route

Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.2.1

Dimana 0.0.0.0 0.0.0.0 mempunyai arti kemana saja melalui gateway 192.168.2.1

2. Statis Routing

Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasi satu persatu oleh administrator jaringan. Kelebihan dari static routing adalah lebih aman serta tidak memutuhkan sumber daya yang besar.

Kelebihan :

  • Tingkat keamanan yang lebih baik.
  • Proses routing diawasi dengan mudah.
  • Manajemen penghalangan dilakukan dengan lebih mudah.
  • Jika terjadi kesalahan routing maka akan bisa terdeteksi dengan lebih mudah.

Kekurangan :

  • Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  • Rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data secara manual
  • Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi tentang router yang tersambung di dalamnya
  • Administrasi cukup rumit dibanding dynamic routing, terlebih jika ada banyak router yang dikonfigurasikan secara manual
  • Jika ada satu router yang mengalami kerusakan, maka jaringan akan terhenti karena static route tidak akan memperbaharui informasi dan tidak menginformasikan ke router yang lain

Konfigurasi Routing Statis

Router(config)#int se2/0

Router(config-if)#ip add 20.20.20.2 255.255.255.0

Router(config-if)#no sh

Router(config-if)#ex

Keterangan dalam setiap perintah :

  • Perintah en atau enable digunakan utuk mengaktifkan router atau user EXEC mode
  • Perintah conf t atau configure terminal digunakan untuk konfigurasi terminal atau privilege EXEC mode
  • Perintah Int fa atau interface fastethernet digunakan untuk mengkonfigurasi atau masuk ke port fastethernet
  • Perintah Int se atau interface serial digunakan untuk mengkonfigurasi port serial
  • Perintah Ip add atau ip address digunakan untuk menambahkan ip address
  • Perintah no sh atau no shutdown digunakan untuk menghidupkan port yang telah di konfigurasi Ip address
  • Perintah ex atau exit digunakan untuk keluar dari port yang di konfigurasi

Setting routing table

Setelah melakukan konfigurasi penambahan ip maka titik merah akan berubah menjadi hijau namun untuk sesama komputer tidak bisa terhubung dikarenakan belum di konfigurasi routing statis nya, berikut ini merupakan konfigurasi routingnya

Router 1

R1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2

R1(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 10.10.10.2

R1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 10.10.10.2

Penjelasan

Dalam routing statis terdapat 3 komponen yang harus dirouting

  • Network dimana diisi dengan network tujuan contohnya 192.168.2.0
  • Netmask dimana mengikuti networknya
  • Next hop dimana ini disini denga nip serial terdekat atau kata lainnya jika mau kemana maka akan lewat mana.

3. Dinamis Routing

Routing Dinamis (Dynamic Routing) adalah jenis router yang mampu membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung.

Berkebalikan dengan routing statis, routing dinamis memiliki protokol routing yang akan mengatur router secara otomatis untuk saling berkomunikasi dengan memberikan informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Informasi ini digunakan untuk membangun dan memperbaiki table routing-nya.

Kelebihan

  • Cocok untuk jaringan dengan cakupan yang lebih luas
  • Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
  • Jalur ditentukan secara otomatis oleh system
  • Tetap aman apabila ada suatu jaringan yang rusak
  • Bila ada penambahan network baru, maka tidak perlu semua router dikonfigurasi. Hanya router yang berkaitan saja

Kekurangan

  • Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui IP Table
  • Membutuhkan bandwith yang lebih besar
  • Membutuhkan RAM yang lebih besar agar dapat menentukan jalur terbaik saat terjadinya down

Ada berbagai macam protokol routing dinamis, seperti:

  • RIP (Routing Information Protocol)
  • IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
  • OSPF (Open Shortest Path First)
  • EIGRP
  • BGP (Border Gateway Protocol)

RIP

(Router Information Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.

RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.

Version RIP

  • RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
  • RIPv2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
  • RIPng

Kelebihan RIP

  • Menggunakan metode Triggered Update.
  • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
  • Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
  • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan

  • Jumlah host Terbatas
  • RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
  • RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
  • Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
  • Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
  • Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
  • Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.

Konfigurasi

R1(config)#router rip

R1(config)#version 2

R1(config)#network (192.168.2.0) — directly connected network

R1(config)#network (192.168.3.0) — directly connected network

IGRP

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100.

IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.

Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun.

Isi dari informasi routing adalah: * Identifikasi tujuan baru, * Mempelajari apabila terjadi kegagalan.

IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah: * Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek * Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda * Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar

Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite Metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability.

Operasi IGRP

Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.

Tujuan IGRP

  • Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
  • Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
  • Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
  • Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
  • Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
  • Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
  • Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.

Perubahan IGRP

Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging external route untuk setiap route yang berasal dari: * Routing protocol non EIGRP. * Routing protocol IGRP dengan AS number yang sama.

Konfigurasi

R1(config)#router igrp 10

R1(config)#network (192.168.2.0) — directly connected network

R1(config)#network (192.168.3.0) — directly connected network

OSPF

OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal

Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dapat dilihat pada Gambar 8.1, topologi tersebut dibagi menjadi 3 area yaitu area 1 yang ditandai dengan warna hijau. Area 0 atau bisa disebut dengan backbone area, dimana semua pertukaran data atau table routing terjadi pada area ini, dalam topologi ini ditandai dengan warna merah, menghubungkan router 2 dan router 3. Kemudian area 2 yang ditandai dengan warna biru. Jumlah area dalam topologi tidak hanya terbatas 3 area saja, bisa kurang ataupun lebih menyesuaikan dengan kebutuhan dalam jaringan. Jika area yang digunakan hanya satu maka disebut dengan single area, jika lebih dari satu maka disebut dengan multi area

Cara Kerja OSPF

Dalam menjalankan pertukaran informasi routing, OSPF akan membentuk sebuah komunikasi dengan router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga.

Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol.

Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point.

Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protokol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.

Namun uniknya cara kerja Hello protocol pada OSPF berbeda-beda pada setiap jenis media. Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai berikut:

· Broadcast Multiaccess

Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya. Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR).

· Point-to-Point

Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.

· Point-to-Multipoint

Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya. Pesan-pesan routing protocol OSPF akan direplikasikan ke seluruh jaringan Point-to-Point tersebut. Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF juga dikirimkan menggunakan alamat IP multicast. Tetapi yang membedakannya dengan media berjenis broadcast multi-access adalah tidak adanya pemilihan Designated dan Backup Designated Router karena sifatnya yang tidak meneruskan broadcast.

· Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)

Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja. Contoh dari media ini adalah X.25 dan frame relay yang sudah sangat terkenal dalam menyediakan solusi bagi kantor-kantor yang terpencar lokasinya. Di dalam penggunaan media ini pun dikenal dua jenis penggunaan, yaitu jaringan partial mesh dan fully mesh. OSPF melihat media jenis ini sebagai media broadcast multiaccess.

Namun pada kenyataannya, media ini tidak bisa meneruskan broadcast ke titik-titik yang ada di dalamnya. Maka dari itu untuk penerapan OSPF dalam media ini, dibutuhkan konfigurasi DR dan BDR yang dilakukan secara manual. Setelah DR dan BDR terpilih, router DR akan mengenerate LSA untuk seluruh jaringan. Dalam media jenis ini yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki koneksi langsung ke seluruh router tetangganya. Semua traffic yang dikirimkan dari router-router neighbour akan direplikasikan oleh DR dan BDR untuk masing-masing router dan dikirim dengan menggunakan alamat unicast atau seperti layaknya proses OSPF pada media Point-to-Point.

Karakteristik OSPF

Protokol Routing OSPF memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Merupakan link state routing protocol, sehingga setiap router memilikigambaran topologi jaringan.
  • Menggunakan Hello Packet untuk mengetahui keberadaan router tetangga(neighbor router).
  • Routing update hanya dikirimkan bila terjadi perubahan dalam jaringan dandikirim secara multicast.
  • Dapat bekerja dengan konsep hirarki karena dapat dibagi berdasarkan konsep area.
  • Menggunakan cost sebagai metric, dengan cost terendah yang akan menjadimetric terbaik.
  • Tidak memiliki keterbatasan hop count tidak seperti RIP yang hanya bisamenjangkau 15 hop count.
  • Merupakan classless routing protocol.
  • Secara default nilai Adminsitrative Distance 110.
  • Memiliki fitur authentication pada saat pengiriman routing update.

Kelebihan Dan Kekurangan OSPF

Kelebihan OSPF:

  • OSPF menggunakan pembagian jaringan berdasarkan konsep area-area.
  • Konsep jaringannya yang hirarki, sehingga membuat proses update informasinya lebih termanajemen dengan baik.
  • Adanya Convergence, dimana router akan menerima informasi dari router lain yang bertindak sebagai tetangganya, sehingga pada akhirnya seluruh informasi yang ada dalam sebuah jaringan dapat diketahui oleh semua router yang ada dalam jaringan.
  • Sistem update informasi routing yang cukup teratur.
  • OSPF menghemat penggunaan bandwitdh jaringan.
  • OSPF menggunakan cost sebagai metric.

Kekurangan OSPF:

  • Membutuhkan basis data yang besar.
  • Mengkonsumsi banyak resource .
  • Membutuhkan perencanaan dalam mendesain dan mengimplementasikannya dalam jaringan.

Konfigurasi

· Router ospf (Ospf Process ID)

· Network (network id) (wildcard) area x

R1(config)#router ospf 100

R1(config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 1

Penjelasan

· Ospf process id = 100

· Network id = 192.168.2.0

· Wildcard = 0.0.0.255

· Area = 1

Kesimpulan

Jadi Open Shortest Path First adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :

Hello packet untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga router OSPF. Database Description (DBD) untuk mengecek singkronisasi database antar router. Link-State Request (LSR) meminta spesifikasi link-state records antara router satu dengan yang lain. Link-State Update (LSU) mengirimkan permintaan spesifikasi link-state records. Link-State Acknowledgement (LSAck) menerima paket link-state.

OSPF juga merupakan prorokol routing yang memiliki fitur dan kemampuan yang cukup hebat khususnya untuk jaringan internal sebuah organisasi atau perusahaan. Dibandingkan dengan RIP dan IGRP, yang sama-sama merupakan routing protokol jenis IGP (Interior Gateway Protocol), OSPF lebih powerful, skalabel, fleksibel, dan lebih kaya akan fitur.

EIGRP

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain.

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain. EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunakan dua tipe routing protocol,yaitu Distance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.

Konfigurasi

R1(config)#router eigrp 10

R1(config)#network 192.168.2.0

R1(config)#network 20.20.20.0

R1(config)#no auto-summary

BGP

BGP adalah sebuah protokol routing untuk pertukaran informasi antar autonomous system. autonomous system merupakan sebuah jaringan atau kelompok jaringan berada pada satu administrasi jaringan . BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet ( ISP ). Jaringan pelanggan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP ) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan terhubung ke ISP , dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan ISP rute . Ketika BGP digunakan antara sistem otonom ( AS ), protokol ini disebut sebagai BGP Eksternal ( EBGP ) . Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS , maka protokol disebut sebagai Interior BGP ( IBGP ).

Routing BGP (Border Gateway Protokol) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan oleh ISP besar atau pun kecil untuk perbaikan. Dan hasilnya device yang berbeda pada jaringan dapat saling berhubungan, dan konfigurasinya lebih mudah jika dibandingkan routing static atau lebih tepatnya kita dapat menghemat waktu lebih banyak.

Karakteristik

  • Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router.
  • Perubahan table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
  • Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.
  • Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.
  • BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
  • Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.
  • Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
  • Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel.
  • BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain

Mengapa BGP?

BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng-advertise).

Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah menyulitkan.

Hubungan BGP Neighbor

Arisitektur Internet sebenarnya tersusun atas AS-AS yang saling terkoneksi. Router yang berkomunikasi langsung melalui BGP dikenal sebagai BGP speaker. Beberapa BGP speaker dapat ditempatkan pada AS yang sama atau AS yang berbeda. Dalam masing-masing AS ini, BGP speaker berkomunikasi satu sama lain untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network berdasarkan set-set policy yang dibangun dalam AS-AS.

Version

BGP Version 1

  • Ukuran message 8–1024 byte.
  • Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan arah yang diambil oleh informasi routing.
  • Lima kemungkinan field Direction: Up, Down, Horizontal, EGP-derived information, Incomplete

BGP versi 2

  • Ukuran message 19–4096 byte.
  • Menghilangkan konsep up, down, dan horizontal di antara AS-AS
  • Menambahkan konsep path-attribute.

BGP versi 3

  • Ukuran message 19–4096 byte
  • Mengklarifikasi prosedur pendistribusian rute-rute BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS.
  • Meningkatkan restriksi terhadap penggunaan path attribute Next-hop

BGP versi 4

  • Ukuran message 19–4096 byte.
  • Path atribute AS telah dimodifikasi sehingga set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS individual
  • Inter-AS Metric path attribute telah didefinisikan ulang sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute.
  • Local preference path attribute ditambahkan.
  • Aggregator path attribute ditambahkan.
  • Dukungan untuk CIDR (Classless Inter Domain Routing)

AS Number (ASN)

ASN merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS-AS. Nomor ini diatur oleh ARIN (Autonomous Number from The American Registry for Internet Numbers). Kondisi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nomor AS: * Unique Routing Policy * Multi-homed Site

AS-Path

Setiap kali sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan diberi ‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS number) dari router yang menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu AS ke AS lain sehingga membentuk sebuah alur atau path (AS-Path). Kegunaan AS-Path: * Memberikan penelusuran diagnostik terhadap routing dalam sebuah network. * Merupakan salah satu nomor metric yang menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar” melalui BGP dimasukkan ke dalam tabel routing IP. * Memungkinkan untuk melakukan routing policy, misalkan ketika kita ingin mengambil rute tertentu.

BGP Message

  • Open: untuk membuat koneksi BGP di antara 2 sistem BGP
  • Update: untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network.
  • KeepAlive: untuk menetapkan apakah sebuah link atau host fail atau tidak lagi eksis.
  • Notification: dikirim ketika kondisi error terdeteksi; menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di antara sistem-sistem BGP akan ditutup.

Konfigurasi

R1(config)#router bgp 100

R1(config)#neighbor 20.20.20.2 remote-as 200

R1(config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0

Penjelasan

  • router bgp 100 membuat AS BGP dengan nomor 100
  • neighbor 20.20.20.2 remote-as 200 mendaftarakan ip address dari interface router tetangga yang terhubung langsung dengan router AS yang diset 200
  • network 192.168.2.0 255.255.255.0 menentukan network address yang diadvertise oleh BGP

Berikut ini merupakan table perbedaan antara routing statis dengan dinamis

Routing statis

  • Table routing dibuat dan dihapus secara manual oleh administrator
  • Lebih bagus digunakan untuk jaringan skala kecil
  • Tidak banyak membutuhkan resource
  • Lebih aman
  • Tidak menggunakan protocol routing
  • Berfungsi pada protocol ip
  • Router tidak dapat membagi informasi routing

Routing dinamis

  • Table routing dibuat dan dihapus secara otomatis oleh protocol routing
  • Cocok digunakan untuk jaringan skala besar
  • Banyak menggunakan resource
  • Kurang aman
  • Menggunakan prtokol routing seperti RIP, OSPF, dan lain lain
  • Berfungsi pada inter-routing protocol
  • Routing membagi informasi secara otomatis

Penulis :

Scrum Product Owner :

Dosen Cybersecurity Politeknik Bhakti Semesta

Puspa Ira Dewi Candra Wulan,S.Kom., M.Cs

Scrum Master :

Rizky Ade Satriya — Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Scrum Team

1. Muhammad Farhan Syahdwi — Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara

2. Asep Supriyanto — Universitas Singaperbangsa Karawang

3. Dito Febrianto — Institut Teknologi Telkom Purwokerto

4. Nugroho Wahid Febriyanto — Universitas Amikom Purwokerto

--

--