Langit jingga

thisisastha
2 min readJan 5, 2024

--

pict from pint

Bagian 3 —

Mata Astha terbuka. Ia melihat ke arah samping, jam menunjukkan pukul enam pas, yang artinya sekarang ia harus segera turun untuk sarapan lalu mandi dan bersiap atau dia akan terlambat dan akan dicerca habis habisan oleh bang tian

Astha meraih jepit rambutnya di atas meja lalu segera turun ke bawah untuk sarapan. Pasti Dilla sudah bangun terlebih dahulu terkanya. Temannya itu selalu bangun awal, mau itu hari sekolah, tanggal merah, bahkan akhir pekan sekalipun dilla akan tetap bangun awal. Dan tentu siangnya dia akan tidur dan bangun ketika menjelang makan malam

Tapi aneh, saat sampai di bawah ia tidak menemukan siapapun di dapur. ia mengecek taman belakang, garasi, dan ruang tamu tapi tak kunjung menemukan dilla

"mana sih anaknya, masa belum bangun sihh. ga mungkin" gumamnya sembari berjalan kembali menuju dapur

Astha menggaruk tungkuknya yang tak gatal, tidak mungkin dilla belum bangun padahal hari ini jadwalnya membuat sarapan untuk mereka berdua. Dilla itu selalu tepat waktu, bahkan biasa ketika jadwal astha yang membuat sarapan Dilla tetap bangun dan duduk di kursi mini bar menyaksikan Astha membuat sarapan

Astha melirik jam dinding yang tertempel di dekat tangga, sudah jam enam lewat sepuluh. Karena tidak ingin terlambat astha berjalan ke arah kulkas, berniat mengambil susu. Dia berencana akan minum susu saja lalu sarapan nanti disekolah. karena jika membuat sarapan sekarang maka dipastikan Astha akan terlambat

Masalah Dilla, mungkin dia sudah pergi, karena tidak mungkin jika belum bangun. Tapi tangannya terhenti saat ingin membuka kulkas

"apa nih" ia meraih notes kecil berwarna kuning yang tertempel di pintu kulkas, lalu membacanya

Setelah membaca semua pesan di notes, dia menempel kembali notesnya lalu membuka kulkas. Ternyata benar sudah ada jeruk peras, sereal, dan beberapa kudapan manis di atas piring

"inii anak ngapainn dehhhh pagi pagi ke sekolah, mau ngedate kali yaa sama hanan. ada ada aja yang lagi kasmaran" Astha mengoceh sembari membawa sarapannya ke mini bar, dia akan sarapan disini saja pagi ini. Lagi pula dia sarapan sendiri, bukan bersama Dilla

Sedikit sedih karena hari ini Astha harus pergi sendirian. Tapi tidak masalah, Dilla kan jarang sekali menghabiskan waktu persama pacarnya itu. Biasa hanya di akhir pekan, tentu saja jika hari itu Dilla tidak ada rencana untuk tidur seharian penuh

--

--