Wibu

Dody Seftian
3 min readOct 6, 2023

--

Wibu-wibu dan Bapack-Bapack.
Wibu-wibu & Bapack-bapack

Pertama kali mendengar kata wibu, pasti yang langsung muncul di benak orang-orang adalah: bau dan mesum. Pertama-tama gue cuma mau bilang, kalo gue nggak akan bahas tentang itu. Urusan bau silakan tanya ke orang di sekitar kalian. Karena orang bau nggak akan sadar kalo dia bau. Sementara mesum, silakan simpan sendiri pikiran kotor kalian masing-masing. Bagi gue, sebaik-baiknya pemesum adalah yang bisa menempatkan diri dan menjaga batasannya.

Dua kali terakhir gue datang ke mal, dua kali pula gue kebetulan datang pas ada Event Jejepangan. Pertama gue nggak sengaja ketemu salah satu cosplayer di jalan, dan ternyata punya tujuan yang sama. Kedua saat gue hampir sampe di mal tujuan, gue melihat ada seorang lelaki yang memakai bando Anya Forger dari anime Spy x Family. Benar aja, begitu gua sampe di parkiran motor kebanyakan isinya adalah para cosplayer.

Gue sendiri juga seorang wibu. Makanya setiap kali ada Event Jejepangan gue selalu excited. Nggak sabar pengin ngeliat karakter anime kesukaan gue dalam wujud nyata. Meski lebih banyak keliatan nggak miripnya, tapi gue tetap mengapresiasi cara mereka mengekspresikan diri. Respect.

Saat gue masuk ke dalam, populasi cosplayer sudah menyebar ke seluruh penjuru mal. Dari yang niat, sampe yang cuma modal wig karater anime yang mereka perankan. Ada yang lagi makan, nonton, sekadar keliling-keliling, foto-foto, berpose, berantem-beranteman, dan yang lagi kerepotan buka kostum karena pengin buang air. Seketika mal berubah drastis menjadi isekai yang berisi bermacam-macam karakter anime.

Berada di tengah-tengah cosplayer, jujur membuat gue ikut merasa keren meski nggak pake kostum. Energi mereka memberi gue semangat layaknya karakter utama anime shounen pas hampir ngalahin musuh yang paling kuat. Backsound kemenangan dan kilas balik usaha sang karakter untuk bertambah kuat terngiang-ngiang di kepala gue.

Dengan melihat para cosplayer, gue merasa takjub dengan cara mereka mengekspresikan diri. Gue sendiri belum tentu berani memakai kostum-kostum kayak mereka, walaupun sejujurnya gue ingin. Tapi ya gue udah cukup senang melihat orang-orang bisa bahagia dengan cara mereka sendiri.

Tapi yang namanya hobi, pasti ada aja yang suka dan nggak suka. Cosplayer menurut gue ibarat buah durian; ada yang doyan banget dan ada yang muak banget. Sebab gue banyak mendengar omongan-omongan nggak mengenakkan dari kaum-kaum yang bukan wibu saat itu. Dibilang aneh lah, cringe lah, buang-buang duit lah, nggak ada manfaatnya lah, dan sebagainya. Mendengar hal itu, dalam hati gue berkata, salahnya di mana dah?

Dari yang gue lihat langsung di lapangan, mereka itu banyak mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Bahkan nggak jarang gue melihat orang tua yang support anaknya jadi cosplayer. Nggak semua orang punya keberuntungan kayak gitu, lo. Didukung buat jadi apa yang mereka mau (konteksnya bukan untuk hal yang menyimpang). Bagi orang kayak mereka, dukungan adalah segalanya.

Berdasarkan streotip yang bilang kalo wibu kebanyakan ialah orang-orang yang sulit bergaul. Namun dengan adanya Event Jejepangan, adalah kesempatan bagi mereka untuk bertemu dengan sesama hobinya. Emang apa bedanya sama kita yang lebih suka nongkrong sama yang sefrekuensi? Hanya karena kita merasa tongkrongan kita yang paling asik, bukan berarti tongkrongan orang lain nggak sama asiknya, kan?

Zaman sekarang juga udah banyak banget quotes yang mempromosikan tentang Love Your Self. Mengajak orang-orang buat lebih mencintai dirinya sendiri dan jadi apa adanya. Tapi giliran wibu mau jadi dirinya sendiri, tetap aja dikatain. Apapun yang dilakuin tetap aja dianggap aneh. Terus maunya gimana?

Yaudahlah ya, tiap orang punya kesukaannya masing-masing. Justru yang bikin kita spesial adalah karena kita berbeda. Apa yang gue suka, nggak harus orang lain suka juga. Begitupun sebaliknya. Kalo emang nggak suka ya tinggal di-skip aja. Hidup kita nggak akan hancur kok, cuma karena ada hal yang nggak kita suka dari orang lain. Kecuali, kalo hobi kita udah mengganggu kenyamanan banyak orang. Artinya emang ada yang salah dari hobi atau cara kita menyalurkan hobi. Jadi silakan direnungkan dan perbaiki diri masing-masing.

--

--

Dody Seftian

Penulis yang tulisan tangannya suka nggak kebaca sama penulisnya sendiri.